Nafissatou ThiamNafissatou "Nafi" Thiam (pelafalan dalam bahasa Prancis: [tʃam]; lahir 19 Agustus 1994[5]) adalah seorang atlet Belgia yang berspesialisasi dalam kompetisi multi-nomor. Dia merupakan atlet pertama dengan tiga medali emas multi-nomor pada Olimpiade, memenangkan saptalomba pada Olimpiade Rio 2016, Tokyo 2020 dan Paris 2024.[6] Tiga medali emas putri yang ia dapatkan menyamai rekor Anita Wlodarczyk dari Polandia pada nomor martil dan Faith Kipyegon pada nomor lari 1500 meter.[7] Thiam juga merupakan satu-satunya atlet Belgia yang berhasil mempertahankan gelar Olimpiade.[8] Thiam telah memenangkan emas pada Kejuaraan Dunia 2017 dan 2022, Kejuaraan Eropa 2018, 2022, dan 2024, serta medali perak pada Kejuaraan Dunia 2019. Thiam terpilih menjadi Atlet Putri Dunia IAAF Tahun Ini pada tahun 2017. Ia juga dipilih menjadi pembawa bendera untuk Belgia pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Pada bulan Mei 2017, Thiam menjadi wanita keempat yang berhasil meraih lebih dari 7000 poin. Ini ia raih pada Hypo-Meeting di Götzis, Austria,[9] Pada bulan Maret 2023, ia mencetak rekor dunia dengan skor 5055 poin.[10][11] Dengan ini, Thiam menjadi atlet putri Belgia pertama yang pernah mencetak rekor dunia atletik secara resmi.[12] Hingga Maret 2023, Thiam memegang rekor Belgia dalam saptalomba dan pancalomba, lempar lembing, dan lompat jauh (luar ruangan dan dalam ruangan). Ia memegang rekor dunia untuk nomor lompat tinggi dalam saptalomba, ditetapkan pada tahun 2019. KarirKarir juniorNafissatou Thiam lahir di Brussels dari ibu asal Belgia dan ayah asal Senegal. Ia mulai ikut serta dalam atletik semenjak berusia tujuh tahun, memenangkan gelar nasional pertama untuk kelompok umurnya pada tahun 2009, saat itu ia sudah memfokuskan diri dalam saptalomba. Atlet favoritnya saat itu adalah atlet saptalomba asal Swedia Carolina Klüft.[13] Pada Kejuaraan Dunia Atletik Remaja 2011 di Lille, Prancis, Thiam finis posisi keempat dalam saptalomba dengan total 5366 poin. Ia kemudian finis di peringkat ke-14 pada Kejuaraan Dunia Junior Atletik 2012 di heptathlon dengan total 5384 poin.[14] Pada tanggal 18 Juli 2013, ia memenangkan medali emas dalam saptalomba di Kejuaraan Junior Eropa di Rieti, Italia, Memecahkan rekor baru untuk Belgia yaitu 6298 poin.[15] Karir seniorPada tahun 2014, Thiam memenangkan medali perunggu untuk saptalomba pada Kejuaraan Atletik Eropa di Zürich, Swiss.[16] Pada tahun 2015, ia memenangkan medali perak dalam pancalomba pada Kejuaraan Dalam Ruangan Eropa yang diadakan di Praha, juga mendapatkan medali perak di nomor lompat tinggi pada Kejuaraan Eropa U-23 di Tallinn, Estonia.[17] Pada tanggal 13 Agustus 2016, Thiam memenangkan medali emas untuk saptalomba pada Olimpiade Rio de Janeiro dengan skor 6810 poin, hasil terbaik pribadi dalam lima dari tujuh disiplin dan mengalahkan juara Olimpiade dan dunia saat itu Jessica Ennis-Hill dari Britania Raya.[18] Pada usia 21 tahun, ia menjadi peraih medali emas saptalomba Olimpiade termuda dalam sejarah.[19][20] Ia terpilih sebagai pembawa bendera Belgia pada upacara penutupan Olimpiade. [21] Pada tanggal 3 Maret 2017, Thiam menjadi juara di nomor pancalomba pada Kejuaraan Dalam Ruangan Eropa 2017 di Beograd dengan total 4870 poin.