Share to:

 

Teori konspirasi Pizzagate

Teori konspirasi Pizzagate sebuah teori konspirasi daring yang sempat menggemparkan Amerika Serikat selama pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 2016. Pizzagate merupakan nama yang diberikan untuk berita di internet, yang menuding sebuah restoran pizza terkenal yaitu Comet Ping Pong dan pemiliknya terlibat jaringan seks.[1] Teori ini merupakan teori konstruksi bagi orang yang tidak suka dengan Hillary Clinton.[2] Semua ini berawal dari peretasan yang terjadi dalam serangan tombak phishing pada Maret 2016. Dalam serangan tersebut, akun email pribadi milik manajer kampanye Hillary Clinton yaitu John Podesta berhasil diretas. Surel-surel yang berhasil diretas tersebut kemudian disebarluaskan oleh WikiLeaks ke publik.

Dampak dari berita tersebut adalah seorang pria yang bernama Edgar Maddison Welch mendatangi restoran pizza tersebut untuk membuktikan kebenaran dari berita tersebut. Pria tersebut kemudian menodongkan senapan kepada staf restauran yang akhirnya membuat keributan. Aksi itu menyebabkan beberapa toko disekitarnya terpaksa ditutup untuk sementara waktu, walaupun tidak ditemukan korban jiwa. Teori konspirasi Pizzagate tidak hanya menimpa restoran Comet Ping Pong, masih ada restoran pizza lainnya yang mengalami kejadian tidak menyenangkan dari tersebarluasnya teori konspirasi Pizzagate. Restoran tersebut adalah Besta Pizza, walaupun hanya mendapat ancaman melalui telpon oleh seorang yang tidak dikenal, tapi hal itu cukup untuk membuat sang pemilik restoran menjadi tidak nyaman. Besta Pizza memiliki lokasi yang tidak berjauhan dari Comet Ping Pong, restoran tersebut berada diblok yang sama dengan Comet Ping Pong. Setelah beberapa hari pasca penembakan oleh Edgar Maddison Welch di Comet Ping Pong, seorang pria yang mengaku bernama Yusif Lee Jones mengaku kepada kepolisian bahwa ialah yang telah mengancam pemilik Besta Pizza.

Kronologi

Kebanyakan orang saat mendengar atau melihat kata konspirasi, yang terlintas pertama kali adalah terkait dengan sebuah teori atau biasa yang disebut dengan teori konspirasi.[3] Teori Konspirasi adalah teori yang berusaha menjelaskan rencana-rencana atau fakta kejahatan yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Salah satu teori konspirasi yang sempat menjadi menghebohkan warga Amerika Serikat adalah teori konspirasi Pizzagate. Teori tersebut bermula dari bulan Maret 2016, akun pribadi milik John Podesta berhasil diretas. John Podesta adalah seorang yang dipercaya menjadi manajer kampanya dalam pemilihan presiden untuk Hillary Clinton. Peretasan itu menyebabkan email-email pribadi miliknya tersebar luas melalui media sosial. Pada bulan November 2016, WikiLeaks mempublikasikan email-email tersebut sebulan sebelum pemilihan. Tersebarnya email - email tersebut menyebabkan situasi yang tidak kondusif selama masa pemilihan presiden tersebut. beberapa orang yang memang pendukung teori konspirasi mulai menerka-nerka tentang email yang tersebar. Selain itu para pendukung Donald J. Trump yang tergabung dalam sebuah forum bernama Reddit mulai mencari-cari kesalahan dari berita-berita palsu tersebut. Dalam salah satu email yang tersebar mereka menemukan kata pizza, dan rencana John Podesta yang akan melakukan acara makan malam. Karena kata "pizza" tersebut membuat salah satu media sosial bernama 4chan mengansumsikan bahwa kata tersebut menunjukkan kode yang berarti pornografi anak. Beberapa orang yang mengaku dirinya ahli teori konspirasi akhirnya secara keliru mengklaim bahwa email yang tersebar itu merupakan kode yang menghubungkan restoran pizza dengan para pejabat tinggi partai Demokrat. Tidak hanya itu, WikiLeaks mengungkapkan bahwa John Podesta berkorespondensi dengan pemilik restoran Comet Ping Pong James Alefantis dengan dugaan telah melakukan pelecehan terhadap anak-anak dan perdagangan manusia di dalam Comet Ping Pong.

