Pawang hujanPawang hujan adalah sebutan untuk seseorang dalam masyarakat Indonesia yang dipercaya memiliki ilmu gaib dan dapat mengendalikan hujan atau cuaca. Umumnya, pawang hujan mengendalikan cuaca dengan memindahkan awan. Jasa pawang hujan biasanya dipakai untuk acara-acara besar seperti perkawinan, konser musik dan banyak lagi.[1][2] UpacaraUpacara atau ritual yang diperlukan pawang hujan untuk mengubah cuaca berbeda-beda dari satu tradisi ke tradisi lain. Beberapa pawang hujan melakukan laku seperti puasa mutih sebelum hari penyelenggaraan acara. Sebagian yang lain melakukan prosesi mandi dari tujuh sumber mata air keramat.[3] Pandangan agamaHinduDalam tradisi Hindu Bali, memindahkan hujan lebih dikenal dengan istilah nerang hujan. Prosesi nerang hujan hampir selalu dilakukan sebelum dilaksanakannya acara-acara besar.[4] IslamTerdapat pertentangan pendapat di antara ulama Indonesia tentang hukum pawang hujan. Sebagian menganggap pawang hujan adalah perilaku syirik karena menyalahi takdir Allah.[5] Meskipun demikian, terdapat cara-cara Islami yang digunakan oleh pawang hujan di dalam kalangan Muslim, seperti berzikir dan berdiam diri dalam masjid atau berdoa di lokasi terselenggaranya acara.[3] Hal ini dikenal dan masih dipraktikkan salah satunya dalam kebudayaan Betawi.[6] Lihat pula
Catatan kaki
Informasi yang berkaitan dengan Pawang hujan |