Share to:

 

Angkatan Bersenjata Polandia di Timur

Lambang rajawali Piast yang dikenakan oleh formasi Tentara Polandia di Timur, 1943-1945

Angkatan Bersenjata Polandia di Timur (bahasa Polandia: Polskie Siły Zbrojne na Wschodzie), juga disebut dengan Tentara Poladia di Uni Soviet adalah Angkatan Bersenjata Polandia yang dibentuk di Uni Soviet selama Perang Dunia II.

Dua formasi tentara dibentuk terpisah pada waktu yang berbeda. Tentara Anders, dibentuk pada paruh kedua tahun 1941, yang setia kepada Pemerintahan Polandia dalam pengasingan. Setelah Operasi Barbarossa dan berturut-turut penandatanganan Perjanjian Sikorski-Mayski lalu deklarasi Amnesti warga negara Polandia di Uni Soviet yang memungkinkan atas pembentukan unit-unit militer Polandia. Pada tahun 1942, Tentara Anders dievakuasi ke Iran dan dialihkan ke komando Sekutu Barat. Kemudian dikenal sebagai Korps II Polandia, kemudian berperang melawan kekuatan pasukan Jerman Nazi dalam Kampanye Italia, termasuk Pertempuran Monte Cassino.

Dari orang-orang Polandia yang tetap tinggal di Uni Soviet, dibentuklah Divisi Infanteri Tadeusz Kościuszko Pertama pada bulan Mei 1943. Kemudian Divisi tersebut diperbesar dan direorganisasi menjadi Tentara Polandia Pertama (dikenal dengan Tentara Berling) dan Korps Polandia Kedua. Dari kedua tentara tersebut terbentuk Tentara Rakyat Polandia (bahasa Polandia: Ludowe Wojsko Polskie atau LWP), yang kemudian berperang di Front Timur di bawah komando Uni Soviet bertempur hingga ke Pertempuran Berlin. Seperti institusi Polandia-komunis lainnya, Tentara Rakyat Polandia bertentangan dengan Pemerintah Polandia dalam pengasingan.

Setelah perang, Tentara Rakyat Polandia menjadi militer Polandia yang dikuasai komunis.

Tentara Anders: 1941–1942

Sukarelawan Polandia untuk Tentara dari Władysław Anders yang dibebaskan dari kamp Tahanan perang Uni Soviet, 1941.

Pada permulaan Invasi Soviet ke Polandia tanggal 17 September 1939, Uni Soviet menyatakan bahwa negara Polandia dan pemerintahannya telah tidak ada, yang disebabkan karena Penyerbuan Polandia oleh Jerman tanggal 1 September 1939, lalu mengumumkan bahwa seluruh perjanjian dan hubungan diplomatik Uni Soviet dan Polanda menjadi batal.[1] Hubungan diplomatik Uni Soviet-Polandia dibangun kembali pada tahun 1941, setelah invasi Jerman ke Uni Soviet, ketika Pemerintah Inggris bersekutu dengan Uni Soviet dan menekan Pemerintah Polandia bersikap hal yang sama. Kemudian secara berturut-turut Perjanjian militer yang ditandatangani pada tanggal 14 Agustus 1941 dan Perjanjian Sikorski-Mayski tanggal 17 Agustus 1941, antara Pemerintahan Polandia dalam pengasingan dan Pemerintah Uni Soviet. Josef Stalin setuju untuk membatalkan aspek yang terkait dengan Polandia dalam Pakta Molotov–Ribbentrop.[2] Puluhan ribu tahanan perang Polandia yang ditahan di kamp-kamp Uni Soviet, juga ratusan ribu penduduk berkewarganegaraan Polandia yang dideportasi ke Uni Soviet, akhirnya dibebaskan ketika Amnesti warga Polandia di Uni Soviet dinegosiasikan.

Perdana Menteri Polandia, Jenderal Władysław Sikorski, mengangkat seorang perwira yang pernah ditahan di Uni Soviet, Jenderal Władysław Anders sebagai panglima dari Tentara Polandia baru yang akan segera dibentuk di Uni Soviet, dengan tujuan untuk berperang melawan Jerman bersama-sama pasukan Tentara Merah. Formasi Tentara Polandia ini kemudian dikenal dengan sebutan Tentara Anders dan mulai diorganisasikan di wilayah Buzuluk, Oblast Orenburg yang direkrut dari tahanan perang Polandia yang dibebaskan dari kamp-kamp NKVD. Pada akhir tahun 1941, sejumlah 25.000 prajurit (termasuk 1.000 perwira) telah bergabung, membentuk tiga Divisi Infanteri yakni, Divisi infanteri Kresowa ke-5, Divisi infanteri ke-6 dan Divisi infanteri ke-7. Pada musim semi 1942, pasukan tersebut direlokasi wilayah Tashkent. Kemudian dibentuk Divisi infanteri ke-8 dan Divisi infanteri ke-9 pada tahun yang sama (Divisi ke-5 hingga ke-9 berada di Tentara Anders dan Tentara Berling Pertama (1,2,3,4,6) dan Tentara Kedua (5,7,8,9,10).

Pada paruh kedua tahun 1942, selama serangan Kaukasus Jerman (yang paling terkenal adalah Pertempuran Stalingrad), Stalin menyetujui untuk merelokasi formasi Tentara Polandia ke Front Timur Tengah. Tentara Anders pergi melalui Koridor Persia menuju Pahlavi, Iran. Sekitar 77.000 pejuang dan 41.000 warga sipil Polandia pergi meninggalkan Uni Soviet. Tentara Anders kemudian melanjutkan komando dari Uni Soviet ke Pemerintah Inggris dan bergabung dengan Angkatan Bersenjata Polandia di Barat, membentuk apa yang akan menjadi Korps Polandia Kedua.

Tentara Berling: 1943–1945

Jenderal Karol Świerczewski (depan), Marian Spychalski dan Michał Rola-Żymierski

Pada bulan Juni 1943, dibentuk organisasi Persatuan Patriot Polandia (bahasa Polandia: Związek Patriotów Polskich atau ZPP) di Moskwa, sebuah organisasi bagi penduduk Polandia di Uni Soviet yang beraliran komunis. Organisasi ini melakukan aktivitas politik dan kesejahteraan sosial dalam skala besar serta program bantuan pagi masyarakat Polandia di Uni Soviet. ZPP dipimpin oleh seorang komunis Polandia pro-Uni Soviet Wanda Wasilewska.

Pada saat yang bersamaan, atas upaya-upaya Wanda Wasilewska dan Zygmunt Berling, terbentuk Tentara baru, Tentara Rakyat Polandia (bahasa Polandia: Ludowe Wojsko Polskie atau LWP). Unit pertamanya adalah Divisi infanteri Tadeusz Kościuszko Pertama (bahasa Polandia: 1 Dywizja Piechoty im. Tadeusza Kościuszki) yang dibentuk pada musim panas 1943 hingga mencapai kesiapan operasional pada bulan Juni/Juli. Pada bulan Agustus 1943, Divisi tersebut diperbesar menjadi Korps, bernama Korps Pertama Polandia yang berada di bawah komando Jenderal Zygmunt Berling, pemimpin lain yang terkenal adalah Jenderal Karol Świerczewski dan Kolonel Włodzimierz Sokorski. Divisi tersebut beserta elemen pendukungnya dikirim ke Front Timur pada bulan September 1943 dan keterlibatan pertamanya adalah Pertempuran Lenino. Pada bulan Maret 1944, Korps ini diperkuat dengan meningkatkan dukungan lapis baja dan mekanis serta beranggotakan lebih dari 30.000 prajurit. Pada pertengahan bulan Maret 1944, Korps ini direorganisasi menjadi Tentara Polandia Pertama.

Unit-unit Tentara berikutnya yang didirikan oleh Uni Soviet di Front Timur termasuk Tentara Polandia Kedua dan Tentara Polandia Ketiga (Tentara Polandia Ketiga akhirnya digabung dengan Tentara Polandia Kedua karena masalah perekrutan). Formasi-formasi yang lebih kecil, termasuk 10 Divisi infanteri (yang diberi nomor 1 hingga 10) dan 5 Brigade lapis baja. Rencana-rencana untuk Front Polandia juga dipertimbangkan, tetapi dibatalkan dan Tentara Polandia Pertama digabungkan kedalam Front Belorusia Pertama (bahasa Rusia: Пéрвый Белорусский фронт).

Formasi tentara ini dipimpin oleh para perwira Uni Soviet dan berperang di bawah komando Jenderal Uni Soviet (Tentara Polandia Kedua, dipimpin oleh Jenderal Stanislav Poplavsky). Terdapat kekurangan perwira-perwira (sebagian besar terbunuh dalam peristiwa Pembantaian Katyn atau pindah ke Tentara Anders) dan di dalam Tentara Polandia Pertama dan Tentara Polandia Kedua, sekitar 40% dari anggota perwira dan teknisinya adalah orang-orang Uni Soviet. Perwira politik khusus, hampir seluruhnya adalah orang-orang Uni Soviet yang ditugaskan untuk mengawasi prajurit-prajurit Polandia. Uni Soviet juga membentuk Polisi Militer, yang kelak berubah menjadi Direktorat Utama Informasi Tentara Polandia (bahasa Polandia: Główny Zarząd Informacji Wojska Polskiego atau GZI-WP).[3]

Tentara Polandia Pertama memasuki wilayah Polandia dari teritorial Uni Soviet pada musim panas 1944, di sayap kanan pada Serangan Lvov–Sandomierz, berperang dalam pertempuran Soviet yang melintas Sungai Vistula di sekitar Dęblin dan Puławy.[4] Pada bulan September 1944, Tentara Polandia Pertama terlibat dalam pertempuran berat pada tahap-tahap terakhir dari Pemberontakan Warsawa, setelah melintas Sungai Vistula menyusul perebutan bagian Timur Distrik Praga, Warsawa, tetapi menderita kerugian besar.

Akhirnya setelah mengambil alih kendali atas Warsawa pada bulan Januari 1945, Tentara Polandia Pertama turut ambil bagian dalam Serangan Vistula-Oder. Secara berturut-turut bertempur di Pommern, menerobos garis benteng Dinding Pommern (bahasa Jerman: Die Pommernstellung) dan merebut Benteng Kolberg yang dibentengi dengan kuat pada bulan Maret 1945. Sepanjang bulan April-Mei 1945, Tentara Polandia Pertama juga turut ambil bagian dalam invasi Uni Soviet ke Jerman dalam Pertempuran Berlin.

Tentara Polandia Kedua mencapai kesiapan operasional pada bulan Januari 1945. Selama invasi Uni Soviet ke Jerman, tentara ini menderita kerugian besar dalam Pertempuran Bautzen, kemudian turut serta dalam pertempuran pada Serangan Praha yang merupakan operasi besar terakhir Uni Soviet dalam Perang Dunia II di Eropa.

Tentara Polandia Pertama (Tentara Berling)

Tentara Polandia sebagai sekutu Tentara Merah menuju Berlin untuk menghancurkan Jerman Nazi, 1945

Formasi hingga 1 Mei 1945

  • Divisi Infanteri Tadeusz Kościuszko Pertama (Tadeusz Kościuszko)
  • Divisi Infanteri Warsawa Kedua (Jan Henryk Dąbrowski)
  • Divisi Infanteri Ke-3 (Romuald Traugutt)
  • Divisi Infanteri Ke-4 Polandia (Jan Kiliński)
  • Divisi Infanteri Ke-6 – setelah perang menjadi Divisi Pendaratan Udara Ke-6
  • Brigade Lapis baja Pertama (Pahlawan dari Westerplatte) – sering beroperasi terpisah dan independen
  • Brigade Kavaleri Pertama
  • Brigade Artileri Pertama (Brigade Artileri Ke-1 Józef Bem)
  • Brigade Artileri Howitzer Kedua
  • Brigade Artileri Ke-3
  • Brigade Artileri Berat Ke-5
  • Divisi Artileri Anti-pesawat Pertama
  • Brigade Artileri Anti-tank Ke-4
  • Brigade Sapper Pertama
  • Brigade Sapper Kedua
  • Brigade mortir Pertama (bergabung dengan Cadangan Komando Tinggi)

Tentara Polandia Kedua

Unit bermotor Tentara Polandia Kedua, dalam Pertempuran Berlin, dekat Sungai Neisse, April 1945

Formasi hingga 1 Mei 1945

  • Markas besar Tentara Polandia Kedua
  • Divisi Infanteri Ke-5 (Saxonian)
  • Divisi Infanteri Ke-7 – setelah perang menjadi Divisi Mekanis Perang Kedua
  • Divisi Infanteri Ke-8 (Divisi Infanteri Dresden Ke-8 atau Wojciech Bartosz Głowacki)
  • Divisi Infanteri Ke-9 – setelah perang menjadi Divisi Mekanis Ke-9
  • Divisi Infanteri Ke-10 – setelah perang menjadi Divisi Lapis Baja Ke-10
  • Divisi Artileri Kedua
    • Brigade Artileri Ringan Ke-6
    • Brigade Howitzer Ke-7
    • Brigade Artileri Berat Ke-8
  • Divisi Artileri Anti-pesawat Ke-3
  • Brigade Anti-tank Ke-9
  • Brigade Anti-tank Ke-14
  • Resimen Mortir Ke-3
  • Korps Lapis Baja Pertama (Dresden Ke-1)
  • Brigade Lapis Baja Ke-16
  • Resimen Lapis Baja Berat Ke-5 (IS-II)
  • Resimen Artileri Lapis Baja Ke-28 (senjata otomatis)
  • Brigade Sapper Ke-4 (penggali parit)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Schulenburg, Duta Besar Jerman di Uni Soviet, untuk Kantor Luar Negeri Jerman:
  2. ^ René Lefeber; Malgosia Fitzmaurice; E.W. Vierdag (1991), The Changing Political Structure of Europe: aspects of International law, Brill Academic Publishing, hlm. 101, ISBN 0-7923-1379-8 
  3. ^ Paweł Piotrowski (2001), wawancara dengan Barbara Polak, "ŻOŁNIERZE, OFICEROWIE, GENERAŁOWIE", Biuletyn, 7 (dalam bahasa Polski), Institute of National Remembrance, no. 7, diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Maret 2005, diakses tanggal 23 Maret 2006 
  4. ^ Steven J. Zaloga (2013), The Polish Army 1939–45 (dalam bahasa Inggris), Bloomsbury Publishing, hlm. 27, ISBN 1472804473 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya