KKN di Desa Penari (film)
KKN di Desa Penari adalah film hantu Indonesia tahun 2022 yang disutradarai oleh Awi Suryadi berdasarkan cerita viral berjudul sama karya SimpleMan. Film produksi MD Pictures serta Pichouse Films ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara. KKN di Desa Penari tayang perdana di bioskop Indonesia pada 30 April 2022. Film ini sempat dijadwalkan akan tayang pada 19 Maret 2020 dan 24 Februari 2022. Namun, keduanya dibatalkan karena pandemi Covid-19. AlurPada tahun 2009, enam orang mahasiswa, Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu, melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Namun, mereka sama sekali tidak menyangka bahwa desa yang mereka pilih bukanlah desa biasa. Pak Prabu, sang kepala desa, telah memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang yang membatasi desa dengan hutan bernama Tapak Tilas. Beberapa hari di desa tersebut, mereka berenam mulai mengalami keanehan. Saat Nur dan Widya hendak mandi, mereka sama-sama dihantui oleh makhluk hitam dan seorang wanita yang mengenakan pakaian tari Jawa. Pada malam kedua, Widya mengalami kerasukan dan lantas melakukan tari Jawa, namun, setelah siuman, dia tidak sadar telah memperagakannya. Nur, yang sering kali mengalami pusing sejak kegiatan KKN dimulai, menemui Mbah Buyut, dukun desa. Disuguhkan secangkir kopi, Nur jatuh pingsan sementara Mbah Buyut melakukan ritual untuk menenangkan sesosok nenek yang selalu mengikuti Nur kemana pun dia pergi. Keesokan harinya, Mbah Buyut menyuguhkan kopi yang sama kepada Widya, Ayu, dan Wahyu. Ketika Widya merasakan bahwa kopi tersebut manis, Mbah Buyut memberitahukan bahwa kopi tersebut sebenarnya pahit, dan alasan Widya merasakannya sebagai kopi manis adalah karena dia sedang diincar oleh makhluk halus. Sejak dia menapakkan kaki di desa, Bima menjadi orang yang pendiam dan sering kali hilang di tengah malam. Anton pernah mendengar suara perempuan dari kamar Bima, dan menemukan sesajen di bawah ranjangnya. Suatu hari, Nur memergoki Bima dan Ayu bertengkar mengenai gelang yang seharusnya Ayu berikan untuk Widya. Di hari yang sama, rumah joglo yang ditinggali para mahasiswa tiba-tiba digerebek oleh warga desa yang entah kenapa melihat Widya sebagai seekor ular. Menanggapi hal ini, Pak Prabu menyarankan bahwa mereka sebaiknya menghentikan kegiatan KKN, namun Ayu bersikeras bahwa mereka tetap harus melanjutkannya. Mencurigai Bima dan Ayu, Nur pergi ke Tapak Tilas, dimana dia mendapati mereka sedang berduaan. Terungkaplah bahwa Bima dan Ayu menjadikan Tapak Tilas sebagai tempat rahasia mereka untuk bersetubuh. Sementara itu, Widya dan Wahyu tersesat di hutan karena motor mereka mogok saat pergi berbelanja di kota. Mereka bertemu dengan seorang kakek yang mengarahkan mereka ke pementasan tarian Jawa. Mereka dibekali makanan sebelum pulang, namun saat kembali, makanan tersebut ternyata adalah bangkai monyet. Bima mengaku kepada Nur bahwa di malam pertama dia ada di desa, dia memimpikan seorang penari Jawa bernama Dawu yang melilitkan Widya menggunakan seekor ular. Demi keselamatan Widya, Bima harus melayani Dawu dengan mengunjunginya secara rutin di Tapak Tilas, serta memberikan gelang sebagai jimat untuk keselamatan Widya. Nur menyalahkan Bima karena ajaran Dawu sesat, dan dia hanya memperalat Bima untuk mencelakakan Widya. Saat mengemasi barang-barang