Shinkansen seri 100
Shinkansen seri 100 (100系 , Hyaku-kei) adalah kereta berkecepatan tinggi berjenis Shinkansen yang dioperasikan oleh Central Japan Railway dan West Japan Railway pada jalur Tōkaidō Shinkansen dan San'yō Shinkansen yang beroperasi sejak tahun 1985 hingga 2012.[1] IkhtisarArmada Shinkansen seri 100 muncul setelah seri 200 diproduksi. Penomoran seri 200 yang muncul terlebih dahulu dari seri 100 disebabkan oleh kebijakan penomoran kereta cepat milik JNR pada saat itu, dimana jenis Shinkansen yang berjalan ke arah timur dari Tokyo diberi nomor urut genap dan yang berjalan ke arah barat diberi nomor urut ganjil. Seri 100 diproduksi sejak 1984 hingga 1992, perjalanan reguler perdana yang melayani penumpang diluncurkan pada 1 Oktober 1985. Armada terakhir yang masih beroperasi, pada akhirnya harus ditarik dari perjalanan reguler pada 16 Maret 2012 dan seluruh seri 100 dinyatakan pensiun. Seluruh unit Shinkansen seri 100 menggunakan lebar sepur 1.435 mm seperti generasi pendahulunya Shinkansen seri 0. Menyusul masa pensiun seri 100 perjalanan reguler, armadanya kemudian direformasi menjadi empat dan enam kereta untuk layanan Kodama dengan kecepatan yang telah dikurangi, hal ini diterapkan pada jalur Sanyo Shinkansen. Kereta dengan formasi empat dan enam kereta ini tidak memiliki gerbong dek ganda (double decker) seperti masa-masa sebelumnya dengan rangkaian 16 kereta. FasadDesainShinkansen 100 memiliki desain muka yang berbeda dengan seri sebelumnya, dimana armada seri 100 memiliki hidung yang lebih runcing. Sementara Shinkansen sebelumnya, seri 0 memiliki hidung bundar yang sama dengan pesawat komersil. Tinggi tiap kereta memiliki pengukuran yang sama, kecuali untuk kelas kereta baru bilevel car, yang berarti memiliki dua dek/lantai. Tinggi pada kereta bertingkat berkisar 4.488 mm, pada kereta tanpa dek ganda memiliki tinggi 4.000 mm. Skema pewarnaan Shinkansen seri 100 sama seperti seperti sebelumnya, yakni hanya memiliki dua warna dasar yaitu putih dan biru. Garis tengah yang terletak di jendela penumpang diberi warna biru, sementara bagian lainnya diberi warna putih. Pada bagian bawah kereta diberi warna biru, roda dan perangkat kelistrikan di bawah bodi tertap berwarna hitam.[2] Terdapat pewarnaan khusus untuk layanan penumpang Kodama, dimana skema yang diberikan memiliki tata letak yang sama namun dengan warna yang berbeda. Garis tengah yang sejajar dengan posisi jendela diberi warna abu-abu dengan strip kecil berwarna hijau muda di bawahnya. Sementara bagian bawah rangkaian diberi warna abu-abu. Skema khusus Kodama ini ada pada beberapa rangkaian tipe P dan K, seperti Shinkansen 100 K57 dan Shinkansen 100 P11. VarianUnit Pra-seriPada awalnya, varian unit pra-seri diberi penomoran X0. Namun kemudian diubah ke X1. Unit ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1985, lalu diujicobakan untuk bergerak pada tanggal 27 Maret di tahun yang sama.[3] Setelah uji coba tersebut, unit pra-seri kembali dilakukan uji coba 7 bulan setelahnya. Dimana unit ini memasuki masa evaluasi layanan penumpang terhitung sejak 1 Oktober 1985, dengan nama layanan Hikari. Unit ini berbeda secara eksterior dari unit produksi selanjutnya karena memiliki jendela kecil yang disejajarkan dengan setiap tempat duduk dan juga memiliki pengaturan lampu depan yang lebih miring. Pada rangkaian X1, salah satu kereta dengan nomor induk 116 (kelas Green/first class) awalnya memiliki satu kompartemen dua tempat duduk dan dua tempat duduk tunggal, tetapi pengaturan bangku seperti ini dihapus saat pengembangan menjadi standar produksi penuh pada tahun 1986.[4]
Unit tipe XRangkaian 12 keretaSetelah uji evaluasi penumpang dengan armada pra-seri X1, sebanyak 7 rangkaian diproduksi dengan klasifikasi tipe X. Tujuh rangkaian tersebut digunakan pada jalur Tokaido Shinkansen dan Sanyo Shinkansen untuk menjalankan layanan Hikari. Empat rangkaian tipe X pertama mulai beroperasi pada 13 Juni 1986, dengan transformasi 12 kereta per rangkaian tanpa kereta bertingkat. Transformasi tersebut bertahan hingga Oktober 1986 untuk melayani penumpang, dengan formasi ditunjukan di bawah ini.
Kereta bernomor urut 2, 4, 6, 8, dan 10 masing-masing dilengkapi dengan pantograf lengan ganda.[5] Unit-unit rangkaian 16 kereta tipe X ini kemudian dinomori ulang sebagai X2 hingga X5 dengan dimasukkannya kereta dua tingkat, dan diperkenalkan pada layanan Hikari mulai November 1986. Perbedaan mencolok dari desain Shinkansen sebelumnya (seri 0 dan 200) adalah hadirnya dua kereta dek ganda di tengah-tengah formasi rangkaian. Sejak Maret 1998, Shinkansen seri 100 tipe X dipindahkan ke layanan penumpang bernama Kodama. Kereta bertingkat yang merupakan gerbong restoran tidak lagi digunakan dan perlengkapannya kemudian dilepas. Armada pada tipe X berisi anggota tertua dari Shinkansen seri 100, penarikan pertama dimulai pada Agustus 1999. Dari perubahan jadwal baru pada 2 Oktober 1999, tipe X tidak lagi ditugaskan untuk perjalanan reguler, dengan beberapa yang tersisa kemudian dibatasi dalam perjalanan tertentu, misalnya untuk periode libur pegawai sebagai kereta tambahan. Unit terakhir yang tersisa ditarik pada April 2000.[4] Rangkaian 16 kereta
Kereta bernomor urut 2, 6, dan 12 dilengkapi dengan pantograf lengan ganda. (Pantograf pada gerbong 4, 10, dan 14 telah dihapus pada tahun 1995) Unit tipe GShinkansen seri 100 tipe G secara resmi sudah diklasifikasikan sebagai unit produksi penuh (bukan pra-seri atau purwarupa) dari seri 100. Perbedaan mencolok antar tipe G dan tipe X salah satunya adalah kereta dek ganda yang sebelumnya merupakan kereta khusus restoran kini memiliki kursi penumpang terbuka di dek atas, yang sebelumnya hanya diisi kursi makan. Pada tipe G, dek atas adalah kursi untuk tiket kelas Hijau (first class) dan dek bawah merupakan restoran/cafetaria. Sebanyak 50 kereta tipe G diproduksi pada tahun 1988, tipe ini mengikuti generasi seri 100 sebelumnya untuk melayani jalur Tokaido sebagai layanan penuumpang Hikari. Kemudian di tahun-tahun berikutnya tipe G kerap dijadwalkan pada layanan Kodama, walaupun sebelumnya secara ekslusif digunakan untuk layanan Hikari. Rangkaian terakhir yang tersisa dimiliki oleh JR Central dan JR West ditarik dari perjalanan reguler pada bulan September 2003 untuk digantikan dengan Shinkansen seri terbaru. Rangkaian 16 kereta
Kereta bernomor urut 2, 6, dan 12 dilengkapi dengan pantograf lengan ganda.[2] Unit tipe VSebanyak sembilan rangkaian tipe V (disebut juga sebagai unit "100N") diproduksi untuk kemudian dioperasikan oleh JR West mencakup empat kereta dek ganda, yang kini menyediakan akomodasi kursi kelas Standar (ekonomi) 2+2 di dek bawah dan cafetaria sekaligus sejumlah kursi kelas Hijau di dek atas. Pada tipe V, pertama kali dijadwalkan untuk menjalankan layanan bernama Grand Hikari, tetapi pada Mei 2002 dan setrusnya tipe V tidak lagi melayani rute tersebut dan dialihkan untuk jalur Sanyo Shinkansen. Kereta dek ganda pada tipe V dinonaktifkan dari rangkaian mulai tahun 2000. Dua rangkaian tipe V dengan nomor induk Shinkansen 100 V1 dan Shinkansen 100 V6 direformasi menjadi 4 kereta per rangkaian untuk digabungkan dengan rangkaian dari tipe P pada pertengahan tahun 2000 untuk menggantikan kekosongan layanan Kodama akibat purnatugasnya Shinkansen seri 0 tipe R yang telah habis masa pakainya di jalur Sanyo Shinkansen. Sementara itu, di akhir masa tugas Shinkansen seri 100 pada tahun 2002 rangkaian tipe V yang tersisa kemudian digabungkan dengan armada-armada Shinkansen lain. Satu armada yang terakhir beroperasi, yakni Shinkansen 100 V2 (dengan gerbong yang telah dicampur dari Shinkansen 100 V9), ditarik setelah melayani perjalanan terakhirnya sebagai Hikari dalam sebuah perjalanan khusus untuk memperingati last run Shinkansen seri 100 tipe V bernama Sayonara Grand Hikari pada November 2002
Kereta bernomor urut 4, 6, 12, dan 14 dilengkapi dengan pantograf lengan ganda. Unit tipe PRangkaian 4 keretaDua rangkaian Shinkansen seri 100 tipe P pertama kali diperkenalkan pada layanan Kodama di jalur Sanyo Shinkansen pada Oktober 2000. Shinkansen 100 P1 direformasi dari rangkaian dari V1, dengan motor traksi di kedua sisi kereta yang digantikan oleh motor traksi Shinkansen 100 tipe G milik JR West. Sedangkan Shinkansen 100 P2 direformasi dengan rangkaian V6 pada bulan Oktober 2000. Produksi tipe P berikutnya kemudian diselesaikan pada tahun 2001, dengan nomor induk Shinkansen 100 P3 dan Shinkansen 100 P4. Kedua rangkaian tersebut menerima transplantasi kabin dari tipe pendahulunya, tipe G. Di tahun-tahun berikutnya, tipe P terus diproduksi hingga rangkaian bernomor induk P12 diselesaikan. Seluruh armada yang terdiri dari dua belas rangkaian (P1-P12) juga dicat ulang menjadi warna yang sama pada Maret 2005.[6][7]
Preservasi
Lihat pulaReferensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar |