Share to:

 

Mitologi Aztek

Mictlantecuhtli (kiri), dewa kematian, penguasa dunia bawah dan Quetzalcoatl (kanan), dewa kebijaksanaan, kehidupan, pengetahuan, bintang pagi, pelindung angin dan cahaya, penguasa Barat. Bersama-sama mereka melambangkan kehidupan dan kematian.

Mitologi Aztek merupakan kumpulan atau koleksi mitos-mitos peradaban Aztek dari Meksiko Tengah.[1] Bangsa Aztek merupakan penutur bahasa Nahuatl yang tinggal di Meksiko tengah dan kebanyakan mitologi mereka mirip dengan mitologi Mesoamerika. Menurut legenda, beberapa kelompok yang kelak akan menjadi suku Aztek tiba dari utara ke lembah Anahuac di sekitar Danau Texcoco, saat ini Ciudad de México. Meski begitu asal usul bangsa Aztek sendiri tidak diketahui secara pasti. Laporan tentang asal usul mereka berbeda-beda. Menurut mitos nenek moyang, Bangsa Aztek datang dari suatu tempat di utara yang disebut Aztlan, nahuatlacas (suku berbahasa Nahuatl, dari tlaca, "manusia") terakhir (dari tujuh nahuatlacas yang ada) yang melakukan perjalanan ke selatan, sehingga nama mereka disebut "Azteca." Laporan lain menyebutkan asal mereka dari Chicomoztoc, "tempat dari tujuh gua," atau di Tamoanchan (asal usul legendaris semua peradaban).

Bangsa Aztek dikisahkan dibimbing oleh dewa Huitzilopochtli, di sebuah pulau di Danau Texcoco, mereka melihat seekor elang sedang mencengkeram ular berbisa dengan cakarnya, bertengger di kaktus nopal. Penampakan ini menggenapi nubuat yang mengatakan bahwa mereka harus mendirikan rumah baru di tempat itu. Suku Aztek membangun kota Tenochtitlan di tempat itu, membangun pulau buatan, yang saat ini berada di pusat Kota Meksiko. Penampakan yang legendaris ini digambarkan pada lambang negara Meksiko.

Mitos penciptaan

Huitzilopochtli membangkitkan langit Selatan, salah satu dari empat penjuru dunia, dikelilingi oleh masing-masing pohon, candi, pola dan simbol-simbol ramalan .

Menurut legenda, ketika orang-orang Meksiko tiba di lembah Anauak di sekitar Danau Texcoco, oleh kelompok lain mereka dianggap sebagai kelompok yang paling tidak beradab dari semuanya, tapi Bangsa Aztek memutuskan untuk belajar, mereka mengambil semua yang mereka bisa dari orang lain, terutama dari suku Toltek kuno (mereka tampaknya agak merasa kebingungan dengan peradaban Teotihuacan yang jauh lebih kuno). Bagi bangsa Aztek, Toltek adalah asal usul segala budaya; "Toltecayotl" adalah sinonim untuk budaya. Legenda Aztek mengidentifikasi Toltek dan kultus Quetzalcoatl dengan kota legendaris Tollan, yang juga diidentifikasikan dengan Teotihuacan yang lebih kuno.

Aztek mengadopsi dan memadukan beberapa tradisi sebelumnya, sehingga mereka memiliki beberapa mitos penciptaan. Menurut salah satu kisah penciptaan Aztek, Lima Matahari menggambarkan empat periode besar sebelum dunia kini, yang masing-masing berakhir dengan bencana, dan "yang diberi nama dari fungsi kekuatan atau unsur ilahi yang mengakhiri masing-masing dari mereka".[2] Coatlicue adalah ibu dari Centzon Huitznahua ("Empat Ratus orang Selatan"), putra-putranya, dan Coyolxauhqui, putrinya. Dia menemukan sebuah bola yang penuh dengan bulu dan meletakkannya di pinggang, kemudian mengandung Huitzilopochtli. Anak-anaknya yang lain menjadi curiga dengan identitas sang ayah dan bersumpah untuk membunuh ibu mereka. Dia melahirkan di Gunung Coatepec, dikejar oleh anak-anaknya, tetapi bayi Huitzilopochtli yang baru lahir berhasil mengalahkan sebagian besar saudara-saudara-nya, yang kemudian menjadi bintang. Ia juga membunuh kakaknya Coyolxauhqui dengan mengambil jantungnya menggunakan Xiuhcoatl (ular api) dan melemparkan tubuhnya ke bawah gunung. Peristiwa ini dikatakan menginspirasi suku Aztek untuk mengambil jantung korban-korban mereka dan melemparkan tubuh mereka di sisi kuil yang dipersembahkan untuk Huitzilopochtli, yang melambangkan matahari yang mengusir bintang-bintang pada waktu fajar.

