Ponco Agus Prasojo
Ponco Agus Prasojo adalah seorang dokter spesialis bedah digestif, dengan karier militer terakhir berpangkat Mayor Jenderal TNI yang pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (24 April-18 Agustus 2015).[1] Sebelumnya ia sebagai seorang dokter militer juga pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dan Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia ex-officio (2014-2015).[2] Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) dan kemudian masuk TNI AD tergabung dalam Korps Kesehatan Militer, dimana ia pernah ditugaskan ke beberapa daerah termasuk Timor Timur, Bandung dan Jakarta untuk mengemban tugas sebagai pelaksana medis/pejabat kesehatan militer. Pada tahun 2014, ia meresmikan renovasi gedung Patologi Anatomi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.[3] Selanjutnya pada tahun 2015, ia menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Demokratik Timor Leste Cirilo Cristovao dalam rangka kunjungan bilateral (usaha kerja sama bilateral) bidang kesehatan antara Republik Demokratik Timor Leste dan Republik Indonesia.[4][5][6][7][8][9] Kemudian pada periode tahun 2011-2015, ia juga aktif sebagai pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif (IKABDI).[10] Setelah purna dinas kemiliteran, ia aktif berkarier profesional sebagai dokter subspesialis bedah digestif/konsultan bedah digestif dan konsultan manajemen rumah sakit. Beliau juga aktif menyoroti kondisi kesehatan masyarakat Indonesia[11][12] serta permasalahan stunting terutama di daerah-daerah terpencil.[13][14] Latar BelakangPonco dibesarkan oleh orang tua yang tidak memiliki latar belakang dokter, namun ia terinspirasi oleh ayahnya yang bekerja sebagai tentara kesehatan. Berangkat dari hal itulah, ia mengenyam pendidikan kedokteran sebagai pendidikan tingginya. Ketika masa sekolah hingga kuliah, ia banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dan berolahraga, ia bahkan pernah mengikuti Karate Lemkari di sela-sela waktu kuliahnya. Dikarenakan karakternya sebagai seorang pekerja keras dan ulet, hal itu telah menuntunnya menjalani karier kedokteran hingga menjadi Dokter Subspesialis Bedah Digestif/Konsultan Bedah Digestif. Ia juga merupakan salah satu alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) terbaik dalam Dies Natalis ke-39 UNS tahun 2015. Selain sebagai seorang dokter, ia juga memiliki keahlian di bidang kepemimpinan/keperwiraan militer dan manajemen rumah sakit hingga sistem kesehatan. Karier MiliterPonco pernah berdinas sebagai dokter Batalyon Yonif PR 330/17/1 Kostrad. Kemudian ia pernah berdinas di Kesdam III/Siliwangi, Kesdam IX/Udayana dan Kesdam Jaya. Selanjutnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto dan Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia ex-officio pada tahun 2014-2015,[2] serta menjabat Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia pada 24 April-18 Agustus 2015.[1] Penugasan Operasi MiliterPonco pernah tergabung bersama Yonif PR 330/17/1 Kostrad bertugas di Timor Timur pada tahun 1987. Ia kemudian kembali bertugas di kota Dili, Timor Timur pada tahun 1997. Karier ProfesionalPonco menjabat sebagai Ketua Komite Medik sekaligus Dokter Subspesialis Bedah Digestif/Konsultan Bedah Digestif di Radjak Hospital Salemba[15] dan Rumah Sakit Kramat 128 Jakarta, serta sebagai Komisaris Utama Edelweiss Hospital/Edelweiss Health Care Group di Bandung.[16][17] Sebelumnya pada periode tahun 2011-2015, ia aktif sebagai pengurus pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif (IKABDI).[18] PendidikanPonco telah menempuh pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (1985), pendidikan kemiliteran Sepawamil ABRI (1986), pendidikan Dokter Spesialis Bedah Umum di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (1996), pendidikan Dokter Subspesialis Bedah Digestif di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2003) dan pendidikan Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.) di Universitas Respati Indonesia (2014). Referensi
|