Le Voyage dans la Lune
Le Voyage dans la Lune (bahasa Indonesia: Sebuah Perjalanan Ke Bulan)[a] adalah sebuah film bisu 1902 berbahasa Prancis yang disutradarai Georges Méliès. Terinspirasi dari berbagai sumber, termasuk novel Jules Verne From the Earth to the Moon dan Around the Moon, film ini menceritakan sekelompok astronom yang pergi ke Bulan dalam kapsul yang ditembakkan dari meriam, menjelajahi permukaan Bulan, melarikan diri dari sekelompok Selenite (penghuni bulan), dan kembali ke Bumi membawa satu Selenite tawanan. Film ini mempersembahkan ensemble cast yang terdiri dari pemain teater Prancis, dipimpin oleh Méliès sendiri sebagai Professor Barbenfouillis, dan direkam dalam gaya teater terbuka yang membuat Méliès terkenal. Film ini merupakan sukses internasional pada perilisannya, dan banyak dibajak studio lain, terutama di Amerika Serika. Panjangnya yang tidak biasa, harga produksinya yang tinggi, efek spesialnya yang inovatif, dan penekanan pada penceritaan berpengaruh pada pembuat film lain dan pada pengembangan film naratif. Para pelajar mengomentari banyak penggunaan patafisikal dan satir anti-imperialisme dalam film, dan juga pengaruh luasnya pada pembuat film berikutnya dan kepentingan artistiknya dalam tradisi teater féerie Prancis. Meskipun film ini kehilangan keterkenalannya setelah Méliès pensiun dari industri film, film ini ditemukan di akhir 1920-an, ketika kepentingan Méliès kepada sejarah sinema pertama dikenal oleh penggemar film. Cetakan berwarna originalnya ditemukan pada 1993 dan dipulihkan pada 2011. Le Voyage dans la Lune disebut salah satu dari 100 film terbaik dari abad ke-20 oleh The Village Voice, mendapat peringkat 84.[6] Film ini tetap yang paling terkenal dari ratusan film buatan Méliès, dan bagian dimana kapsul mendarat di mata Bulan menjadi salah satu gambar paling ikonis dan sering direferensikan dalam sejarah sinema. Film ini sering dianggap contoh pertama film fiksi ilmiah dan, pada umumnya, salah satu film paing berpengaruh dalam sejarah sinema. Isi ceritaPada pertemuan Astronomic Club, presidennya, Professor Barbenfouillis,[b][c] mengusulkan sebuah perjalanan ke Bulan. Setelah menyatakan beberapa pendapat, lima astronom lain—Nostradamus, Alcofrisbas, Omega, Micromegas dan Parafaragaramus—menyetujui rencananya. Mereka membuat kapsul luar angkasa berbentuk peluru, dan sebuah meriam besar untuk menembakkannya. Para astronom berangkat dan kapsul mereka ditembakkan dari meriam dengan bantuan "marinir", kebanyakan dari mereka dimainkan sekelompok wanita muda mengenakan pakaian pelaut. Man in the Moon melihat kapsul itu mendekat, dan matanya terkena kapsul tersebut.[d] Berhasil mendarat dengan selamat di Bulan, para astronom keluar dari kapsul (tanpa perlu memakai pakaian luar angkasa) dan melihat Bumi terbit. Kelelahan, mereka menggelar selimut mereka dan tidur. Ketika mereka tidur, sebuah komet lewat, Bintang Biduk muncul dengan wajah manusia mengintip keluar dari setiap bintang, Saturnus tua bersandar di jendela di planet bercincinnya, dan Foibe, dewa Bulan, muncul duduk di ayunan bulan sabit. Foibe menyebabkan hujan salju yang membangunkan para astronom, dan mereka berlindung di dalam gua dimana mereka menemukan jamur raksasa. Salah satu astronom membuka payungnya; payung tersebut tumbuh akar dan berubah menjadi jamur raksasa. Kemudian, sebuah Selenite (sebuah alien serangga penghuni Bulan, dinamakan berdasarkan salah satu dewa bulan Yunani, Selene) muncul, tetapi dia dibunuh dengan mudah