PengacaranPengacaran adalah proses pengawetan makanan memakai fermentasi anaerobik dalam air garam atau cuka. Di Asia Timur, vinaigrette (minyak sayur dan cuka) juga dipakai sebagai media pengacaran.[1] Prosedur pengacaran biasanya berdampak pada tekstur dan rasa dari makanan. Makanan yang diacar meliputi sayur, buah, daging, ikan, produk susu, dan telur. SejarahPengacaran diduga pertama kali dilakukan oleh bangsa Mesopotamia kuno sekitar 4000 tahun lalu.[2][3] Awalnya makanan yang diasamkan adalah timun. Makanan ini lalu digemari oleh penjelajah dari Eropa karena tahan lama, cocok untuk dibawa dalam perjalanan jauh, dan akhirnya dibawa ke Amerika, dan sekarang ada hampir di seluruh dunia. Meskipun awalnya digemari karena tahan lama, makanan yang telah diacarkan sekarang umumnya dimakan karena rasanya.[4] EtimologiPada Bahasa Inggris, pengacaran disebut dengan pickling, yang diduga berasal dari Bahasa Belanda pekel atau Bahasa Jerman pókel yang berarti air garam.[4][5][6] Pada Bahasa Indonesia sendiri, makanan hasil pengasaman ini disebut dengan acar. Kata acar dapat berasal dari banyak sumber, dari ejaan lama Bahasa Indonesia atjar, Bahasa Hindi ächār, dan Bahasa Persia ācār.[7][8] PembuatanPengacaran dibuat dengan cara merendam makanan pada wadah yang berisi air garam, atau air yang memiliki tingkat keasaman tinggi, seperti cuka. Setelah direndam, makanan lalu didiamkan.[9] Air asam ini akan meresap kedalam makanan, memberikan rasa yang baru. Karena air yang bersifat asam, bakteri tidak akan dapat berkembang sehingga makanan awet dan dapat tahan dengan lama. Makanan yang digunakan biasanya buah atau sayuran.[10] Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, wadah yang telah tertutup ini juga dapat direndam di dalam air yang mendidih. Proses ini tidak hanya membunuh bakteri lebih efektif, tetapi juga akan menyegel wadah tersebut. Penyegelan ini akan menghentikan bakteri lain untuk masuk. Proses ini disebut pengalengan, Hidangan di seluruh duniaSebagai makanan yang telah tersebar di seluruh dunia, makanan yang diacar memiliki banyak variasi. Amerika SerikatDill pickle adalah sebutan untuk timun acar pada Amerika Serikat.[11][12] Ketika orang Amerika menyebut pickle, seringkali yang mereka maksud adalah timun acar. Timun acar dapat dimakan langsung, atau dijadikan isi pada roti isi. IndiaPada India, mangga acar adalah salah satu hidangan dari pengasaman yang paling populer.[11][12][13] Makanan ini dibuat dengan cara mengasamkan mangga, tetapi bukan pada cuka atau air garam, tetapi pada minyak. Bahan yang digunakan ialah mangga hijau, mustard, minyak mustard, cabai, dan rempah lain. IndonesiaAcar pada Indonesia umumnya sama seperti acar pada seluruh Asia Tenggara. Variasi acar pada Asia Tenggara umumnya dibuat menggunakan berbagai macam sayuran seperti timun, wortel, bawang merah, dan cabai.[14] JepangKyuri Zuke merupakan makanan acar yang terbuat dari timun Jepang yang sedikit diasinkan.[12] Makanan ini dapat dihidangkan dengan diiris dengan tipis atau dimakan seluruhnya menggunakan tongkat. JermanMeskipun Sauerkraut populer dan bahkan memiliki nama Jerman, makanan ini awalnya berasal dari Tiongkok.[11][12] Makanan ini dibuat dengan cara mengasamkan kubis di dalam arak beras. Korea SelatanKorea Selatan memiliki kimci.[11][12][13] Kimci sendiri adalah kubis dan yang diasamkan bersamaan dengan gochugaru (cabai Korea). Seperti timun acar dari Amerika, kimci dapat dimakan langsung atau dijadikan bahan untuk menambahkan makanan lain. SwediaSwedia mengasamkan ikan haring.[11][12] Tradisi mengasamkan ikan haring ini dimulai dari Swedia yang kelimpahan ikan haring pada zaman pertengahan dan ingin mengeskpornya ke negara lain. Mereka lalu mencari cara untuk mengirim ikan tersebut ke tempat berjarak jauh. Solusinya adalah mengawetkannya dengan mengasamkannya. Ikan haring diasamkan dengan air garam, cuka, rempah-rempah lain, dan terkadang timun. Cara memakan ikan haring ini umumnya adalah dengan dimakan bersamaan dengan vodka. NutrisiMakanan hasil pengacaran akan memiliki tingkat garam yang sangat tinggi. Tingkat garam yang tinggi ini dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan serangan jantung, strok, diabetes, dan penyakit ginjal.[15][16][17] Di sisi lain, makanan ini juga mengandung beberapa kelebihan. Seperti mengontrol gula darah, meredakan otot kram, mengandung antioksidan yang dapat melawan penyakit, dan melancarkan sistem pencernaan karena mengandung probiotik.[15][16][17] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Pickled food.
|