Jonny Kim
Jonathan Kim (lahir 1984) adalah seorang letnan Angkatan Laut Amerika Serikat, dokter, dan antariksawan NASA. Kim mengawali kariernya dengan mendaftar di AL Amerika Serikat pada awal 2000-an. Saat bertugas di angkatan laut, Kim juga meraih gelar Bachelor of Arts (summa cum laude) dalam bidang matematika, gelar Doctor of Medicine, dan penerimaan sebagai anggota NASA Astronaut Group 22 pada 2017. Ia menyelesaikan pelatihan astronautnya pada 2020 dan menjadi anggota Tim Artemis pada Desember 2020. Kehidupan pribadi dan pendidikanJonathan Kim[1] lahir di Los Angeles[2] pada tahun 1984.[3] Orang tua Kim pindah dari Korea Selatan ke Amerika Serikat pada awal 1980-an.[2] Ayahnya membuka usaha toko minuman keras di Los Angeles setibanya di AS, dan ibunya bekerja sebagai guru sekolah dasar pengganti sambil membesarkan Kim dan adik lelakinya.[4] Dalam sebuah wawancara tahun 2018 dengan Annals of Emergency Medicine, Kim menggambarkan dirinya di masa kanak-kanak sebagai "orang pendiam yang kurang percaya diri."[5] Pada tahun 2020, The Chosun Ilbo melaporkan bahwa Kim yang masih remaja menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga oleh ayahnya; pada Februari 2002, setelah mengancam keluarganya dengan pistol, ayah Kim ditembak mati di loteng rumahnya oleh polisi.[6] Di SMA Santa Monica,[7] Kim meraih nilai cemerlang di kelas. Ia juga aktif berolahraga renang dan polo air;[4] Kim lulus pada tahun 2002. Kim menerima gelar Bachelor of Arts (summa cum laude) dalam bidang matematika dari Universitas San Diego pada tahun 2012, dan gelar Doctor of Medicine dari Sekolah Kedokteran Harvard pada tahun 2016. Kim adalah penerima penghargaan "Tillman Scholar" dari Pat Tillman Foundation. Pada tahun 2017, Kim menyelesaikan magangnya sebagai dokter dalam pengobatan darurat di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Brigham and Women's Hospital.[7] Kim telah menikah[8] dan memiliki tiga anak.[9] KarierAngkatan Laut ASKim bertekad untuk bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat sejak usia 16, menghabiskan sisa waktunya di sekolah menengah untuk mempersiapkan dirinya secara fisik dalam menghadapi kerasnya pelatihan. Mengenai keputusan ini, Kim berkata, "Menjadi personil angkatan laut adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat dalam hidup, karena itu benar-benar mengubah seorang bocah lelaki penakut yang tak punya mimpi menjadi seseorang yang mulai percaya diri."[5] Setelah mendaftar di Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 2002, Kim lulus seleksi BUD/S kelas 247 dan ditempatkan di Tim SEAL 3. Dia dikirim dua kali ke Timur Tengah dan turut serta dalam lebih dari 100 misi tempur sebagai tentara medis, penembak jitu, navigator, dan point man.[7] Selama pelayanannya di angkatan laut, Kim menjadi rekan kerja Marc Alan Lee dan Michael A. Monsoor.[8] Kim dilantik sebagai perwira pada tahun 2009. Ketika dia lulus dari Universitas San Diego pada 2012 dan meninggalkan Korps Pelatihan Perwira Cadangan Angkatan Laut, Kim mulai memasuki Korps Medis.[7] Kim adalah penerima Silver Star, Bronze Star Medal (dengan Combat "V"), Navy and Marine Corps Commendation Medal (dengan Combat "V"), dan Combat Action Ribbon. Pada Januari 2020, ia bertugas aktif[7] sebagai Perwira Cadangan Angkatan Laut dengan pangkat letnan.[8] Menurut Jocko Willink, penghargaan Silver Star diberikan kepada Kim karena ia telah menyelamatkan beberapa tentara Irak yang terluka karena tembakan musuh.[10] NASASaat berkuliah di Sekolah Kedokteran Harvard, Kim bertemu oleh antariksawan sekaligus dokter Scott E. Parazynski. Pertemuan tersebut menggugah dirinya untuk melamar sebagai antariksawan NASA.[5] Pada 7 Juni 2017,[11] Kim menjadi salah satu dari dua belas kandidat yang terpilih dari lebih dari 18.300 pelamar untuk bergabung dengan NASA Astronaut Group 22.[1] Dia mulai bertugas pada 21 Agustus 2017,[5] dan lulus dari pelatihan pada 10 Januari 2020. Menurut NASA, Kim akan bekerja di Korps Astronaut sambil menunggu penugasan untuk misi ke luar angkasa.[7] Pada 9 Desember 2020, NASA secara resmi mengumumkan bahwa Kim dan 17 astronaut lainnya akan menjadi bagian dari Program Artemis yang akan mendaratkan manusia ke Bulan pada 2024.[12] Referensi
Bacaan lebih lanjut
|