Suku Naftali menerima daerah kepunyaan mereka menurut undian yang keenam pada zaman Yosua. Daerah mereka mulai dari Helef, dari pohon tarbantin di Zaananim, Adami-Nekeb dan Yabneel, sampai ke Lakum, dan berakhir di sungai Yordan. Kemudian batas itu berbalik ke barat ke Aznot-Tabor, dari sana menuju ke Hukok, menyinggung daerah Zebulon di sebelah selatan, menyinggung daerah Asyer di sebelah barat dan daerah Yehuda pada sungai Yordan, di sebelah matahari terbit. Kota-kota yang berkubu ialah Zidim, Zer, Hamat, Rakat, Kineret, Adama, Rama, Hazor, Kedesh, Edrei, En-Hazor, Yiron, Migdal-El, Horem, Bet-Anat dan Bet-Semes; 19 kota dengan desa-desanya.[1]
Wasiat Yakub
Kejadian 49:21: "Naftali adalah seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah."
Berkat Musa
Ulangan 33:23: Tentang Naftali ia berkata: "Naftali kenyang dengan perkenanan dan penuh dengan berkat TUHAN; milikilah tasik dan wilayah sebelah selatan."
Sejarah
Dalam Nyanyian Debora, suku Naftali, bersaama suku Zebulon, dipuji keberaniannya dalam perang melawan Sisera.[2]Barak, pemimpin tentara dalam perang itu berasal dari suku Naftali.[3]
Orang-orang dari suku Naftali termasuk yang datang memenuhi panggilan Gideon untuk berperang melawan Midian.[4]
Ketika Kerajaan Israel pecah pada zaman raja Rehabeam, suku Naftali bergabung dengan Kerajaan Israel Utara bersama 9 suku lain. Sewaktu kerajaan utara dikalahkan oleh Asyur pada tahun 722 SM dan semua penduduknya dibuang ke tempat lain, suku ini ikut tersebar dan terhitung sebagai 10 suku terhilang dari Israel.
Matius 4:13–17 mencatat pekerjaan Yesus memberitakan kabar baik dimulai dari daerah suku Zebulon dan suku Naftali, menggenapi nubuat nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, --bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."[5]