Amy Tan
Amy Tan (China: 譚恩美; pinyin: Tán Ēnměi; lahir 19 February 1952) adalah seorang penulis Amerika yang karya-karyanya banyak mengangkat tema tentang hubungan ibu dan anak juga menceritakan bagaimana tumbuh sebagai orang Asia yang tinggal di Amerika.[1] Karyanya yang paling terkenal adalah The Joy Luck Club yang secara komersial telah berhasil difilmkan pada tahun 1993.[1][2] KarierAmy mulai menulis fiksi diusia 33 tahun.[3] Cerita pendek pertamanya diterbitkan ketika ia berusia 34 tahun, dan tiga tahun kemudian, ia menerbitkan buku pertamanya dengan judul The Joy Luck Club.[3] Pada tahun 1985, Amy Tan menulis cerita pendek pertamanya berjudul "End of Game" (yang selanjutnya disebut "Rules of Game") yang kemudian menjadi dasar cerita dalam The Joy Luck Club.[4] Buku The Joy Luck Club sendiri adalah buku yang bercerita tentang hubungan ibu dan anak yang merupakan imigran China dan tinggal di Amerika.[4] Buku The Joy Luck Club menerima pengharagaan dari Los Angeles Times dan telah diterjemahkan kedalam 25 bahasa.[4] Pada tahun 1993, Novel The Joy Luck Club diadaptasi kedalam film dan disutradarai oleh Wayne Wang.[2] Film The Joy Luck Club juga beberapa kali masuk dalam nominasi pengharagaan film, diantaranya dalam penghargaan BAFTA (1995) sebagai nominasi ide cerita terbaik, Penghargaan USC (1994) dan Penghargaan Serikat Penulis Amerika (1994) sebagai nominasi naskah terbaik.[2] Film The Joy Luck Club juga berhasil memenangkan penghargaan National Board of Review, Amerika (1993) sebagai 10 film terbaik, Casting Society of Amerika (1994) sebagai pemain terbaik terbaik, dan Young Artist Award sebagai artis terbaik.[2] Amy Tan kini tinggal di San Francisco dan New York.[4] Kehidupan keluargaAmy lahir di Oakland, California, Amerika Serikat pada 19 Februari 1952, beberapa tahun setelah orang tuanya berimigrasi dari China sewaktu terjadi perang sipil di China.[3][5][6] Amy Tan adalah anak dari pasangan John Tan dan Daisy Li.[6] Ayahnya, John Tan, adalah seorang insinyur listrik dan juga seorang pendeta Baptis.[6] Ibu Amy Tan, Daisy Li, mengalami trauma masa lalu setelah melihat ibunya menggantung diri di hadapannya ketika ia berusia sembilan tahun.[3] Saat anak-anak, Amy Tan beranggapan bahwa hidupnya sangat buruk.[3] Amy membaca untuk melarikan diri.[3] Orang tuanya ingin dia menjadi seorang dokter dan pianis, tetapi diam-diam Amy bermimpi untuk menjadi seorang seniman.[3] Ketika berusia lima belas tahun, ayah dan kakaknya meninggal dunia karena tumor otak.[3] Sehingga membuat Daisy, ibunya, memutuskan untuk pindah dan menetap di Swiss.[3] Latar belakangSaat masih tinggal di Amerika, Amy Tan sering mengunjungi Pecinan disetiap sudut kota di Amerika, ia selalu mencermati setiap daerah itu, mencatat, bahkan kadang menginap hanya untuk mengecap dan menyerap kemeriahan dan gaya hidup orang-orang Tionghoa yang tinggal di Pecinan.[6] Ide besar pun mengalir dari sini.[6] Amy Tan lalu melukiskan bagaimana perempuan Tionghoa di Amerika Serikat harus berusaha memainkan wajah ganda untuk bisa bertahan hidup.[6] Wajah ganda dipasang bukan hanya sebagai tameng untuk menyelamatkan budaya leluhur, tetapi juga untuk menjadi warga negara yang tak lagi terikat secara genetis pada negara China yang komunis.[6] Tak heran jika pergulatan yang memukau itu ia tampilkan dalam bukunya The Joy Luck Club yang mengundang decak kagum dari para kritikus novel di Amerika.[6] Amy Tan mendapatkan gelar di dalam bahasa Inggris dan Ilmu Bahasa serta gelar master Ilmu Bahasa dari San Jose University. Dia pernah bekerja sebagai operator switch board (papan yang dilengkapi dengan tombol-tombol dan stop kontak untuk menghubungkan dan mengubah arus listrik), pelayan restoran teater mobil A&W, pelayan bar dan pembuat pizza, dan juga sebagai Konsultasi Pengembangan anak-anak yang mengalami kelemahan mental.[7] KaryaFiksi Dewasa
Fiksi Anak
Non Fiksi
Pranala luar
Referensi
|