Share to:

 

Siouxsie Wiles

Siouxsie Wiles

Siouxsie Wiles (nama lahir: Susanna Wiles) adalah ahli mikrobiologi dan komunikator sains Inggris. Bidang spesialisnya adalah penyakit menular dan bioluminesensi. Kini dia tinggal di New Zealand.[1] Dia merupakan Kepala Laboratorium Bioluminescent Superbugs di Universitas Auckland.

Pendidikan

Ebola menjadi mikroba yang menarik minat Wiles dalam mikrobiologi saat dia remaja. Saat ceramah di TEDxChristchurch pada tahun 2015 dia sempat berkata:

Inilah mikroba pertama yang membuatku tertarik pertama kali dan mendalami mikrobiologi, karena luar biasa dan mengerika disaat yang bersamaan. Aku masi remaja ketika pertama kali membaca mengenai Ebola, dan yang bisa aku pikirkan hanyalah : Bagaimana bisa mahluk ini merubah tubuh manusia menjadi pabrik yang memproduksi virus

Buku The Hot Zone oleh Richard Preston, berisi dan fokus pada Ebola, menjadi alasan Wiles mengambil pendidikan di mikrobiologi medis .

Di Universitas Edinburgh Wiles kuliah, dan lulus pada 1997 dengan gelar BSc(Hons) di bidang Mikrobiologi Medis. Ketika sarjana, ia menerima Beasiswa Nuffield dan bekerja di Fakultas Ilmu Biologi universitas. Wiles menerima gelar PhD dari Edinburgh Napier University, meneliti di Pusat Ekologi dan Hidrologi (sebelumnya kampus ini dikenal sebagai Institut Virologi dan Mikrobiologi Lingkungan), berlokasi di Oxford .

Selama gelar PhDnya, Wiles menggunakan bioluminesensi untuk membuat biosensor bertujuan memantau kesehatan mikroba yang bermanfaat bagi lingkungan.[2]

Kehidupan profesional

Setelah PhD-nya terselesaikan, Wiles pindah ke Imperial College London mengisi posisi penelitian pasca-doktoral mengenai tuberkulosis.[3] Tahun 2007 ia menjadi dosen di Imperial College's Department of Infectious Diseases and Immunity,[4] dan pada tahun 2009 dianugerahi Sir Charles Hercus Fellowship dari Health Research Council of New Zealand lalu pindah ke University of Auckland.[5] Wiles menjadi Kepala Lab Bioluminescent Superbugs universitas.[6][7]

Tahun 2013 ia memenangkan Hadiah Perdana Menteri untuk Komunikasi Media Sains memenangkan hadiah uang tunai bernominal NZ$100,000 .

Wiles lalu memulai perusahaan miliknya sendiri bernama Brightenz yang menjual peralatan yang dapat digunakan untuk membuat seni bioluminescent di rumah.

Tahun 2018 Wiles diangkat menjadi duta sains House of Science, yang merupakan sebuah usaha nirlaba untuk meningkatkan literasi sains di komunitas lokal. Dia juga terpilih kembali sebagai Penasihat umum Royal Society Te Aparangi di tahun 2018. Dua tahun kemudian dia terpilih dan masuk dalam daftar 100 Wanita BBC yang kemudian diumumkan pada 23 November 2020.

Wiles juga meneliti guna menemukan antibiotik jenis baru dengan menyaring 10.000 jamur Selandia Baru yang memungkinkan untuk digunakan dalam dunia medis.

Lab Superbug Bioluminescent

Wiles menjadi pemimpin di Bioluminescent Superbugs Lab yang berasa di University of Auckland berfokus pada bagaimana bakteri bercahaya dapat memajukan pemahaman tentang infeksi mikroba seperti keracunan makanan, TBC, dan superbug rumah sakit.

Bioluminescence ia gunakan dalam mempercepat proses dikembangkannya antibiotik baru dengan cara memanfaatkan cahaya yang dipancarkan dari bakteri, sebab hanya bakteri hidup yang dapat memancarkan cahaya. Membahas pekerjaannya Wiles pernah berkata "Karier saya dibangun dengan membuat bakteri buruk bioluminescent dan menggunakannya untuk segala macam hal, termasuk menemukan obat-obatan baru". Selandia Baru sempat memiliki beberapa tingkat penyakit menular tertinggi di antara negara-negara maju lainnya. Secara keseluruhan 700.000 orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang resistan terhadap obat.

Komunikasi sains

Wiles memiliki ketertarikan besar pada ilmu demistifikasi yang dia bagikan kepada masyarakat umum. Dia adalah seorang blogger aktif di Sciblogs.co.nz, podcaster online, komentator di Radio Selandia Baru juga muncul di acara TV untuk membahas cerita sains di berita. Dia menjadi salah satu dari delapan ilmuwan yang memimpin "Proyek Sains Selandia Baru yang Hebat", program yang melibatkan publik pemerintah Selandia Baru dan mengarah ke Tantangan Sains Nasional di tahun 2012.[8]

Dia terpilih melakukan pekerjaan, juga menulis bersama, dan muncul dengan putrinya di acara sains anak-anak online TVNZ Siouxsie & Eve Investigate. 2010 hingga 2016 Wiles diangkat menjadi pembawa acara Podcast Skeptis yang Benar-Benar Tidak Perlu yang berfokus pada skeptisisme di Selandia Baru.[9]

Dia menggunakan seni dan film untuk membagikan berbagai ide ilmiahnya: Di tahun 2011 ia berkolaborasi dengan seniman grafis Australia Luke Harris yang kemudian memproduksi serangkaian film animasi menampilkan bioluminescent dan kegunaannya dalam sains. Animasi penggunaan kunang- kunang NASA untuk mencari kehidupan di luar bumi dipilih untuk mereka masukkan dalam Festival Film Sains Imagine ke-6 di New York pada 2013, dan Festival Film Sains Goethe Institute 2014. Wiles juga bekerja sama dengan seniman Rebecca Klee dalam sebuah instalasi di Auckland Art in the Dark Festival pada 2013, yang menampilkan cumi-cumi bobtail Hawaii dan Aliivibrio fischeri. Wiles berpendapat bahwa pendidikan sains yang relevan harus dimulai di sekolah dasar, demi meningkatkan literasi sains dan minat di bidang tersebut secara lebih umum.

Penghargaan dan pengakuan

  • Hadiah 3Rs dari United Kingdom National Center for the Replacement, Refinement and Reduction of Animals in Research (NC3Rs) pada tahun 2005 [5] [4]
  • Komite Penasihat Etika Hewan Nasional Selandia Baru Tiga Hadiah Rs, 2011 [5]
  • Penghargaan Komunikasi Sains Asosiasi Ilmuwan Selandia Baru (sekarang dikenal sebagai Medali Cranwell ), 2012 [5]
  • Penghargaan Perdana Menteri untuk Komunikasi Media Sains, 2013 [6] [5]
  • Medali Callaghan Royal Society Selandia Baru, 2013 [5] [10]
  • Penghargaan Pemimpin Blake dari Sir Peter Blake Trust, 2016 [11]
  • Penghargaan Skeptis ' Skeptic of the Year Selandia Baru, 2016 [12]
  • Terpilih sebagai salah satu dari " 150 wanita dalam 150 kata " dari Royal Society Te Apārangi, merayakan kontribusi wanita terhadap pengetahuan di Selandia Baru.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah.
  • Ditunjuk sebagai Anggota Order of Merit Selandia Baru, untuk layanan mikrobiologi dan komunikasi sains, dalam Penghargaan Tahun Baru 2019 . [5] [4]
  • Pemenang Tertinggi, Penghargaan Pengaruh Wanita Selandia Baru, 2020 Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah.
  • Tahun 2021 Selandia Baru

Referensi

  1. ^ @. (Tweet) https://twitter.com/ – via Twitter.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan); Missing or empty |user=; Missing or empty |number= (help)
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama RoyalSociety4
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PMSciencePrize
  4. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DPMCHonours
  5. ^ a b c d e f g Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama UniAuckWiles
  6. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama InterviewNZHerald2013
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama UniEDWiles
  8. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama TVNZ
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama TheCUSP
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama RoyalSociety1
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NewsHub
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NZSkeptics
Kembali kehalaman sebelumnya