[22] Pada tanggal 28 Mei 2017, ia memenangkan nomor saptalomba pada Hypo-Meeting di Götzis, Austria dengan skor 7013 poin, menjadi skor terbaik pribadi dalam lima dari tujuh disiplin, menjadikannya atlet putri keempat yang berhasil mencetak 7000 poin atau lebih tinggi dalam kompetisi. Hingga Juli 2017, ia berada di posisi ketiga dalam daftar pemain terbaik dunia sepanjang masa di belakang Jackie Joyner-Kersee asal Amerika Serikat dan Carolina Klüft asal Swedia. Percobaan lempar lembingnya sejauh 59,32 m di Götzis memecahkan rekor Belgia untuk nomor individu putri.[23] Pada tanggal 6 Agustus 2017, Thiam mengikuti Kejuaraan Dunia Atletik di London sebagai unggulan teratas dan memenangkan gelar saptalomba dunia, menjadi orang Belgia pertama yang memenangkan medali emas pada Kejuaraan Atletik Dunia.[24] Pada 10 Agustus 2018, ia memenangkan medali emas di cabang saptalomba pada Kejuaraan Atletik Eropa.[25] Pada 2 Oktober 2019, ia kembali maju ke Kejuaraan Atletik Dunia sebagai favorit dan unggulan untuk meraih emas, tetapi diperkirakan akan menghadapi persaingan yang lebih kuat dari tahun 2017 dari mantan rival dan runner-up Eropa 2018, Katarina Johnson-Thompson dari Inggris Raya. Dalam pertandingan tersebut, Thiam mengalami cedera siku, sedangkan Johnson-Thompson mencatat rekor pribadi terbaiknya sebanyak 6981 poin. Meski mengalami cedera, penampilan Thiam masih cukup baik untuk meraih medali perak. Pada tanggal 5 Maret 2021, ia menjadi juara di nomor pancalomba pada Kejuaraan Dalam Ruangan Eropa di Toruń, Polandia dengan total 4904 poin.[26] Pada tanggal 5 Agustus 2021, pada Olimpiade Tokyo 2020, ia berhasil mempertahankan gelar Olimpiadenya dengan skor total 6791 poin.[27] Pada Kejuaraan Atletik Dunia 2022 di Eugene, Oregon, Thiam mendapatkan medali emas keduanya pada level dunia pada 18 Juli dengan total 6947 poin.[28] Pada tanggal 3 Maret 2023, ia memecahkan rekor pancalomba dunia pada Kejuaraan Dalam Ruangan Eropa di Istanbul, di stadion yang sama dengan pemecahan rekor sebelumnya pada tahun 2012 oleh Nataliya Dobrynska dari Ukraina (5013 poin), dengan total skor 5055 poin. Dengan gelar ketiganya di ajang Dalam Ruangan Eropa, Thiam menjadi atlet putri pancalomba tersukses sepanjang sejarah kejuaraan ini.[29][30] Pada Olimpiade Paris 2024, ia menjadi atlet pertama yang memenangkan 3 medali emas berturut-turut dalam cabang saptalomba. Pelatihan dan kehidupan pribadiThiam adalah anggota RFCL Athlétisme, klub atletik yang beroperasi di bawah naungan Departemen Teknik dan Olahraga Royal Football Club de Liège. Dia dilatih oleh mantan atlet dasalomba Belgia Roger Lespagnard[31] selama 14 tahun sampai dengan Oktober 2022.[32] Selain menjadi atlet profesional, Thiam mengambil jurusan geografi di Universitas Liège.[33] "Saya suka klimatologi, saya suka geomorfologi – bagaimana bumi dibentuk oleh sungai. Banyak subjeknya, seperti saptalomba. Mungkin itu sebabnya saya menyukainya," katanya.[34] Dia lulus dari universitas dengan gelar sarjana pada bulan September 2019.[35] PrestasiSemua informasi dari profil World Athletics kecuali dinyatakan lain.[36] Kompetisi internasional
Penghargaan
Pada tahun 2017, Thiam resmi menjadi Duta Besar UNICEF.[49] Referensi
Pranala luar
|