Mojoroto, Kediri
Mojoroto (bahasa Jawa: ꦩꦗꦫꦠ, translit. Majarata) adalah salah satu dari tiga kecamatan di Kota Kediri. Kecamatan itu mencakup seluruh wilayah Kota Kediri yang terletak di barat Sungai Brantas.[1] Bagian paling barat dari Mojoroto terdapat bukit bernama Gunung Klotok yang hijau dan asri. Di kawasan Klotok ini terdapat wisata terkenal seperti Gua Selomangleng, Lembah Tretes, serta kolam renang dan penangkaran rusa di kompleks Brigif Wira Yudha.[2] Mojoroto juga terkenal dengan adanya Pabrik Gula (PG) Meritjan di Kelurahan Mrican yang berdiri tahun 1883 pada masa kolonial Belanda dan masih beroperasi hingga sekarang. Sekarang PG Meritjan dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).[3] GeografiKecamatan Mojoroto berada di barat Sungai Brantas dan bagian paling baratnya terdapat Gunung Klotok setinggi 536 mdpl yang menjadi titik tertinggi Kota Kediri. Mojoroto memiliki batas wilayah sebagai berikut:[4]
SejarahKemajuan Kediri dimulai dengan adanya industrialisasi pada zaman kolonial Belanda terutama pada bidang perkebunan dan produksi gula untuk diekspor. Pemerintah Hinda Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa dan membuka lahan tebu secara besar-besaran di wilayah Kediri dan sekitarnya. Pabrik gula juga banyak didirikan di Kediri seperti PG Pesantren dan PG Meritjan beserta infrastruktur pendukung berupa jaringan rel untuk kereta uap pengangkut tebu maupun penumpang. PG Meritjan yang berada di Kelurahan Mrican didirikan pada tahun 1883 oleh perusahaan swasta Nederland Indische Landbouw Matschappij (NILM). PG Meritjan terus memproduksi gula dari tahun 1883 hingga tahun 1935 dan menjadi salah satu pabrik gula paling produktif di seluruh Karesidenan Kediri.[3] Aktivitas pabrik ini mulai menurun dengan adanya krisis malaise di dunia ditambah perang dunia.[3] Pada masa pendudukan Jepang, pabrik ini berhenti beroperasi. Saat Agresi Militer Belanda, para pejuang mengubah PG Meritjan menjadi pabrik dan gudang senjata. Salah satu produksinya adalah mortir tangan kaliber 50mm dan 90mm yang dibuat dari potongan besi dari tiang telepon dan tiang listrik. PG Meritjan memproduksi gula kembali pada tahun 1957 dengan adanya kebijakan nasionalisasi aset kolonial oleh pemerintah.[5]
Daftar kelurahan dan lingkunganDaftar lingkunganKecamatan Mojoroto terdiri dari 14 kelurahan. Setiap kelurahan tersebut dibagi menjadi beberapa lingkungan, yakni sebagai berikut:[6][4]
Jumlah penduduk dan RT/RWBerikut ini kelurahan di Kecamatan Mojoroto berdasarkan jumlah Rukun Warga (RW), Rukun Tetangga (RT), dan jumlah penduduk menurut Badan Pusat Statistik Kota Kediri berdasarkan data tahun 2023.[4]
Tempat terkenal
Tempat wisata
Perguruan tinggi[12]
Institusi kesehatan[13]
Referensi
|