M18 Hellcat
M18 Hellcat (kode resmi: 76 mm Gun Motor Carriage M18 atau M18 GMC) adalah sebuah penghancur tank Amerika Perang Dunia II, yang digunakan di palagan Italia, Eropa, dan Pasifik, serta Perang Korea. Tank ini merupakan tank AS tercepat di jalan aspal.[3] Kecepatan tersebut dapat dicapai dengan meminimalisir berat lapisan pelindung, dan memasang mesin radial yang sama seperti tank Sherman. Tank Hellcat adalah penghancur tank milik AS yang paling efektif pada Perang Dunia II. Tank ini memiliki rasio bunuh-hancur yang lebih tinggi daripada tank atau penghancur tank manapun yang diterjunkan oleh pasukan AS dalam Perang Dunia II.[4][5] Latar belakangSetelah invasi Prancis, Angkatan Darat AS mulai merancang doktrin penghancur tank baru yang ditunjukkan untuk melawan taktik blitzkrieg Jerman. Doktrin itu keluar yang intinya berisi tentang cara untuk menghancurkan pasukan tank Jerman dengan mengandalkan penghancur tank yang sangat mobile dan juga memiliki meriam yang kuat. Penghancur tank tersebut akan dijadikan sebagai pasukan cadangan dan akan menyerang jika garis pertahanan sudah dijebol tank Jerman. Lalu pasukan penghancur tank akan mengambil posisi menyergap tank-tank musuh dan menghancurkannya. Awalnya Angkatan Darat Amerika Serikat memiliki penghancur tank baru yaitu M10 Wolverine yang mengambil desain dari Tank M4 Sherman, tetapi mereka menganggap bahwa tank tersebut kurang memuaskan. Asal mula desain penghancur tank baru, M18 Hellcat datang pada awal Desember 1941 dengan persyaratan tank baru dengan menggunakan suspensi Christie dan meriam 37mm. Persyaratan ini menuntut desain tank baru yang radikal dan bukan hasil modifikasi dari Medium Tank M4 Sherman. Persyaratan ini berubah seiring dengan perkembangan situasi perang, perubahan pertama terjadi pada suspensi bar Torsion baru yang inovatif dari Buick Motor Division yang merupakan anak perusahaan General Motors dan perubahan lainnya adalah memasang meriam QF 6 pound Inggris yang kemudian digunakan pada tank Churchill Mark III mereka, prototipe yang dikembangkan disebut GMC T49. Kemudian Angkatan Darat menginginkan meriam 75mm yang lebih berat yang digunakan pada tank Sherman, prototipe ini dinamakan sebagai GMC T67. Akhirnya, Angkatan Darat memutuskan untuk memasang meriam 76mm pada prototipe, yang sekarang dinamai sebagai T70 GMC. Perubahan bentuk hull dan turret terjadi untuk mengakomodasi semua persyaratan dan persenjataan baru ini, namun akhirnya disetujui untuk dimodifikasi ulang dan akhirnya diganti namanya menjadi M18 dan mulai diproduksi pada pertengahan 1943, yang berlangsung sampai akhir Oktober 1944 dengan 2.507 unit diproduksi. Penghancur tank baru ini menjalani debut bertempurnya di musim panas tahun 1944, di mana mereka diberi julukan tidak resmi "Hellcat" oleh kru. Berbeda dengan penghancur tank M10 yang dibuat sebelumnya, M18 GMC dibuat dengan menekankan pada sisi kecepatannya. Ketebalan armor dibatasi hingga maksimum 1 inci (25mm) pada bagian depan turret sedangkan bagian body lainnya dilapisi dengan ketebalan sangat tipis yaitu .50 inci (12.7mm). Turret juga didesain terbuka sama seperti penghancur tank M10, yang berarti kru sangat rentan terkena tembakan musuh dan pecahan peluru artileri. Karena desain turet yang terbuka dan armornya yang tips, M18 diharuskan menghindari kontak dengan infanteri musuh dan sebisa mungkin menyergap tank musuh dalam posisi tersembunyi daripada menghadapi mereka dalam operasi penyerangan. Namun demikian, M18 disukai oleh kru karena meriam 76mm, yang dapat menghancurkan tank Tiger dan Panther Jerman dari depan dengan amunisi HVAP (High Velocity Armor Piercing).[6] Cara itu hanya dilakukan ketika tidak dapat melakukan flank dari sisi atau belakang tank ini. Kecepatan maksimumnya juga sangat mengagumkan, mencapai 79 km/jam, ini membuat M18 GMC menjadi tank tercepat di Perang Dunia II. Karena kurangnya armor dan penekanan pada kecepatan, kru M18 memanfaatkan taktik "tembak dan pindah" dalam menyergap musuh. Setelah menembak, dari satu posisi (posisi awal) dan dengan cepat pindah ke posisi yang lainnya sebelum musuh dapat menemukan posisi awal mereka, taktik ini membingungkan pasukan tank Jerman dan bahkan bisa membuat mereka untuk berpikir ada lebih banyak tank musuh daripada jumlah tank mereka sendiri. DinasBeberapa aksi yang bisa dibilang hebat (atau gila) saat M18 Hellcat dari satuan Batalion Penghancur Tank ke-704 beraksi di Pertempuran Arracourt, Prancis. Letnan Edwin Leiper memimpin sebuah peleton M18 dari Kompi C dan dalam pertempuran tersebut ia beserta anak buahnya menyergap dan menghancurkan 15 tank Panther Jerman dan mereka kehilangan tiga M18 yang hancur. Satu M18 Hellcat yang dikomandani oleh Sersan Henry R. Hartman berhasil menghancurkan 6 dari 15 tank Panther tersebut.[7] M18 Hellcat juga memainkan peran penting dalam Pertempuran Bulge,[8] di mana kecepatan tertingginya yaitu 79 km/jam benar-benar dimanfaatkan dengan baik dan berhasil melewati garis pertahanan terdepan musuh. Empat M18 Hellcat dari Batalion Penghancur Tank ke-705 membantu Resimen Pasukan Payung ke-506 saat menyerang Divisi Panzer ke-2. Keempat M18 Bersama-sama dengan para pasukan payung berhasil menghancurkan depot bahan bakar musuh yang akibatnya hampir melumpuhkan seluruh Divisi Panzer ke-2. Selain menghancurkan depot bahan bakar, keempat M18 Hellcat itu juga menghancurkan 24 tank dan merusak berat 6 lainnya. Catatan kaki
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai M18 Hellcat.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai M18 Hellcat.
|