Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman iniKlasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Artikel ini menggunakan peta yang dihasilkan dari OpenStreetMap dan juga jejaring peta (mapframe) yang dibuat oleh kontributor Wikipedia. Apabila Anda menemukan kesalahan informasi, galat, maupun kendala teknis lainnya dalam data peta, silahkan laporkan di sini. Apabila Anda tertarik dalam pengembangan proyek pemetaan bahasa, silakan bergabung ke ProyekWiki kami. Proyek ini sudah menghasilkan sebanyak 394 artikel bahasa dengan peta interaktif yang dapat diakses dan digunakan oleh para pembaca.
Cari artikel bahasaCari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Bahasa Jawa Surabaya menunjukkan ciri khas fonologi dan morfologi yang tidak terdapat dalam dialek-dialek bahasa Jawa lainnya.[5]
Afiksasi
Salah satu ciri khas dari bahasa Jawa Surabaya adalah penggunaan imbuhan bahasa Jawa untuk kosakata bahasa Indonesia, beberapa contohnya yaitu:
Akhiran -é
rumah + é → rumahé
orang + é → orangé
punya + é → punyaé
Akhiran -a
Dalam bahasa Jawa Standar, akhiran '-a' dilafalkan sebagai [ɔ] seperti huruf 'o'. Akan tetapi, penulisan bahasa Jawa Surabaya biasanya tidak mengikuti kaidah penulisan baku bahasa Jawa yang tetap menggunakan huruf 'a', sehingga akhiran '-a' ditulis menggunakan huruf 'o' untuk merepresentasikan bunyinya.
beli + o → belio
berangkat + o → berangkato
sini + o → sinio
Akhiran -en
cari + en → carien
ambil + en → ambilen
jual + en → jualen
Kosakata
Beberapa contoh kosakata dalam bahasa Jawa Surabaya:
^Penulisan huruf pada contoh kata di bawah merupakan penulisan yang umum ditemui. Pada penulisan dialek Arekan, umumnya diakritik tidak digunakan. Diakritik pada tabel ini hanya sebagai petunjuk untuk menghindari abiguasi pembacaan dan beberapa diakritik bukan merupakan diakritik yang digunakan dalam penulisan latin bahasa Jawa. Huruf dengan diakritik beserta bunyinya adalah sebagai berikut: <é> untuk [e], <è> untuk [e], <ó> untuk [o], <ò> untuk [o], <ḍ> untuk [ɖ], <ṭ> untuk [ʈ], dan <ḳ> untuk [k] sebagai koda (konsonan di akhir suku kata).
^Ning diduga berasal dari singkatan kata ningrat dalam bahasa Jawa Standar. Kata ini memiliki makna serupa seperti néng dalam bahasa Sunda. Pada penggunaan awalnya, kata sapaan ini hanya digunakan kepada anak perempuan dari keluarga terhormat.
^Dalam bahasa Jawa Standar, semaya memiliki arti 'menunda'.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Dialek Surabaya". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^Krauße, Daniel (2017). "A Description of Surabayan Javanese with Special Reference to its Linguistic Etiquette". The University of New Castle (dalam bahasa Inggris). Australia. doi:10.13140/RG.2.2.27512.14086/1.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.