Kampanye Nugini dalam Perang Pasifik berlangsung dari Januari 1942 hingga berakhirnya perang pada Agustus 1945. Selama fase awal pada awal tahun 1942, Kekaisaran Jepang menginvasi Teritori Nugini pada 23 Januari dan Teritori Papua pada 21 Juli dan menyerbu wilayah barat Nugini (bagian dari Hindia Belanda) mulai tanggal 29 Maret. Selama fase kedua, yang berlangsung dari akhir tahun 1942 hingga Jepang menyerah, Sekutu—yang sebagian besar terdiri dari pasukan Australia—membersihkan Jepang terlebih dahulu dari Papua, kemudian Nugini, dan akhirnya dari koloni Belanda.
Kampanye ini mengakibatkan kekalahan telak dan kerugian besar bagi Kekaisaran Jepang. Seperti pada sebagian besar kampanye Perang Pasifik, penyakit dan kelaparan merenggut lebih banyak nyawa orang Jepang daripada aksi musuh. Sebagian besar pasukan Jepang bahkan tidak pernah melakukan kontak dengan pasukan Sekutu dan sebaliknya terputus dan menjadi sasaran blokade efektif oleh pasukan angkatan laut Sekutu. Garnisun dikepung dan pengiriman makanan serta pasokan medis ditolak, dan sebagai hasilnya, beberapa peneliti mengklaim bahwa 97% kematian orang Jepang dalam kampanye ini disebabkan oleh penyebab non-pertempuran.[5] Menurut John Laffin, kampanye ini "bisa dibilang merupakan yang paling sulit yang diperjuangkan oleh pasukan Sekutu mana pun selama Perang Dunia II."[6]
Drea, Edward J. (1998). In the Service of the Emperor: Essays on the Imperial Japanese Army. Nebraska: University of Nebraska Press. ISBN0-8032-1708-0.
Gailey, Harry A. (2004). MacArthur's Victory: The War In New Guinea 1943–1944. New York: Random House. ISBN.
Leary, William M. (2004). We Shall Return!: MacArthur's Commanders and the Defeat of Japan, 1942–1945. University Press of Kentucky. ISBN0-8131-9105-X.
Taafe, Stephen R. (2006). MacArthur's Jungle War: The 1944 New Guinea Campaign. Lawrence, Kansas, U.S.A.: University Press Of Kansas. ISBN0-7006-0870-2.