oleh salah seorang astronom, karena makhluk tersebut meledak bila dipukul dengan kuat. Selenite lain datang dengan jumlah yang banyak sehingga para astronom kesulitan menghancurkan mereka. Para Selenite menangkap para astronom dan membawa mereka ke raja mereka. Karena saking marahnya, salah satu astronom mengangkat Raja Selenite dari takhtanya dan membantingnya ke tanah, sehingga dia meledak. Para astronom berlari kembali ke kapsul mereka sambil memukul Selenite yang mengejar, dan lima astronom masuk. Astronom keenam, Barbenfouillis, menggunakan tali untuk menjatuhkan kapsul dari pinggir Bulan. Sebuah Selenite mencoba menarik kapsulnya, namun malah ikut jatuh ke bumi. Para astronom, kapsulnya, dan sebuah Selenite jatuh dari luar angkasa dan sampai di lautan di Bumi, dimana mereka diselamatkan oleh sebuah kapal. Adegan terakhir (hilang dari beberapa cetakan film) berisi parade merayakan kembalinya para astronom, termasuk pameran Selenite yang ditangkap dan pembukaan patung bermotto "Labor omnia vincit".[e] PemeranKetika Le Voyage dans la Lune dibuat, pemeran film tampil secara anonim dan tidak diberi kredit; kebiasaan menambahkan kredit pembuka dan penutup dalam film baru dilakukan nanti.[11] Meskipun begitu, detail pemeran berikut ini bisa diambil dari sumber yang tersedia:
ProduksiInspirasiKetika ditanya pada 1930 apa yang menginspirasi dia untuk Le Voyage dans la Lune, Méliès mengatakan novel Jules Verne From the Earth to the Moon dan Around the Moon. Ahli sejarah film, penulis Prancis pertengahan abad ke-20 Georges Sadoul salah satunya, telah menduga The First Men in the Moon H. G. Wells, terjemahan bahasa Prancis yang dirilis beberapa bulan sebelum Méliès membuat film, mungkin adalah pengaruh lain, Sadoul menduga bahwa setengah pertama dari film (sampai bagian penembakan) diambil dari Verne dan setengah kedua (petualangan di Bulan) diambil dari Wells.[21] Selain dari sumber sastra, berbagai pelajar film menduga bahwa Méliès dipengaruhi karya-karya lain, terutama operet Jacques Offenbach Le voyage dans la lune (parodi tidak sah dari novel Verne) dan atraksi A Trip to the Moon pada Pan-American Exposition 1901 di Buffalo, New York.[22][23] Ahli sejarah film Prancis Thierry Lefebvre berhipotesis bahwa Méliès mendapat inspirasi dari karya-karya tersebut, tetapi dalam cara yang berbed: dia kelihatannya mengambil struktur film—"perjalanan ke bulan, pendaratan di bulan, bertemu ektraterestrial dengan kelainan bentuk, perjalanan bawah tanah, wawancara dengan the Man in the Moon, dan kepergian brutal untuk kembali ke kenyataan di bumi"—langsung dari atraksi 1901, tetapi juga memasukkan banyak unsur plot (termasuk adanya enam astronomers dengan nama keilmu-ilmuan, teleskop yang berubah menjadi akar, meriam mengarah pada bulan ditaruh di tanah, adegan dimana bulan muncul kelihatannya mendekati penonton, badai salju di bulan, adegan earthrise, dan pengunjung membawa payung), belum lagi nada parodi film, dari operet Offenbach.[24] SyutingSeperti penulis sains Ron Miller katakan, Le Voyage dans la Lune adalah salah satu film paling kompleks yang Méliès buat, dan menampilkan "semua trik yang dia pernah pelajari atau buat".[25] Film ini adalah film terlamanya pada masa itu;[f] budget dan durasi syutingnya lebih besar dari biasa, menghabiskan Templat:$10.000 untuk dibuat[29] dan perlu tiga bulan untuk diselesaikan.