Zaman ini (Nahui-Ollin) merupakan zaman kelima atau penciptaan kelima. Zaman ini dimulai di kota kuno Teotihuacan[butuh rujukan]. Menurut mitos, semua dewa berkumpul untuk mengorbankan diri mereka sendiri dan menciptakan sebuah era baru. Meskipun dunia dan matahari telah diciptakan, matahari hanya dapat bergerak dan waktu dan sejarah dapat dimulai hanya melalui pengorbanan para dewa. Yang paling tampan dan terkuat dari para dewa, Tecuciztecatl, seharusnya mengorbankan dirinya, tetapi ketika tiba waktunya untuk mengorbankan diri, ia tidak mampu melompat ke dalam api. Sebaliknya, Nanahuatl dewa paling kecil dan sederhana dari semua dewa, juga penuh bisul, mengorbankan dirinya pertama dan melompat ke dalam api. Dengan pengorbanannya itu matahari mulai bergerak dan waktu pun dimulai. Dipermalukan oleh pengorbanan Nanahuatl, Tecuciztecatl juga melompat ke dalam api dan menjadi bulan.[3]

Panteon

Wujud roh; Tonalleque (1), Cihuateteo (2).
Pola Perang; (1a) Tlaloc, (1b) Xiuhtecuhtli, (2a) Mixcoatl, (2b) Xipe-Totec.
Pola Pedagang; (1a) Huehuecoyotl, (1b) Zacatzontli, (2a) Yacatecuhtli, (2b) Tlacotzontli, (3a) Tlazolteotl, (3b) Tonatiuh.
  • Dewa-dewa air
    • Tlaloc, dewa hujan, guntur dan petir. Dia adalah dewa kesuburan
    • Chalchiuhtlicue, dewi air, danau, sungai, laut, perairan horisontal, badai, dan pembaptisan.
    • Huixtocihuatl, dewi garam
    • Opochtli, dewa memancing dan penangkap burung, penemu harpun dan jaring
  • Dewa-dewa api
    • Xiuhtecuhtli, dewa api dan waktu
    • Chantico, dewi tungku dan gunung berapi
    • Xolotl, dewa kematian, berhubungan dengan Venus sebagai Bintang Malam (Double of Quetzalcoatl)
  • Dewa-dewa kematian
    • Mictlantecuhtli, dewa kematian, penguasa dunia bawah
    • Mictecacihuatl, dewi kematian, penguasa dunia bawah
    • Xolotl, dewa kematian, berhubungan dengan Venus sebagai Bintang Malam (Double of Quetzalcoatl)
  • Dewa-dewa langit
    • Tezcatlipoca, dewa pemeliharaan, kegelapan dan tak terlihat, penguasa malam, penguasa Utara.
    • Xipe-Totec, dewa kekuatan, penguasa musim dan kelahiran kembali, penguasa Timur.
    • Quetzalcoatl, dewa kehidupan, cahaya dan hikmat, penguasa angin dan siang, penguasa Barat.
    • Huitzilopochtli, dewa perang, penguasa matahari dan api, penguasa Selatan.
    • Xolotl, dewa kematian, berhubungan dengan Venus sebagai Bintang Malam (Double of Quetzalcoatl)
    • Ehecatl, dewa angin
    • Tlaloc, dewa hujan dan guntur dan petir. Dia adalah dewa kesuburan
    • Coyolxauhqui, dewi dan pemimpin Centzonhuitznahua, berhubungan dengan bulan
