Share to:

 

Meratakan kurva

Measures such as social distancing and stay-at-home orders reduce and delay the peak of active cases, allowing more time for healthcare capacity to increase and better cope with patient load.[1] Time gained through thus flattening the curve can be used to raise the line of healthcare capacity to better meet surging demand.[2]
SIR model showing the impact of reducing the infection rate (orange) by 76 %

Meratakan kurva adalah strategi kesehatan masyarakat yang diperkenalkan pada waktu pandemi koronavirus. Kurva yang dimaksud adalah kurva wabah, representasi visual dari jumlah orang yang tertular yang membutuhkan pengobatan seiring dengan perjalanan waktu. Pada masa wabah, sistem kesehatan sebuah negara dapat kolaps jika jumlah orang yang tertular lebih dari jumlah kemampuan sistem kesehatan (rumah sakit, dsb.) untuk menangani mereka. Istilah "meratakan kurva" artinya memperlambat jumlah penularan selama wabah, sehingga jumlah orang yang memerlukan penanganan berkurang, dan sistem kesehatan tidak kewalahan, namun masa wabah dapat menjadi lebih panjang (dibanding jika banyak yang mati karena sistem kesehatan tidak mampu menampung jumlah orang sakit).

Strategi ini mengandalkan teknik pengendalian seperti pembatasan sosial/fisik, karantina diri sendiri, hingga penguncian wilayah. Langkah yang terkait adalah dengan meningkatkan kapasitas sistem kesehatan,[3] dengan cara menambah jumlah pekerja/jam kerja tenaga medis, institusi medis (rumah sakit, dsb.), peralatan medis (tempat tidur, ventilator, dsb.), untuk menangani jumlah pasien yang membengkak.[4]

Lihat pula

Referencsi

  1. ^ Wiles, Siouxsie (2020-03-09). "The three phases of Covid-19—and how we can make it manageable". The Spinoff. Morningside, Auckland, New Zealand. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-27. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :3
  3. ^ Osmosis.org; Lifebridge Health. Beating Coronavirus: Flattening the Curve, Raising the Line (YouTube video) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-12. 
  4. ^ Gelardi, Chris (2020-04-09). "Colonialism Made Puerto Rico Vulnerable to Coronavirus Catastrophe" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0027-8378. Diakses tanggal 2020-04-12. 


Kembali kehalaman sebelumnya