KawalPemilu.org
KawalPemilu.org adalah situs yang digagas oleh Ainun Najib yang memuat tabulasi dari hasil rekapitulasi data scan dari formulir C1 untuk Pemilihan presiden Indonesia 2014 yang didapatkan dari situs web KPU.go.id. Data tabulasi tersebut diunggah dan diperbarui pada server KawalPemilu.org setiap sekitar sepuluh menit.[3] Tujuan dari situs ini adalah membuat rekapitulasi data Pemilu 2014 di Indonesia secara real count pada situs KawalPemilu.org untuk membantu KPU dalam hal mengawal formulir C1.[4] Situs independen ini terhitung mulai aktif sejak tanggal 14 Juli 2014.[5] SejarahMenurut Ainun, ide pembuatan situs ini bermula dari ketika ia sedang flu dan harus mengambil cuti sakit dari pekerjaannya setelah pilpres. Ide itu muncul dari sebuah Facebook chat yang ia lakukan dengan teman-temannya yang juga ahli teknologi informasi. Mereka terinspirasi dengan diunggahnya formulir C1 oleh KPU, dan keinginan mereka adalah mencegah terjadinya manipulasi dalam proses rekapitulasi suara.[6] Dari percakapan tersebut, Ainun bersama rekan-rekannya yaitu Felix Halim di Mountain View (di Silicon Valley, Kalifornia) dan Andrian Kurniady di Sydney, Australia berikut Ilham WK yang berada di Jerman dan Fajran Iman Rusadi yang berdomisili di Belanda,[2] mereka lanjut mengimplementasikan kawalpemilu.org dengan konsep crowdsourcing dengan sukarelawan. Ainun lalu merekrut para sukarelawan melalui sebuah grup Facebook yang awalnya dirahasiakan. Implementasi situs tersebut selesai dalam waktu dua hari.[7] Ketika akhirnya hasil digitalisasi dan perhitungan kawalpemilu.org diumumkan melalui jejaring media, situs tersebut menjadi viral dan mendapat liputan media cetak dan elektronik, baik nasional dan internasional. Ainun menyatakan ia tidak mengira bahwa situs tersebut akan mendapatkan perhatian sebesar ini.[6] MetodologiRekapitulasi dan pemindaian formulir C1Rekapitulasi data dari hasil pemindaian formulir C1 pada situs KPU hasil digitalisasi dilakukan oleh netizen independen yang merupakan sukarelawan dengan metode crowdsourcing untuk memasukkan data tersebut secara gotong royong.[8][9] Pada laman penggemar di Facebook, situs ini menyatakan bahwa mereka adalah sebuah gerakan partisipasi netizen independen yang berpihak pada kebenaran data.[10][11] Relawan memasukkan data dengan membuka halaman input untuk kelurahan atau desa tertentu. Situs ini lalu memberikan halaman yang terdiri dari potongan formulir C1 yang diunggah dari situs web KPU untuk seluruh TPS di kelurahan atau desa itu. Disamping potongan ini, terdapat formulir web dimana relawan bisa memasukkan angka yang ia lihat di potongan tersebut. Proses pemasukan angka adalah satu-satunya langkah yang menggunakan input manual. Proses lain, seperti pengunggahan dan pemotongan formulir C1, penjumlahan angka, dilakukan secara otomatis. Hal ini juga dimudahkan oleh pengunggahan C1 oleh KPU yang dilakukan secara terbuka, tepat waktu, dan terstruktur rapi menggunakan konvensi penamaan yang memungkinkan otomatisasi pengumpulan data.[6] Menurut halaman Facebook KawalPemilu.org, diperkirakan input data hanya butuh waktu 5 detik per TPS, jika relawan telah terbasa.[12] Dengan kekuatan relawan sekitar 700 orang, dalam kondisi ideal dan asumsi 5 detik per TPS, input data untuk 478.828 TPS secara teori dapat dilakukan dalam waktu 1 jam per orang. Kenyataannya, karena tiap relawan butuh waktu untuk belajar dan membiasakan dengan antarmuka situs, dan juga karena perlunya waktu untuk merekrut relawan, proses ini berjalan selama 3 hari.[6][12] KawalPemilu.org tidak punya kantor. Semua relawan bekerja sukarela tanpa dibayar dengan komputer dan koneksi internet miliknya masing-masing.[13] Data DA1, DB1 dan DC1Beberapa hari setelah form C1 yang menujukkan hasil suara tiap TPS, KPU juga mengunggah:
Data tersebut sudah tersedia dalam bentuk digital di situs resmi KPU, sehingga tidak perlu input data secara manual. KawalPemilu.org juga mengambil dan merekapitulasi data ini secara otomatis, dan menampilkannya di halaman muka bersama data hasil perhitungan C1. AntarmukaHalaman utama situs ini menunjukkan total dan persentase suara yang telah dihitung untuk tiap pasangan calon, dan juga dijabarkan berdasarkan provinsi. Hasil tiap provinsi dapat dibuka, dan dalam halaman provinsi terlihat total dan distribusi suara untuk provinsi itu, dijabarkan berdasarkan kabupaten atau kota. Demikian seterusnya, data dapat dijabarkan terus hingga ke tingkat kecamatan, kelurahan/desa, dan TPS. Pada tingkat TPS, potongan formulir C1 ditampilkan, beserta angka yang dimasukkan relawan. Tampilan ini juga memberikan fasilitas untuk melaporkan kesalahan, jika pengunjung mendapati angka pada formulir tidak sesuai dengan angka yang dimasukkan relawan. Situs ini juga melaporkan "TPS error", dimana formulir C1 memiliki "jumlah suara sah" yang tidak konsisten dengan jumlah suara kedua calon. Sekitar 1% TPS memiliki masalah demikian, dan suara dari TPS-TPS ini tidak dimasukkan kedalam total. Situs ini juga menyediakan berkas zip berisikan rekaman seluruh data yang telah dikumpulkan situs ini. Hasil perhitunganPada tanggal 21 Juli 2014, KawalPemilu.org menyatakan melalui akun twitternya bahwa mereka telah mengakhiri penghitungan suara DC1, setelah hasil DC1 seluruh provinsi telah diunggah oleh KPU.[14] Sekalipun begitu, situs ini tetap menampilkan disclaimer bahwa data masih belum final, dan persentase selain DC1 (yaitu C1, DA1, DB1) masih menunjukkan angka dibawah 100%.
Tim dan relawanAinun Najib adalah anggota tim inti sekaligus juru bicara kawalpemilu.org, dan pada awalnya adalah satu-satunya anggota tim inti yang memilih tidak anonim. Ainun adalah seorang konsultan senior di perusahaan komputer dan teknologi informasi yang berada di Singapura.[15] Menurut Ainun, implementasi situs ini dilakukan oleh tim yang ia juluki "Pandawa Lima", diketahui terdiri dari:[2][16]
Ainun bertugas sebagai koordinator desain dan relawan, salah seorang programmer bertugas membuat server internal, dan yang seorang lagi bertugas membuat server publik.[21] Relawan tersebar di berbagai kota di Indonesia sampai ke luar negeri. Relawan yang tersebar dalam zona waktu yang berbeda tersebut membuat penginputan data bisa berjalan nonstop 24 jam tanpa jeda. Relawan terdiri dari berbagai profesi, dan sebagian besar relawan KawalPemilu bukan praktisi teknologi informasi ataupun programmer. [butuh rujukan] Menurut Ainun, para relawan direkrut melalui jejaring media. Anggota relawan termasuk pendukung kedua pasang calon dalam pilpres 2014, maupun mereka yang netral dan golput. Kriteria relawan adalah mereka yang diketahui jujur, berintegritas serta cocok dengan visi kawalpemilu.org.[6] ReaksiPujianKawalPemilu.org mendapat reaksi positif dari media massa dan pengamat. Dosen ilmu komputer Universitas Indonesia Ruli Manurung memuji situs ini, terutama transparansi yang memungkinkan pengunjung menelusuri data ini hingga level TPS, sehingga kalaupun ada manipulasi akan bisa ditemukan. Ruli juga memuji kecepatan gerakan situs ini, dan juga dilibatkannya masyarakat dalam bentuk gotong royong.[22] Wartawan Financial Times (FT) Ben Bland memuji "kerja hebat" website ini, dan FT meliput situs ini dalam sebuah artikel.[23] KritikKritik terhadap situs ini diantaranya meragukan kenetralan situs ini, karena Ainun Najib diketahui mendukung calon Joko Widodo dalam pemilihan ini.[24] Selain itu beberapa kritik juga meragukan proses pemasukan data yang berjalan dengan cepat, dan menyayangkan peluncuran situs ini yang mendahului hasil resmi dari KPU. Serangan peretasMenurut Ainun, situs ini diserang oleh "ratusan peretas", dan karena serangan ini sempat mati untuk beberapa saat. Namun tim inti KawalPemilu.org melawan serangan ini dan situs kembali berjalan.[13] Penyimpanan data dilakukan secara terpisah dari situs untuk umum, sehingga serangan terhadap situs tidak dapat merusak atau memanipulasi data di situs ini. Referensi
Pranala luar
|