    • Meztli, dewi bulan
    • Tonatiuh, dewa matahari
    • Centzonmimixcoa, 400 dewa dari bintang utara
    • Centzonhuitznahua, 400 dewa dari bintang selatan
    • Tlahuizcalpantecuhtli, dewa bintang pagi (Venus)
  • Dewa-dewa malam
    • Xiuhtecuhtli, dewa api dan waktu
    • Tezcatlipoca, dewa pemeliharaan, kegelapan dan tak terlihat, penguasa malam, penguasa Utara.
    • Piltzintecuhtli, dewa penglihatan, terkait dengan Merkurius (planet yang terlihat tepat sebelum matahari terbit atau sesaat setelah matahari terbenam) dan penyembuhan
    • Centeotl, dewa jagung
    • Mictlantecuhtli, dewa dunia bawah
    • Chalchiuhtlicue, dewi air, danau, sungai, laut, perairan horisontal, badai dan pembaptisan
    • Tlazolteotl, dewi nafsu, hawa nafsu, perilaku seksual
    • Tepeyollotl, Tepeyollotl adalah varian Tezcatlipoca, yang terkait dengan pegunungan
    • Tlaloc, dewa hujan dan guntur dan petir. Dia adalah dewa kesuburan
  • Dewa-dewa Siang
    • Xiuhtecuhtli, dewa api dan waktu
    • Tlaltecuhtli, dewa tua bumi (berubah dalam lansekap dan suasananya)
    • Chalchiuhtlicue, dewi air, danau, sungai, laut, perairan horisontal, badai dan pembaptisan
    • Tonatiuh, dewa matahari
    • Tlazolteotl, dewi nafsu, hawa nafsu, perilaku seksual
    • Mictlantecuhtli, dewa dunia bawah
    • Mictecacihuatl, dewi dunia bawah
    • Centeotl, dewa jagung
    • Tlaloc, dewa hujan dan guntur dan petir. Dia adalah dewa kesuburan
    • Quetzalcoatl, dewa kehidupan, cahaya dan hikmat, penguasa angin dan siang, penguasa Barat.
    • Tezcatlipoca, dewa pemeliharaan, kegelapan dan tak terlihat, penguasa malam, penguasa Utara.
    • Tlahuizcalpantecuhtli, dewa fajar
    • Citlalicue, dewi bintang wanita (Bima Sakti)
    • Citlalatonac, Dewa bintang wanita (Suami dari Citlalicue)
  • Dewa bumi
    • Xipe-Totec, dewa kekuatan, penguasa musim dan kelahiran kembali, penguasa Timur.
    • Tonacatecuhtli, dewa rezeki yang terkait dengan Ometecuhtli
    • Tonacacihuatl, dewi rezeki yang terkait dengan Omecihuat
    • Tlaltecuhtli, dewa tua bumi (berubah dalam lansekap dan suasananya)
    • Chicomecoatl, dewi pertanian
    • Centeotl, dewa jagung yang terkait dengan Tianquiztli (Pleiades)
    • Xilonen, dewi jagung lembut
  • Dewi dewi keibuan
    • Coatlicue, dewi kesuburan, hidup, mati dan kelahiran kembali
    • Chimalma, dewi kesuburan, hidup, mati dan kelahiran kembali
    • Xochitlicue, dewi kesuburan, hidup, mati dan kelahiran kembali
    • Itzpapalotl, kupu-kupu obsidian, pemimpin Tzitzimitl
    • Toci, dewi kesehatan

