T.M. Indra Mahlia
PendidikanT.M. Indra Mahlia menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala dan mendapat gelar insinyur. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Universitas Malaya di Malaysia untuk memperoleh gelar M.Eng.Sc pada tahun 1997. Di universitas yang sama, dia memperoleh Ph.D. di Departemen Teknik Mesin pada tahun 2003.[3][4] KarierT.M. Indra Mahlia diangkat sebagai dosen di Departemen Teknik Mesin Universitas Malaya pada tahun 2001. Kariernya terus menanjak dengan pengangkatannya menjadi dosen senior pada November 2006 dan sejawat profesor (associate professor) pada Desember 2007. Pada Mei 2009 dia diangkat sebagai profesor penuh.[5] Pada Agustus 2012, dia pindah ke Universitas Tenaga Nasional di Malaysia. Pada April 2016, dia diperbantukan ke Universitas Brunei Darussalam selama satu tahun.[3] Saat ini, dia juga menjabat sebagai International Adjunct Professor di Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia. Dia juga salah satu profesor diaspora yang tergabung dalam program World Class Professor di bawah Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.[4][6][7] Dia juga termasuk dalam dewan editor jurnal "Research in Ecology" yang diterbitkan oleh Bilingual Publishing Co.[8] Karya dan PrestasiT.M. Indra Mahlia telah mempublikasikan lebih dari 400 artikel jurnal ilmiah, prosiding, dan laporan penelitian di bidang sistem energi, rekayasa energi, energi dan lingkungan, penyimpanan energi, bioenergi, dan kebijakan energi. Lebih 350 di antaranya sudah terindeks oleh layanan sitasi daring, Web of Science dan Scopus.[4] Salah satu artikel ilmiahnya yang banyak dirujuk adalah "A comprehensive review on biodiesel as an alternative energy resource and its characteristics"[9] yang telah mengalami lebih dari 1800 sitasi menurut Google Scholar.[10] Menurut Scopus, dia memiliki indeks-h senilai 75, dengan total sitasi lebih dari 28000.[1] Sedangkan menurut Clarivate Analysis, dia adalah salah satu peneliti dari institusi di Malaysia dengan nilai sitasi tertinggi pada tahun 2017,[11] dan merupakan salah satu peneliti dengan sitasi tertinggi pada tahun 2017 - 2022.[10] Dia telah melakukan supervisi untuk 15 mahasiswa program doktoral dan lebih dari 50 mahasiswa pasca sarjana.[3] Dia juga menjadi salah satu dari peneliti dari proyek bernilai US$ 5,2 juta yang didanai oleh berbagai sumber.[5] Referensi
|