TalibunTalibun adalah pantun yang memiliki susunan genap antara enam hingga sepuluh baris. Pada talibun, tiap bait dibagi menjadi sampiran dan isi. Pembagian baris sampiran dan baris isi ditentukan oleh jumlah baris keseluruhan yang kemudian dibagi menjadi dua.[1] Talibun umumnya digunakan dalam acara berbalas pantun sebagai pengganti pantun empat larik seuntai. Penggunaan talibun di dalam acara berbalas pantun memudahkan pengungkapan gagasan dalam bentuk dialog.[2] Talibun berbentuk puisi lama yang memiliki jumlah baris genap dan pada akhir baris memiliki persamaan bunyi (rima).[3] Talibun merupakan perluasan dari pantun untuk mengungkapkan kesatuan ide yang lebih lengkap. Maka dari itu, talibun sering disebut pantun panjang yang pengulangan katanya sampai enam larik atau delapan larik seuntai. Teknik pengulangan merupakan sesuatu yang sangat lumrah dalam talibun. Pengulangan ini biasanya di awal larik dan Ietaknya cukup bervariasi, bisa jadi pengulangan di larik di awal, tengah, maupun larik akhir baik di bagian sampiran maupun isi.[4] Ciri-ciriCiri-ciri Talibun adalah seperti berikut.
TemaTema talibun biasanya berdasarkan fungsi puisi tersebut. Contohnya seperti berikut:
ContohDI lapangan ada bendera Bendera yang sangat bersih Dari jauh tampak cemerlang ltulah bendera negaraku Hatiku kini tengah gembira Karena telah jumpa kekasih Kekasih yang lama telah menghilang Hilang dan pergi dari diriku.[6] Pasang wajah muka memelas Orang sekitar sampai kesal Hingga semua berpaling muka Tuntutlah ilmu dengan ikhlas Agar kelak tak menyesal Siap menghadapi tantangan dunia.[6] Referensi
|