Lihat juga

  • Tiga Belas Langit
  • Mitologi Aztek dalam budaya populer

Daftar pustaka

  • Grisel Gómez Cano (2011). Xlibris Corporation, ed. El Regreso a Coatlicue: Diosas y Guerreras en el Folklore Mexicano (dalam bahasa Spanish). México. hlm. 296. ISBN 1456860216. [sumber terbitan sendiri?]
  • Primo Feliciano Velázquez (1975). Instituto de Investigaciones Históricas, ed. Códice Chimalpopoca. Anales de Cuauhtitlán y Leyenda de los Soles (dalam bahasa Spanish). México. hlm. 161. ISBN 968-36-2747-1. 
  • Adela Fernández (1998). Panorama Editorial, ed. Dioses Prehispánicos de México (dalam bahasa Spanish). México. hlm. 162. ISBN 968-38-0306-7. 
  • Cecilio Agustín Robelo (1905). Biblioteca Porrúa. Imprenta del Museo Nacional de Arqueología, Historia y Etnología, ed. Diccionario de Mitología Nahua (dalam bahasa Spanish). México. hlm. 851. ISBN 978-9684327955. 
  • Otilia Meza (1981). Editorial Universo México, ed. El Mundo Mágico de los Dioses del Anáhuac (dalam bahasa Spanish). México. hlm. 153. ISBN 968-35-0093-5. 
  • Patricia Turner and Charles Russell Coulter (2001). Oxford University Press, ed. Dictionary of Ancient Deities. United States. hlm. 608. ISBN 0-19-514504-6. 
  • Michael Jordan (2004). Library of Congress, ed. Dictionary of Gods and Goddesses. United States. hlm. 402. ISBN 0-8160-5923-3. 
  • Nowotny, Karl Anton (2005). Norman : University of Oklahoma Press, c2005, ed. Tlacuilolli: Style and Contents of the Mexican Pictorial Manuscripts with a Catalog of the Borgia Group. hlm. 402. ISBN 978-0806136530. 
  • François-Marie Bertrand (1881). Migne, ed. Dictionnaire universel, historique et comparatif, de toutes les religions du monde : comprenant le judaisme, le christianisme, le paganisme, le sabéisme, le magisme, le druidisme, le brahmanisme, le bouddhismé, le chamisme, l'islamisme, le fétichisme; Volumen 1,2,3,4 (dalam bahasa French). France. hlm. 602. 
  • Douglas, David (2009). The Altlas of Lost Cults and mystery religions. Godsfield Press. hlm. 34–35. 
  • Boone, Elizabeth H. (Ed.) (1982). The Art and Iconography of Late Post-Classic Central Mexico. Washington, D.C.: Dumbarton Oaks. ISBN 0-88402-110-6. 
  • Boone, Elizabeth Hill (2013). Cycles of Time and Meaning in the Mexican Books of Fate. University of Texas Press. ISBN 978-0-292-75656-4. 
  • Brinton, Daniel G. (Ed.) (1890). "Rig Veda Americanus". Library of Aboriginal American Literature. No. VIII. Project Gutenberg reproduction. (Inggris) (nah)
  • Leon-Portilla, Miguel (1990) [1963]. Aztec Thought and Culture. Davis, J.E. (trans). Norman, Oklahoma: Oklahoma University Press. ISBN 0-8061-2295-1. 
  • Miller, Mary; Karl Taube (1993). The Gods and Symbols of Ancient Mexico and the Maya. London: Thames and Hudson. ISBN 0-500-05068-6. 
  • James Lewis Thomas Chalmbers Spence, The Myths of Mexico and Peru: Aztec, Maya and Inca, 1913 [1]
  • Miguel León Portilla, Native Mesoamerican Spirituality, Paulist Press, 1980 [2]

Lihat pula

Sumber

  1. ^ Kirk, p. 8; "myth", Encyclopædia Britannica
  2. ^ Portilla, Miguel León (1980). Native Mesoamerican Spirituality: Ancient Myths, Discourses, Stories, Hymns, Poems, from the Aztec,Yucatec, Quiche-Maya, and other sacred traditions. New Jersey: Paulist Press. hlm. 40. ISBN 0-8091-2231-6. 
  3. ^ Smith, Michael E. "The Aztecs". Blackwell Publishers, 2002.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya