Share to:

 

Transkripsi (linguistik)

Transkripsi[1] atau alih salin adalah proses pengubahan teks dari bentuk lain. Bisa berupa pengubahan ucapan manusia menjadi bentuk tertulis, diketik atau dicetak. Namun, hal ini juga dapat berarti pemindaian buku dan membuat salinan digitalnya. Transkriptor adalah orang yang melakukan transkripsi.

Transkripsi sebagai perpindahan dari suara ke aksara harus dibedakan dari transliterasi (alih aksara), yang menghasilkan pemetaan dari satu aksara ke aksara lain yang dirancang untuk mencocokkan aksara asli secara langsung.

Skema transkripsi standar untuk tujuan linguistik meliputi Alfabet Fonetik Internasional (IPA), dan padanannya dalam ASCII, SAMPA. (Lihat juga transkripsi fonetik).

Dalam tabel ini, IPA adalah contoh transkripsi fonetik dari nama mantan presiden Rusia yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Boris Yeltsin, diikuti dengan bentuk campuran yang diterima dalam berbagai bahasa. Perhatikan juga bahwa 'Boris' merupakan transliterasi, bukan transkripsi dalam arti yang sebenarnya.

Contoh transkripsi dan transliterasi
Teks asli bahasa Rusia Борис Николаевич Ельцин
Transliterasi resmi ISO 9 (GOST 7.79-2000) Boris Nikolaevič Elʹcin
Transliterasi ilmiah Boris Nikolaevič Elʼcin
transkripsi fonetik IPA [bʌˈɾʲis nʲɪkʌˈɫajɪvʲɪʧʲ ˈjelʲʦɨn]
Lima contoh nama yang sama yang diterjemahkan dalam bahasa lain
Inggris Boris Nikolayevich Yeltsin
Arab بوريس نيكولايفتش يلتسن (perkiraan transliterasi Būrīs Nīkūlāyafitsh Yīltsin)
Prancis Boris Nikolaïevitch Ieltsine
Ibrani בוריס ניקולאיביץ' ילצין (perkiraan translit. bwrjs njḳwlʾjbjṣ jlṣjn)
Spanyol Boris Nikoláyevich Yeltsin
Jerman Boris Nikolajewitsch Jelzin
Polandia Borys Nikołajewicz Jelcyn

Kosakata yang sama kemungkinan akan ditranskripsikan secara berlainan dalam sistem yang berbeda. Sebagai contoh, nama Mandarin untuk ibu kota Tiongkok adalah Beijing dalam sistem kontemporer yang umum digunakan, yaitu Hanyu Pinyin, dan dalam sistem Wade Giles yang memiliki nilai historis yang penting, ditulis Pei-Ching.

Transkripsi praktis juga dapat diterapkan pada bahasa non-abjad. Sebagai contoh, dalam sebuah surat kabar Hong Kong, nama George Bush dialihaksarakan ke dalam dua karakter bahasa Mandarin yang berbunyi seperti "Bou-sū" (布殊) dengan menggunakan karakter yang berarti "kain" dan "khusus". Demikian pula, banyak kata dari bahasa Inggris dan bahasa Eropa Barat lainnya yang dipinjam dalam bahasa Jepang dan ditranskripsikan menggunakan Katakana, salah satu suku kata bahasa Jepang.

Pasca-transkripsi

Yang dapat terjadi setelah menyalin kata dari satu bahasa ke naskah bahasa lain:

  • Salah satu atau kedua bahasa dapat mengalami perkembangan lebih lanjut. Korelasi asli antara bunyi kedua bahasa dapat berubah, sehingga pengucapan kata yang ditranskripsikan berkembang ke arah yang berbeda dari pengucapan aslinya.
  • Kata yang ditranskripsikan dapat diadopsi sebagai kata pinjaman dalam bahasa lain dengan aksara yang sama. Hal ini sering kali mengakibatkan pengucapan dan ejaan yang berbeda dari transkripsi secara langsung.

Catatan kaki

  1. ^ Dalam arti linguistik yang ketat, transkripsi adalah proses mencocokkan suara ucapan manusia dengan simbol-simbol tertulis khusus dengan menggunakan seperangkat aturan yang tepat, sehingga suara-suara ini dapat dihasilkan ulang nanti. Namun, istilah ini juga sering digunakan dalam arti transliterasi, karena praktik jurnalistik yang umum dilakukan dengan memadukan unsur-unsur dari keduanya dalam mengalihbahasakan nama-nama asing. Transkripsi praktis yang dihasilkan adalah gabungan yang disebut transkripsi dan transliterasi oleh masyarakat umum.
Kembali kehalaman sebelumnya