Tindakan Kriminal

Kejahatan adalah suatu hal yang normal di dalam masyarakat. Namun demikian manusia punya akal budi untuk mencegahnya. Salah satunya adalah dengan mendesain lingkungan untuk mencegah kriminalitas. Dua faktor penting yang memengaruhi tindakan kriminalitas adalah keadaan lingkungan dan keadaan internal organisasi/komunitas kriminal yang saling memengaruhi satu sama lain. Tindak kriminal datang tidak hanya dari niat atau motif pelaku melainkan juga karena ada kesempatan yang biasanya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.[4] Seorang pria bernama Edgar Maddison Welch memberikan tanggapan dari berita simpang siur tentang teori konspirasi Pizzagate tersebut. Pada tanggal 1 Desember 2016, ia mencoba membujuk dua orang temannya untuk bergabung dalam sebuah misi yang ia katakan sebagai misi penyelamatan. Dalam misi itu, Welch mengatakan kepada teman-temannya bahwa Hillary Clinton melakukan aksi pelecehan seksual terhadap anak-anak di ruang bawah tanah sebuah restoran pizza di Washington DC. Ia mengatakan bahwa ia mungkin harus mengorbankan kehidupan beebrapa orang demi kehidupan banyak orang. Tiga hari kemudian, dengan tekad yang kuat tepatnya Minggu tanggal 4 Desember 2016, Welch ingin membuktikan sendiri teori konspirasi yang dipercayainya, ia kemudian datang ke restoran pizza Comet Ping Pong. Ayah dua anak yang berasal dari Salisbury, North California ini masuk ke sebuah restoran pizza "Comet Ping Pong" yang letaknya di Washington DC. Berbekal beberapa senjata yaitu sebuah senapan semi otomatis tipe AR-15, pistol 3.8 dan pisau lipat , Welch nekat melancarkan aksinya, ia masuk restoran dan langsung berjalan menuju bagian belakang restoran, Ia menuju tempat anak-anak bermain pingpong. Ketika pelayan pergi, dari meja ke meja Welch membisiki kepada pengunjung restoran yang ada disana untuk segera keluar dari restauran dan mencari tempat yang aman. Setelah dari tempat bermain ping pong, Welch berjalan menuju dapur, tapi ia hanya menemukan perlengkapan memasak dan seorang karyawan yang sedang membawa adonan pizza segar. Ia tidak berhasil menemukan anak-anak yang ditahan di dalam restauran itu. Welch kemudian mencari ruang bawah tanah restauran itu, karena sesuai dengan berita yang beredar, anak-anak disekap dan mendapat pelecehan seksual di dalam ruang bawah tanah. akan tetapi Welch tidak menemukan ruangan tersebut, karena restauran itu memang tidak mempunyai ruangan bawah tanah. Karena tidak mendapatkan yang ia cari, Welch kemudian menodongkan senjata api kepada karyawan restoran dan melepaskan tembakan dalam restoran itu.[5] Insiden tersebut akhirnya berhasil diamankan oleh polisi di ibukota Washington DC, meskipun tidak ada korban jiwa, tapi Welch tetap ditangkap. Pemilik restoran, James Alefantis juga sempat membuat laporan sebelum pemilu, bahwa ia sering mendapat ancaman akan dibunuh oleh pihak-pihak yang percaya akan teori konspirasi Pizzagate. Insiden penembakan itu membuat beberapa toko yang berada disekitar restoran Comet Ping Pong terpaksa ditutup sementara waktu.

Dampak Teori Konspirasi Pizzagate

Selama beberapa waktu, berita-berita palsu mengenai Hillary Clinton dan para penggikutnya yang terlibat dalam sebuah sindikat perdagangan anak, yang kemudian semua itu berkembang menjadi sebuah teori konspirasi yang sempat hangat dibicarakan oleh warga Amerika Serikat selama masa pemilihan presiden Amerika tersebut pada tahun 2016. Berita - berita tersebut terus meluncur melalui beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, 4chan, WikiLeaks, New York Times dan masih banyak media lainnya yang mengulas tentang teori konspirasi Pizzagate. Menurut dokumen FBI yang dirilis oleh WikiLeaks, ada beberapa hal yang mendasari alasan munculnya teori tersebut, salah satunya adalah simbol-simbol berikut digunakan oleh para pedofil untuk mengidentifikasi preferensi seksual. Teori konspirasi mengklaim bahwa elemen desain lain yang digunakan oleh bisnis di dekat restoran Komet Ping Pong juga menyerupai simbol pedofil. Namun, banyak logo merek besar Amerika lainnya mengandung bentuk yang serupa hati, segitiga, dan spiral adalah simbol yang banyak digunakan dalam logo bisnis. Berita - berita tersebut kemudian memiliki beberapa dampak, diantaranya adalah sebagai berikut

  • Pada tanggal 4 desember 2016, Edgar Madison Welch melakukan penembakan disebuah restoran pizza Comet Ping Pong sebagai pembuktian kebenaran dari teori konspirasi Pizzagate yang ia yakini. Pembuktian tidak membuahkan hasil seperti yang dipikirkan oleh Welch, karena ia tidak menemukan bukti apapun dalan restoran tersebut. Insiden tersebut berakhir dengan ditangkapnya Welch oleh pihak kepolisian. Welch kemudian mendapat hukuman dari kekacauan yang telah ia perbuat. Pada 13 Desember 2016, Welch didakwa dengan satu tuduhan yaitu pengangkutan senjata api antar negara bagian dengan niat melakukan pelanggaran. Pada 24 Maret 2017, Welch mengaku bersalah atas tuduhan federal atas pengangkutan senjata api antarnegara bagian dan District of Columbia yang bertugas melakukan penyerangan dengan senjata berbahaya. Welch juga setuju untuk membayar $ 5.744,33 untuk kerusakan pada restoran. Pada 22 Juni 2017 Hakim Distrik AS Ketanji Brown Jackson menghukum Welch empat tahun penjara. Welch meminta maaf atas perilakunya dan mengatakan dia jika dirinya bodoh dan ceroboh.
  • Pada 12 Januari 2017,seorang pria bernama Yusif Lee Jones, berusia 52 tahun dan berasal dari Shreveport, Louisiana , mengaku bersalah di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Barat Louisiana karena melakukan panggilan telepon yang mengancam ke Besta Pizza. Besta Pizza adalah restoran pizza lain yang memiliki lokasi dengan blok yang sama dengan Comet Ping Pong. Tiga hari setelah serangan yang dilakukan oleh Welch, ia mengatakan bahwa dirinyalah yang mengancam pemilik Besta Pizza untuk menyelamatkan anak-anak dan menyelesaikan apa yang tidak dilakukan orang lain.
  • Pada 25 Januari 2019, Komet Ping Pong menderita serangan pembakaran ketika seorang tersangka menyalakan api di salah satu ruang belakangnya. Karyawan cepat memadamkan api dan tidak ada yang terluka

Referensi

  1. ^ Christiastuti, Novi. "Lepas Tembakan di Restoran Pizza karena Berita Palsu, Pria AS Ditangkap". detikcom. Diakses tanggal 2020-01-18. 
  2. ^ Ngazis, Amal Nur (2018-04-04). "Dalang Teori Konspirasi Terbongkar, Mengejutkan". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  3. ^ Adelin, Fadila, ed. (2019-01-14). "Konspirasi Adalah Suatu Rencana dan Contoh Kasusnya yang Menghebohkan Dunia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  4. ^ BeritaSatu.com. "Kriminalitas di Sekitar Kita". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-01-21. 
  5. ^ "Termakan Berita Palsu, Pria AS Lepaskan Tembakan di Restoran". VOA Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-17. 
Kembali kehalaman sebelumnya