[30] Operator kameranya adalah Théophile Michault dan Lucien Tainguy, yang bekerja setiap hari bersama Méliès sebagai pegawai bergaji untuk Star Film Company. Selain pekerjaan mereka sebagai juru kamera, operator Méliès juga melakukan pekerjaan aneh untuk perusahaan seperti mengembangkan film dan membantu membangun pemandangan, dan operator bergaji lainnya, François Lallement, tampil sebagai perwira marinir.[31] Sebaliknya, Méliès mempekerjakan aktornya dalam basis film demi film, mengambil dari orang berbakat dalam dunia teater Paris, yang dia punya banyak hubungan. Mereka dibayar satu Louis d'or per hari, gaji yang lumayan tinggi dibandingkan dengan gaji yang ditawarkan pesaingnya, dan dapat makanan gratis pada siang bersama Méliès.[32] Studio film Méliès, yang dibangun di Montreuil, Seine-Saint-Denis pada 1897,[33] merupakan sebuah gedung mirip rumah kaca dengan dinding kaca dan langit-langit kaca untuk memasukkan sinar matahari sebanyak mungkin, konsep yang digunakan oleh kebanyakan studio fotografi still dari 1860-an sampai masa itu; gedung itu dibangun dengan dimensi yang sama dengan Théâtre Robert-Houdin (13,5×6,6m) Méliès.[34] Selama karier filmnya, Méliès mengerjakan jadwal merencanakan film yang ketat pada pagi hari, mensyuting adegan pada jam-jam terterang, mengurus laboratorium filmnya dan Théâtre Robert-Houdin pada akhir siang, dan menghadiri pertunjukkan di teater Paris pada sore hari.[32] Berdasarkan ingatan Méliès, kebanyakan dari harga luar biasa Le Voyage dans la Lune adalah karena pemandangan yang dioperasikan secara mekanik dan kostum Selenite, yang dibuat untuk film menggunakan karton dan kanvas. Méliès sendiri mengukir prototipe bagian kepala, kaki, dan tempurung lutut dalam terakota, dan kemudian membuat molding plaster untuk mereka; seorang ahli pembuatan topeng menggunakan mold ini untuk membuat versi karton untuk dipakai aktor.[35] Salah satu latar film, menunjukkan isi ruang kerja beratap kaca dimana kapsul luar angkasa dibuat, dilukis agar terlihat seperti studio beratap kaca tempat film ini dibuat.[36] Banyak efek spesial dalam Le Voyage dans la Lune, seperti di film Méliès lain, dibuat menggunakan teknik stop trick, dimana operator kamera menghentika perekaman cukup lama untuk sesuatu yang ada di layar diubah, ditambahkan, atau dihilangkan. Méliès dengan hati-hati menyambungkan hasilnya untuk membuat efek mirip sulap, seperti perubahan teleskop astronom[37] atau menghilangnya Selenite yang meledak menjadi asap.[38] Penggunaan efek spesial dalam film ini sebagai hasilnya, seperti yang dikatakan Barbara Creed, "menampilkan perjalanan ke bulan sebagai fantasi bukan kejadian ilmiah".[39] Tracking shot palsu dinama kamera kelihatannya mendekati Man in the Moon, dilakukan dengan efek yang Méliès buat tahun sebelumnya untuk film The Man with the Rubber Head.[40] Bukannya menggerakkan kamera ke arah aktor, dia mengatur sebuah kursi yang digerakkan dengan katrol di atas sebuah lereng dengan rel, menaruh aktor (ditutupi beludru hitam sampai leher) di atas kursi, dan menariknya ke kamera.[41] Selain karena kepraktisan teknisnya, teknik ini membolehkan Méliès mengendalikan peletakan wajah dalam frame dengan spesifisitas lebih tinggi daripada yang dibolehkan bila kamera digerakkan.[41] Sambungan pengganti membolehkan model kapsul tiba-tiba muncul di mata aktor yang memainkan Bulan, menyelesaikan potret.[37] Adegan lain dalam film, jatuhnya kapsul ke dalam ombak lautan direkam di lokasi, dibuat dengan menggunakan multiple exposure, dimana sebuah potret kapsul jatuh ke depann latar belakang hitam ditempatkan di atas rekaman lautan. Potret ini dilanjutkan dengan pandangan sekilas kapsul di bawah air mengapung ke permukaan, dibuat dengan mengkombinasikan gambar karton kapsul bergerak dengan aquarium berisi kecebong dan jet udara.[10] Turunnya roket dari Bulan dalam empat potret, menghabiskan hanya dua puluh detik dari durasi film.[42] PewarnaanSeperti 4% dari produksi Méliès (termasuk film besar seperti The Kingdom of the Fairies, The Impossible Voyage, dan The Barber of Seville), beberapa cetakan dari Le Voyage dans la Lune diwarnai oleh lab pewarnaan Elisabeth Thuillier di Paris.[43] Thuillier, seorang mantan pewarna kaca dan produk seluloida, mengatur studio berisi dua ratus orang melukis stok film menggunakan kuas, dalam warna yang dia pilih; setiap pekerja diberi warna berbeda dalam lini praktikan, dengan lebih dari dua puluh warna berbeda sering digunakan untuk satu film. Rata-rata, lab Thuillier menghasilkan sekitar enam puluh salinan film berwarna.[44] MusikMeskipun film-film Méliès merupakan film bisu, mereka tidak ditayangkan tanpa suara; ekshibitor biasanya menggunakan seorang bonimenteur, atau narator, untuk menjelaskan cerita ketika sedang ditunjukkan, diiringi dengan efek suara dan musik live.[45] Méliès sendiri menyiapkan musik film untuk beberapa filmnya, termasuk The Kingdom of the Fairies[46] dan The Barber of Seville.[47] Tapi, Méliès tidak pernah perlu salah satu musik spesifik digunakan dalam film, membolehkan ekshibitor kebebasan memilih musik iringan semau mereka.[48] Ketika film ditayangkan di ruang konser Olympia di Paris pada 1902, musik film original dilaporkan ditulis untuknya.[49] Pada 1903, komponis Inggris Ezra Read mempublikasikan musik piano berjudul A Trip to the Moon: Comic Descriptive Fantasia, yang berisi film Méliès adegan demi adegan dan mungkin digunakan sebagai musik untuk film;[50] mungkin dipesan oleh Méliès, yang mungkin pernah bertemu Read dalam salah satu perjalanannya ke Inggris.[48] Komponis baru yang telah merekam musik untuk Le Voyage dans la Lune adalah Nicolas Godin dan Jean-Benoit Dunckel dari Air (untuk restorasi 2011; lihat bagian Versi berwarna di bawah),[51] Frederick Hodges,[51] Robert Israel,[51] Eric Le Guen,[52] Lawrence Lehérissey (cucu laki-lakinya cucu Méliès),[53] Donald Sosin,[54] dan Victor Young (untuk cetakan ringkas sebagai prolog film 1956 Around the World in 80 Days).[55] GayaGaya film, seperti gaya kebanyakan film Méliès, sengaja teatrikal, dengan gaya mise en scéne seperti tradisi panggung abad ke-19, dan direkam dengan kamera diam ditaruh untuk meniru perspektif penonton duduk di teater.[56][g] Pilihan gaya ini adalah salah satu inovasi pertama dan terbesar Méliès. Meskipun dia awalnya mengikuti kecenderungan pada waktu itu dengan membuat film aktualitas (film dokumenter "slice of life" pendek merekam kejadian dan adegan nyata dengan kamera), dalam beberapa tahun pertamanya merekam Méliès mulai pindah ke genre yang lebih jarang yaitu film naratif fiksi, yang dia sebut scènes composées atau "adegan buatan yang diatur."[11] Genre baru ini banyak mempengaruhi pengalaman Méliès dalam teater dan sulap, terutama keakrabannya dengan tradisi féerie Prancis yang populer, dan dalam periklanan dia dengan bangga menjelaskan perbedaan antara film inovotifnya dengan film aktualitas yang masih dibuat oleh orang semasanya: "film fantastis dan artistik ini membuat ulang adegan panggung dan membuat genre baru yang berbeda dari pandangan pembuatan film biasa tentang orang nyata dan jalan nyata."[58] Karena Le Voyage dans la Lune mendahului pengembangan penyuntingan film naratif oleh pembuat film seperti Edwin S. Porter dan D. W. Griffith, film ini tidak menggunakan kosakata sinematik yang penonton Amerika dan Eropa menjadi terbiasa, sebuah kosakata yang dibangun dengan penggunaan teknik seperti sudut kamera yang berbeda, intercut, penjajaran potret, dan lain-lain.[59] Sebaliknya, setiap pengaturan kamera dalam film Méliès didesain sebagai adegan dramatis berbeda tidak diganggu oleh penyuntingan yang terlihat, pendekatan yang cocok dengan gaya teater yang merupakan desain film.[60][h] Demikian pula, pelajar film mencatat bahwa momen paling terkenal dalam Le Voyage dans la Lune memainkan kontinuitas waktu dengan menunjukkan kejadiannya dua kali: pertama kapsul tiba-tiba muncul di mata bulan; kemudian pendaratan berlangsung dengan berbeda, dan lebih realistis, kapsul jatuh ke dataran bulan yang.[62] Jenis cerita nonlinear ini, yang pada waktu itu dianggap berulang dan fleksibel bukannya linear dan kausal, sangat tidak biasa bila dibandingkan dengan standar Griffith dan pengikutnya, tetapi sebelum pengembangan penyuntingan kontinuitas tidak jarang pembuat film membuat eksperimen dengan waktu; Porter, contohnya, menggunakan ketidaksenambungan waktu dan pengulangan dalam film 1902-nya Life of an American Fireman.[62][63] Lalu pada abad ke-20, dengan pengembangan penayangan ulang dalam televisi olahraga, pengulangan waktu menjadi biasa bagi penonton.[62] RilisMéliès, yang mulai membuat Le Voyage dans la Lune pada Mei 1902, menyelesaikannya pada Agustus tahun itu dan mulai menjual cetakan kepada distributor Prancis.[35] Dari September sampai Desember 1902, cetakan berwarna Le Voyage dans la Lune ditayangkan di Théâtre Robert-Houdin Méliès di Paris. Film ini ditunjukkan setelah pertunjukan siang pada Sabtu dan Kamis oleh rekan Méliès dan sesama pesulap, Jules-Eugène Legris, yang tampil sebagai pemimpin parade di dua adegan terakhir.[19] Méliès menjual cetakan film hitam putih dan cetakan berwarna melalui Star Film Company,[19] dimana film diberi nomor katalog 399–411[2][i] dan diberikan subtitle deskripsi Pièce à grand spectacle en 30 tableaux.[12][j] Di France, cetakan hitam putih dijual seharga Templat:$560, dan cetakan berwarna seharga Templat:$1.000.[29] Méliès juga menjual film secara tidak langsung melalui Warwick Trading Company Charles Urban di London.[19] Banyak keadaan tentang film—termasuk budget, panjang, dan waktu produksi yang tidak biasa, juga kemiripannya dengan atraksi New York 1901—mengindikasikan Méliès ingin merilis film ini di Amerika Serikat.[30][k] Karena banyak pembajakan, Méliès tidak mendapat banyak dari penghasilan dari filmnya.[67] Ada yang mengatakan Méliès menjual salah satu cetakan film ke fotografer Paris Charles Gerschel untuk di teater Algiers, dengan ketentuan cetakan tersebut hanya ditunjukkan di Algeria. Gerschel menjual cetakan tersebut, dan berbagai film Méliès lain, ke karyawan Edison Manufacturing Company Alfred C. Abadie, yang mengirimnya langsung ke laboratorium Edison untuk disalin dan dijual oleh Vitagraph. Salinan cetakan kemudian menyebar ke perusahaan lain, dan pada 1904 Siegmund Lubin, Selig Polyscope Company, dan Edison semuanya mendistribusikannya.[19] Cetakan film Edison bahkan menawarkan versi berwarna dengan harga lebih tinggi, seperti yang dilakukan Méliès.[43] Méliès sering tidak diberi kredit; untuk enam bulan pertama dari distribusi film, satu-satunya ekshibitor Amerika yang memberi kredit pada Méliès dalam periklanan film adalah Thomas Lincoln Tally,[68] yang memilih film ini sebagai presentasi perdana Electric Theater.[29] Untuk melawan masalah pembajakan yang menjadi jelas ketika Le Voyage dans la Lune dirilis, Méliès membuka cabang Amerika dari Star Film Company, diatur oleh saudaranya Gaston Méliès, di New York pada 1903. Kantornya didesain untuk menjual film Méliès secara langsung dan melindungi mereka dengan mendaftarkan mereka dilindungi hak cipta Amerika Serikat.[69] Pengenalan kepada katalog Star Film Company edisi bahasa Inggris mengatakan: "Dalam pembukaan pabrik dan kantor di New York kami siap dan bertekad dengan penuh semangat mengejar semua peniru dan pembajak. Kami tidak akan berbicara dua kali, kami akan melakukan!"[70] Selain membuka cabang di Amerika, berbagai perdagangan dilakukan dengan perusahan film lain, termasuk American Mutoscope and Biograph, Warwick Trading Company, Charles Urban Trading Co., studio Robert W. Paul, dan Gaumont.[69] Dalam negosiasi, sebuah cetakan berharga Templat:$0,15 per kaki seperti standar di pasar Amerika, yang terbukti berguna untuk Méliès; kemudian standardisasi harga oleh Motion Picture Patents Company pada 1908 memperepat kehancuran finansial Méliès, karena filmnya terlalu mahal untuk standar yang baru. Selain itu, setelah 1908 film-filmnya terpengaruh pergantian zaman, karena film ajaib dan indahnya tidak lagi populer.[69] PenerimaanMenurut riwayat Méliès, usaha awalnya menjual Le Voyage dans la Lune ke ekshibitor Prancis tidak berhasil karena harga filmnya terlalu mahal. Akhirnya, Méliès menawarkan salah satu ekshibitor meminjam satu cetakan film untuk ditayangkan secara gratis. Tepuk tangan dari penayangan pertama sangat antusias sampai ada yang terus ada di teater sampai tengah malam. Ekshibitor segera membeli film tersebut, dan ketika dia diingatkan keengganan awalnya dia menawarkan tambahan Templat:$200 "untuk ketidaknyamanan [Méliès]."[70] Film ini sukses di Prancis, ditayangkan tanpa gangguan di ruang konser Olympia di Paris untuk beberapa bulan.[49] Le Voyage dans la Lune mendapatkan banyak rasa antusias di Amerika Serikat, dimana pembajakannya oleh Lubin, Selig, Edison dan lain-lain memberinya distribusi yang luas. Ekshibitors di New York City, Washington D.C., Cleveland, Detroit, New Orleans, dan Kansas City melaporkan kesuksesan besar film ini di teater mereka.[71] Film ini juga berhasil di negara lain, seperti Jerman, Kanada, dan Italia, dimana film dijadikan atraksi sampai 1904.[71] Le Voyage dans la Lune adalah salah satu film paling terkenal pada tahun-tahun pertama abad ke-20, hanya disaingi oleh sedikit film lain (film spektakuler Méliès lain seperti The Kingdom of the Fairies dan The Impossible Voyage salah satunya).[72] Méliès berkata bahwa Le Voyage dans la Lune "bukan salah satu dari yang terbaik," tetapi tahu bahwa film tersebut akan banyak dianggap sebagai karya terhebatnya dan bahwa "[film tersebut] meninggalkan jejak tak terhapus karena [film itu] yang pertama dari jenisnya."[73] Film yang Méliès paling banggakan adalah Humanity Through the Ages, drama sejarah serius yang sekarang telah hilang.[74] Penemuan kembaliCetakan hitam putihSetelah kesulitan finansial Méliès, kebanyakan salinan cetakannya hilang. Pada 1917, kantornya diisi militer Prancis, yang mencairkan banyak film Méliès untuk mendapat perak dari stok film dan membuat tumit sepatu dari seluloid. Ketika Théâtre Robert-Houdin dihancurkan pada 1923, cetakan yang disimpan di sana dijual ke penjaja film bekas. Akhirnya, pada tahun yang sama, Méliès sedang marah dan membakar semua gambar negatifnya yang tersisa di tamannya di Montreuil.[75] Pada 1925, dia mulai menjual mainan dan permen di Gare Montparnasse di Paris.[76] Le Voyage dans la Lune dilupakan sejarah dan tidak dilihat selama bertahun-tahun.[72] Berkat usaha para penggemar sejarah film, terutama René Clair, Jean-George Auriol, dan Paul Gilson, Méliès dan karyanya ditemukan pada akhir 1920-an. Sebuah "Gala Méliès" digelar di Salle Pleyel di Paris pada 16 Desember 1929 untuk merayakan sang pembuat film, dan dia diberi penghargaan Legion of Honor pada 1931.[77] Selama kembalinya ketertarikan pada Méliès, manajer sinema Jean Mauclaire dan eksperimenter film awal Jean Acme LeRoy mencari cetakan Le Voyage dans la Lune yang selamat. Mauclaire mendapat salinan dari Paris pada Oktober 1929, dan LeRoy dapat dari London pada 1930, meskipun kedua salinan tersebut tidak lengkap; salinan Mauclaire tidak memiliki adegan pertama dan terakhir, dan salinan LeRoy tidak memiliki adegan terakhir berisi parade dan patung. Cetakan ini terkadang ditayangkan dalam retrospeksi (termasuk Gala Méliès), sinema golongan perintis, dan kesempatan-kesempatan spesial lain, terkadang untuk presentasi oleh Méliès.[78] Setelah kematian LeRoy pada 1932, koleksi filmnya dibeli oleh Museum of Modern Art pada 1936; pembelian oleh museum dan penayangan berikutnya oleh Le Voyage dans la Lune, di bawah arahan kurator film MoMA Iris Barry, menayangkan film sekali lagi kepada penonton Amerika dan Kanada[78] dan menetapkannya sebagai peristiwa penting dalam sejarah sinema.[37] Cetakan tidak lengkap LeRoy menjadi versi film yang sering dilihat dan cetakan sumber bagi penyalin lain, termasuk cetakan Cinémathèque française.[78] Versi lengkap film, termasuk adegan perayaan, akhirnya dibangun kembali pada 1997 dari berbagai sumber oleh Cinémathèque Méliès, yayasan yang dibangun oleh keluarga Méliès.[79] Cetakan berwarnaTidak ada cetakan berwarna Le Voyage dans la Lune yang diketahui masih ada sampai 1993, ketika salah satu diberikan ke Filmoteca de Catalunya oleh seorang donor anonim sebagai bagian dari koleksi dua ratus film bisus.[80] Tidak diketahu apakah versi ini, cetakan berwarna dari gambar negatif generasi kedua, diberi warna di lab Elisabeth Thuillier, tetapi perforasi yang digunakan menandakan bahwa salinan tersebut dibuat sebelum 1906. Bendera yang dikibarkan pada adegan peluncuran dalam salinan ini warnanya mirip bendera Spanyol, mengindikasikan bahwa salinan berwarna ini dibuat untuk ekshibitor Spanyol.[81] Pada 1999, Anton Gimenez dari Filmoteca de Catalunya menyebutkan keberadaan cetakan ini, yang dia percaya sedang dalam keaadaan pembusukan, ke Serge Bromberg dan Eric Lange dari perusahaan film Prancis Lobster Films. Bromberg dan Lange menawarkan menjual film yang baru ditemukan ulang oleh Segundo de Chomón untuk cetakan berwarna, dan Gimenez menerima. Bromberg dan Lange berkonsultasi dengan berbagai spesialis laboratorium dalam usaha mengembalikan film ini, tetapi karena gulungan film kelihatannya telah terurai menjadi gumpalan kaku, tidak ada yang percaya restorasi bisa dilakukan. Karena itu, Bromberg dan Lange sendiri bekerja memisahkan frame-frame film, mengetemukan bahwa hanya ujung stok film yang telah terurai dan membeku, dan banyak frame yang masih bisa diselamatkan.[82] Di antara 2002 dan 2005, berbagai usaha digitalisasi menyelamatkan 13.375 gambar dari cetakan.[83] Pada 2010, restorasi lengkap dari cetakan berwarna dilansir oleh Lobster Films, Groupama Gan Foundation for Cinema, dan Technicolor Foundation for Cinema Heritage.[80] Fragmen yang didigitalisasi dari cetakan berwarna disusun kembali dan dikembalikan, dengan frame yang hilang dibuat ulang dengan cetakan hitam putih milik keluarga Méliès, dan diatur untuk tayang dengan kecepatan film bisu, 14 frame per detik. Restorasi selesai pada 2011[84] di laboratorium Technicolor di Los Angeles.[85] Versi restorasi pertama ditayangkan pada 11 Mei 2011, delapan puluh tahun setelah ditemukan dan 109 tahun setelah penayangan pertamanya, pada Cannes Film Festival 2011, dengan musik baru oleh band Prancis Air.[86] Hasil restorasi dirilis oleh Flicker Alley dalam edisi Blu-Ray 2 disk dan DVD dan juga ada The Extraordinary Voyage, film dokumenter oleh Bromberg dan Lange tentang restorasi film, pada 2012.[87] Di The New York Times, A. O. Scott menyebut restorasi tersebut "pastinya hal paling penting di sinema dalam tahun, mungkin dalam abad."[88] WarisanA Short History of Film menyebut bahwa Le Voyage dans la Lune mengkombinasikan "pertunjukan, sensasi, dan keajaiban teknis untuk membuat fantasi kosmik yang menjadi sensasi internasional."[89] Film ini memberi pengaruh besar pada pembuat film berikutnya, membawa kreativitas ke medium film dan menjadikan fantasi hiburan, tujuan yang jarang ada dalam film pada waktu itu. Selain itu, teknik efek spesial dan penyuntingan inovatif Méliès sering ditiru dan menjadi unsur penting medium film.[90] Film ini juga mendorong pengembangan film fiksi ilmiah dan fantasi dengan menunjukkan bahwa tema ilmiah berhasil dalam layar dan kenyataan bisa dimasukkan dalam kamera.[89][91] Pada wawancara 1940, Edwin S. Porter berkata bahwa karena melihat Le Voyage dans la Lune dan film Méliès lain, dia "mendapat kesimpulan bahwa sebuah gambar menceritakan sebuah cerita bisa menarik pelanggan ke teater, dan bekerja ke arah ini."[37] Demikian pula, D. W. Griffith berkata tentang Méliès: "Aku berhutang kepadanya semuanya."[13] Sejak itu sutradara Amerika banyak diberi kredit pengembangan teknik film naratif modern, pelajar sastra dan film Edward Wagenknecht pernah menyimpulkan kepentingan Méliès dalam sejarah film dengan berkomentar bahwa Méliès "berpengaruh besar kepada Porter dan Griffith dan melalui mereka seluruh pembuatan film Amerika."[92] Film ini tetap menjadi film Méliès yang paling terkenal dan dikenal sebagai contoh klasik film awal, dengan gambar kapsul mengenai mata Man in the Moon cukup dikenal.[93] Film ini ditiru karya lain,[19] dari pembuatan ulang tanpa izin 1908 Excursion to the Moon Segundo de Chomón[94] sampai penghormatan kepada Méliès dan filmnya dalam novel Brian Selznick The Invention of Hugo Cabret dan adaptasi film 2011 Hugo oleh Martin Scorsese.[95] Pelajara film Andrew J. Rausch memasukkan Le Voyage dans la Lune dalam "32 unsur paling penting dalam sejarah [film]," mengatakan bahwa film ini "mengubah cara film diproduksi."[96] Esai Chiara Ferrari tentang film dalam 1001 Movies You Must See Before You Die, yang menaruh Le Voyage dans la Lune sebagai film pertama, mengatakan bahwa film ini "secara langsung mencerminkan kepribadian teater sutradaranya", dan bahwa film ini "layak mendapat tempat sah di antara peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah sinema dunia."[90] ReferensiCatatan
Kutipan
Bibliografi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Le Voyage dans la Lune.
|