mereka, Nur menemukan sebuah selendang di tas Ayu. Sesaat kemudian, Widya dirasuki Dawu, yang memperingatkan Nur untuk tidak ikut campur. Keesokan harinya, Nur dirasuki oleh sang nenek yang memperingatkan Widya bahwa akan ada yang tidak selamat di antara mereka, namun dia tidak akan membiarkan "Badarawuhi" untuk mencelakakan Nur. Setelah siuman, Nur menemukan gelang Dawu di tas Widya. Ketika dia bertemu dengan Ayu, Ayu mengaku bahwa dialah yang menaruh gelang tersebut, sebagai imbalan agar Ayu dapat bersetubuh dengan Bima. Nur yang muak akhirnya memutuskan bahwa mereka berenam harus menghentikan KKN mereka segera. Namun, malamnya, Bima bergerak menuju Tapak Tilas. Widya menyusulnya dan mendapati pentas tarian Dawu di pendopo terbengkalai. Di saat yang sama, Nur menemukan Ayu sekarat di ranjang. Warga desa akhirnya menemukan tubuh Bima di Tapak Tilas dalam kondisi telanjang dan sekarat. Setelah Nur menceritakan apa yang telah mereka perbuat, Mbah Buyut mengungkapkan bahwa "Dawu" adalah gelar yang disematkan untuk penari Jawa desa tersebut, dan identitas wanita yang telah menghantui mereka adalah Badarawuhi, arwah Dawu yang menguasai desa. Mbah Buyut memasuki dunia arwah bernama Angkoromurko, dimana Ayu dipaksa menari oleh Badarawuhi, sementara Widya dihalang-halangi pergi. Meskipun Widya berhasil diselamatkan, Mbah Buyut tidak dapat menyelamatkan Bima dan Ayu. Dia mengatakan bahwa Bima telah berulang kali bersetubuh dengan Badarawuhi, dan anak-anak hasil hubungan mereka adalah ular-ular yang sekarang menjerat Bima di Angkoromurko, sementara Badawaruhi menjerat Ayu dengan selendang agar dia menjadi pengganti Widya sebagai penerus tarian Dawu. Sebagai hukuman atas perzinaan Bima dan Ayu di Tapak Tilas, sukma mereka akan selamanya terperangkap di Angkoromurko. Di epilog, diungkapkan bahwa Bima meninggal empat hari setelah Nur, Widya, Anton, dan Wahyu meninggalkan desa, sementara Ayu meninggal tiga bulan kemudian. Empat tahun kemudian, Nur dan Widya memberikan wawancara kepada pembuat film dokumenter dengan catatan bahwa semua nama yang terlibat disamarkan. Dalam adegan mid-credit, Nur mengunjungi seorang kiai yang memberitahukannya tentang Mbah Dok, arwah nenek yang mengikuti dan melindunginya. Uncut dan Luwih Dowo, Luwih MedeniVersi Uncut (film utuh) menambahkan sejumlah adegan baru yang merincikan jalan cerita film. Adegan paling besar adalah latar belakang bagaimana Nur dan Ayu mendapatkan izin Pak Prabu untuk menjalankan KKN di desa penari dengan bantuan kakak Ayu, Ilham. Beberapa adegan yang mengandung unsur erotis, seperti persetubuhan Bima dengan Ayu dan Badarawuhi, juga ditambahkan. Sementara itu, versi Luwih Dowo, Luwih Medeni menambahkan lebih banyak adegan baru disamping adegan-adegan yang sudah ditambahkan di versi Uncut. Adegan-adegan tersebut mencakup pembukaan film dokumenter yang Nur dan Widya ikuti pasca KKN, penjelasan kegiatan KKN yang para mahasiswa lakukan di desa, dan epilog yang lebih panjang. Pemeran
ProduksiPada 24 Juni 2019, sebuah akun Twitter anonim bernama SimpleM81378523 mengunggah kisah horor yang kemudian viral dan memuncaki topik terhangat Twitter Indonesia.[3] Kesuksesan film ini membuat cerita tersebut diangkat menjadi sebuah novel oleh penerbit Bukune.[4] Selain itu, MD Pictures juga berhasil mendapatkan hak cipta untuk mengadaptasi cerita tersebut menjadi sebuah film.[5] Penulis SimpleMan mempunyai beberapa persyaratan salah satunya adalah merahasiakan lokasi asli dan identitas aslinya di seluruh kegiatan produksi maupun pemasaran.[5][6][7] Sebelum akhirnya benar-benar diproduksi, terdapat usulan dari warganet yang menyebut film ini akan diperankan oleh Chelsea Islan sebagai Widya dan Laudya Chintya Bella sebagai Nur serta disutradarai Joko Anwar.[8] Hingga pada 22 September 2019, akun Twitter Flick Magazine mengunggah sebuah twit yang menyebutkan MD Pictures akan memproduksi film ini dan kemudian dibenarkan oleh produser Manoj Punjabi.[9][10] Dari tujuh sutradara yang menyatakan minatnya untuk menyutradarai film ini,[11] akhirnya Awi Suryadi diumumkan sebagai sutradara pada 8 Desember 2019. Pada saat yang sama, empat pemeran utama yaitu Tissa Biani, Aghniny Haque, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara juga diumumkan.[12] Walaupun awalnya Manoj membantah anggaran produksi film sebesar Rp15 miliar,[13][14] tetapi ia kemudian membenarkan film ini memang beranggaran Rp15 miliar, yang disamakannya dengan 20 film horor beranggaran paling rendah.[15] Masing-masing pemeran dalam film ini melakukan pendalaman karakter sebelumnya. Tissa Biani sebagai Nur mengasah bahasa Jawa serta melatih kemampuan tari dengan mengikuti penataran selama seminggu.[16] Sedangkan Adinda Thomas sebagai Widya mengikuti pelatihan khusus untuk bisa berinteraksi dengan ular.[17] Proses pengambilan gambar utama dimulai pada 10 Desember 2019 dan selesai pada 21 Januari 2020 dengan total 33 hari proses syuting.[18] Salah satu lokasi yang digunakan untuk proses syuting film ini adalah sebuah desa yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta.[19] PemasaranPada Januari 2020, trailer penggoda dan poster KKN di Desa Penari diluncurkan.[20] Bulan berikutnya, trailer film ini diluncurkan.[21] Pada Desember 2021, trailer kedua film ini diluncurkan untuk mengumumkan tanggal penayangan yang nantinya diundurkan sekali lagi.[22] Pada 7 April 2022, poster realitas berimbuh film dilaporkan akan diluncurkan di bioskop dua hari kemudian. Pengunjung dapat berinteraksi dengan poster sekaligus mengikuti perlombaan berhadiah.[23] Pada 15 April, trailer ketiga film diluncurkan untuk mengumumkan tanggal penayangan sebenarnya.[24] PenayanganFilm KKN di Desa Penari awalnya dijadwalkan ditayangkan pada 19 Maret 2020,[20] tetapi kemudian ditunda hingga waktu yang belum ditentukan akibat pandemi Covid-19.[25] Pada April 2021, terdapat isu bahwa film ini akan tayang pada masa libur Lebaran Idul Fitri di tahun itu, tetapi Manoj membantah isu itu.[26] Pada Desember 2021, MD Pictures mengumumkan film ini akan ditayangkan pada 24 Februari 2022,[27] tetapi sekali lagi diundur karena alasan yang sama.[28] Sebagai gantinya, slot tanggal itu ditempati Garis Waktu.[29] Selepas penundaan kembali penayangan film ini, Manoj mengumumkan bahwa film ini dijadwalkan ditayangkan pada libur Lebaran Idul Fitri 2022, menambahkan bahwa film ini siap bersaing dengan Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang ditayangkan pada 5 Mei.[30] Film ini resmi dijadwalkan ditayangkan pada 30 April 2022 dalam dua versi, yakni versi dipotong yang berklasifikasi 13+ dan versi utuh yang berklasifikasi 17+.[31] Film ini ditayangkan bersamaan dengan Kuntilanak 3 dan Gara-Gara Warisan.[32] Film ini kemudian ditayangkan secara serentak di Malaysia dan Singapura pada 12 Mei 2022.[33] Film ini juga ditayangkan di Amerika Serikat pada 23 September 2022.[34] MD Pictures mengumumkan versi diperpanjang (extended cut) dengan tambahan adegan baru selama 40 menit. Film yang diberi judul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni ("KKN di Desa Penari: Lebih Panjang, Lebih Mengerikan") ini tayang di Indonesia, Malaysia, dan Brunei mulai 29 Desember 2022.[35] Versi diperpanjang ini diklasifikasikan 17+ oleh Lembaga Sensor Film. Versi diperpanjang film ini memiliki adegan prolog dari film Sewu Dino. Adegan tersebut dijadikan sebagai adegan mid-credit (adegan yang disisipkan di tengah-tengah kredit akhir film). Film ini pertama kali ditayangkan di televisi oleh Trans 7 pada tanggal 30 Desember 2023. PenerimaanPencapaianPenjualan tiket awal diadakan sejak 23 April. Hingga 27 April, lebih dari 70 ribu tiket telah terjual.[36] Hingga hari pembukaan, 315.486 tiket telah terjual, menjadikannya film Indonesia ketiga dengan penjualan tiket terbanyak pada hari pembukaan di bawah Dilan 1991 dengan 800.255 tiket dan Milea: Suara dari Dilan dengan 404.762 tiket.[37] Pada 3 Mei, lebih dari sejuta tiket telah terjual.[38] Pada hari keenam, 2.010.137 tiket telah terjual,[39] yang dikatakan Manoj sudah menutupi biaya produksi film.[40] Pada hari kesembilan, 3.013.079 tiket telah terjual, mengalahan Kukira Kau Rumah yang sempat menjadi film terlaris pada tahun yang sama dengan 2.220.180 tiket.[41] Pada hari kesebelas, 3.724.864 telah terjual, mengalahkan Ayat-Ayat Cinta (2008) dengan 3.676.210 tiket.[42] Pada hari kedua belas, lebih dari 4,5 juta tiket telah terjual, mengalahkan Pengabdi Setan (2017) dengan 4.206.103 tiket, sehingga menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa.[43] Pada hari ketiga belas, 4.613.276 tiket telah terjual, mengalahkan Habibie & Ainun (2012) dengan 4.601.249 tiket, sehingga menjadi film MD Pictures terlaris sepanjang masa.[44] Pada hari keempat belas, lebih dari 5 juta tiket telah terjual, mengalahkan Laskar Pelangi (2008).[45] Pada hari keenam belas, lebih dari 6 juta tiket telah terjual, mengalahkan Dilan 1991 (2019).[46] Pada hari ketujuh belas, 6.277.019 tiket telah terjual.[47] Pada hari kesembilan belas, lebih dari 7 juta tiket telah terjual, menjadikan film ini sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan mengalahkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016).[48] Pada hari ke-23, lebih dari 7,7 juta tiket telah terjual. Di Malaysia dan Singapura, film ini dilaporkan memecahkan rekor penonton film Indonesia pada hari pembukaan,[49] dengan meraih RM388.781 pada hari pembukaan dan langsung melonjak menjadi RM2,65 juta pada hari kedua di Malaysia.[50] Film ini menjaring RM11,47 juta pada hari kelima, sehingga menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa yang ditayangkan di Malaysia.[51] Pada 22 Mei, film ini dilaporkan meraih sekitar S$400 ribu di Singapura walau tak diketahui tanggal pasti.[52] Dengan pencapaian jumlah penonton yang melampaui banyak film lainnya, KKN di Desa Penari dianggap sebagai kebangkitan perfilman Indonesia yang sempat melesu imbas pandemi Covid-19,[53][54] yang juga ditegaskan oleh Manoj sebagai pemaknaan terhadap Hari Kebangkitan Nasional.[48] UlasanDalam tinjauan yang ditulis dalam surat kabar Kompas, cerita film ini terasa mencekam dan angker, serta penonton digiring menuju suasana tersebut. Ada kengerian dalam nuansa mistis dan horor yang terletak dalam gambar-gambar yang indah dan puitis. Aspek lain bahwa dengan adaptasi sutradara, berkelindan budaya, aroma mistis yang kuat, dan latar luar ruang yang mencekam tapi puitik, sehingga menjadi horor baru yang berbeda dengan garapan-garapan Awi sebelumnya.[55] Memberikan nilai 7/10, Intan Kirana yang menulis untuk Kincir memuji rendahnya adegan mengejutkan yang ditampilkan film ini begitu selaras dengan utas aslinya. Ihwal perbedaan versi, ia menekankan bahkan versi utuh masih bisa diklasifikasi ulang karena penggambaran adegan seks dalam film masih sesuai untuk film berklasifikasi 13+. Intan memuji pemeranan Aulia, Tissa, Adinda, Achmad, Wahyu, dan Aghniny yang mampu menghidupkan watak yang diperankan. Sinematografi film ini juga dipuji karena penggambaran keadaan desa yang terpencil dan menyorot para pemain secara close-up, selaras dengan biaya produksi film. Walau begitu, Intan menyoroti penggunaan jenis telepon seluler yang dianggap terlalu melampaui zaman. Penggunaan riasan untuk desa gaib juga disoroti karena terlihat lebih mirip zombi sehingga tak menyeramkan.[56] Mohd. Haikal Isa dalam ulasannya di Kosmo! menyebut film ini adalah salah satu film Indonesia terbaik. Dari segi sinematografi dan efek suara, film ini dikatakan berada di kelas tersendiri bahkan ketika adegan yang tidak terlalu menakutkan tetap terasa menakutkan di kalangan penonton.[57] Endro Priherdityo yang menulis untuk CNN Indonesia menilai film ini biasa-biasa saja, tidak mengecewakan tetapi tidak memuaskan. Penceritaan film ini dianggap terlalu kaku karena benar-benar mengikuti utas aslinya serta pengembangan dan modifikasi cerita terhitung sedikit. Kurangnya pengenalan tokoh dan peralihan adegan yang kasar dalam film membuat narasi film tak tersampaikan dengan baik.[58] PencapaianFilm KKN Di Desa Penari berhasil memperolah total jumlah penonton sebanyak 10.061.033 di satu bulan lebih penayangannya. Hal tersebut menjadikan film ini masuk Daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa di urutan pertama pada saat itu. Film ini satu tingkat diatas Kuntilanak 3 dan Gara-Gara Warisan yang sama-sama dirilis pada Idul Fitri 30 April 2022. Film ini juga menjadi film terlaris yang disutradarai oleh Awi Suryadi. Penghargaan dan nominasi
PrekuelPada September 2023, Manoj Punjabi mengumumkan film kedua yang berjudul KKN di Desa Penari 2: Badarawuhi yang direncanakan tayang pada Idulfitri 2024. Film kedua yang sudah direncanakan sejak Agustus 2022 ini disutradarai oleh Kimo Stamboel yang menggantikan Awi Suryadi. Selain Aulia Sarah yang akan kembali memperankan Badarawuhi, film ini dibintangi oleh Jourdy Pranata, Maudy Effrosina, Diding Boneng, Aming, dan M. Iqbal Sulaiman.[59] Pada Februari 2024, MD Pictures merilis first look untuk film tersebut dan mengumumkan perubahan judul menjadi Badarawuhi Di Desa Penari. Perilisan first look dan perubahan judul tersebut menandakan bahwa film kedua ini merupakan prekuel, yaitu film yang berlatar waktu sebelum kejadian pada film sebelumnya. Film tersebut tayang pada hari kedua Lebaran 2024 serentak di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei. Serta akan menyusul tayang terbatas di Amerika Serikat pada 26 April 2024. Referensi
Pranala luar
|