Share to:

 

Timur Tengah

Kawasan Timur Tengah menurut definisi umum (hijau tua) dan menurut definisi G8 (hijau muda).

Timur Tengah adalah sebuah wilayah yang secara politis dan budaya merupakan bagian dari benua Asia, atau Afrika-Eurasia. Pusat dari wilayah ini adalah daratan di antara Laut Mediterania dan Teluk Persia serta wilayah yang memanjang dari Anatolia, Jazirah Arab dan Semenanjung Sinai. Kadang kala disebutkan juga area tersebut meliputi wilayah dari Afrika Utara di sebelah barat sampai dengan Pakistan di sebelah timur, dan Kaukasus dan/atau Asia Tengah di sebelah utara. Media, dan beberapa organisasi internasional (seperti PBB) umumnya menganggap wilayah Timur Tengah adalah wilayah Asia Barat Daya (termasuk Siprus dan Iran) ditambah dengan Mesir.

Wilayah tersebut mencakup beberapa kelompok suku, dan budaya termasuk suku Iran, suku Arab, suku Yunani, suku Yahudi, suku Berber, suku Assyria, suku Kurdi, dan suku Turki. Bahasa utama yaitu: bahasa Persia, Bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi dan bahasa Turki.

Kebanyakan sastra barat mendefinisikan Timur Tengah sebagai negara-negara di Asia Barat Daya, dari Iran (Persia) ke Mesir. Mesir dengan semenanjung Sinainya yang berada di Asia umumnya dianggap sebagai bagian dari Timur Tengah, walaupun sebagian besar wilayah negara itu secara geografi berada di Afrika Utara.

Sejak pertengahan abad ke-20, Timur Tengah telah menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan, dan keagamaan. Timur Tengah mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah besar, dan merupakan tempat kelahiran, dan pusat spiritual Islam, Kristen, Yahudi.

Batas

Peta menunjukkan negara-negara yang diyakini sebagai bagian dari Timur Tengah.

Istilah 'Timur Tengah' mengarah kepada wilayah budaya, jadi tidak mempunyai batas tertentu. Secara garis besar, Timur Tengah dibatasi oleh negara Iran di bagian timur, Turki di bagian utara, dan Mesir di bagian barat. Kebalikan dari apa yang dibawakan oleh media massa, tidak semua negara di Timur Tengah didominasi oleh bangsa Arab yang beragama Islam, dan kehadiran bahasa Arab bukan penunjuk bahwa negara tersebut adalah bagian dari Timur Tengah. Dari 16 negara yang termasuk dalam definisi umum wilayah tersebut yang mayoritas berbahasa Arab ada 12 negara, sementara 8 negara yang umumnya dianggap sebagai bagian dari Dunia Arab berada di luar definisi wilayah umum Timur Tengah.

Definisi yang umum dipakai yaitu wilayah yang terdiri dari:

Definisi lebih luas mencakup beberapa negara di Afrika Barat, Timur dan Utara beserta Asia Selatan dan Asia Tengah yang dimasukkan murni karena hal politik, yakni menurut definisi yang dikemukakan oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang mengklasifikasikan "Timur Tengah Raya" sebagai seluruh negara di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya yang menganut agama Islam:

Erosentrisme

Beberapa telah mengkritik istilah 'Timur Tengah' karena Erosentrisme. Wilayah ini terletak di timur Eropa barat. Bagi India, wilayah ini terletak di barat; bagi Rusia terletak di selatan. Penggunaan kata 'Tengah' juga telah menyebabkan kebingungan bagi sebagian orang. Sebelum Perang Dunia I, 'Timur Dekat' digunakan Inggris untuk menunjuk ke daerah Balkan dan Kekhalifahan Utsmani, sedangkan 'Timur Tengah' untuk Persia, Afganistan, dan Asia Tengah, Turki, dan Kaukasus. Sedangkan 'Timur Jauh' menunjuk ke negara-negara 'Asia Timur', seperti Tiongkok, Jepang, Hong Kong, dan lain lain

Dengan hilangnya Kekhalifahan Utsmani pada 1924, 'Timur Dekat' hampir hilang dalam penggunaan umum, sedangkan 'Timur Tengah' digunakan untuk menunjuk ke negara-negara Islam. Namun penggunaan 'Timur Dekat' tetap digunakan oleh beberapa disiplin akademi, termasuk arkeologi dan sejarah kuno.

Kritikan Erosentrisme juga berhubungan dengan fakta bahwa Timur, dan Barat didefinisikan dalam hubungannya dengan garis lintang relatif terhadap Meridian Utama atau Meridian Greenwich. Ini dikarenakan standar kartografi Britania yang diterima luas pada 1884 dalam Konferensi Meridian Internasional.

Lihat pula

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya