China Development Bank
China Development Bank (CDB) (Hanzi sederhana: 国家开发银行; Hanzi tradisional: 國家開發銀行; Pinyin: Guójiā Kāifā Yínháng, "Bank Pembangunan Tiongkok") adalah sebuah bank pembangunan di Republik Rakyat Tiongkok, yang dipimpin oleh seorang anggota kabinet selevel Gubernur, dan berada di bawah kendali dari Dewan Negara. Sebagai salah satu dari tiga bank kebijakan di Tiongkok, CDB bertanggung jawab mengumpulkan dana untuk proyek infrastruktur berskala besar, seperti Bendungan Three Gorges dan Bandar Udara Internasional Shanghai Pudong. Didirikan dengan Undang-Undang Hukum Perbankan tahun 1994, CDB dideskripsikan sebagai mesin yang menggerakkan kebijakan pengembangan ekonomi dari pemerintah Tiongkok.[2][3] Utang yang diberikan oleh CDB diperlakukan sebagai aset yang tidak beresiko oleh peraturan kecukupan modal di Republik Rakyat Tiongkok (sama seperti obligasi pemerintah Tiongkok). CDB pun merupakan penerbit obligasi terbesar kedua di Tiongkok, setelah Kementerian Keuangan. Pada tahun 2009, CDB menyumbang sekitar seperempat dari total obligasi yuan di Tiongkok dan merupakan pemberi pinjaman bermata uang asing terbesar di Tiongkok.[3] SejarahChina Development Bank[4] (CDB) didirikan pada bulan Maret 1994 guna menyediakan pendanaan berorientasi pengembangan untuk proyek strategis pemerintah. CDB berada di bawah kendali Dewan Negara dan Pemerintah Tiongkok. Saat ini, CDB memiliki 35 kantor cabang di seantero Tiongkok dan 1 kantor perwakilan di Tibet. CDB menyediakan pendanaan untuk proyek strategis nasional, seperti pengembangan infrastruktur, industri dasar, energi, dan transportasi.[5] Tujuan utama CDB adalah untuk mendukung kebijakan makroekonomi dari pemerintah Tiongkok serta mendukung pengembangan ekonomi nasional dan perubahan struktural strategis di bidang ekonomi.[6] Dalam satu dekade terakhir, CDB telah memberi utang sebesar 1,6 triliun yuan untuk lebih dari 4.000 proyek infrastruktur, komunikasi, transportasi, dan industri dasar. Investasi CDB disebar di sepanjang Sungai Kuning serta di bagian utara dan selatan dari Sungai Yangtze. CDB juga makin fokus mengembangkan provinsi di Tiongkok bagian barat dan barat daya. Hal tersebut diharapkan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di Tiongkok bagian barat, dan berpotensi merevitalisasi pusat industri kuno di Tiongkok bagian timur laut.[7] Sejak tahun 1997, CDB telah mengurangi utang buruknya dan kembali mencetak laba di bawah kepemimpinan Gubernur Chen Yuan, anak sulung dari Chen Yun. Chen sebelumnya adalah deputi gubernur eksekutif dari Bank Rakyat Tiongkok. Standar keuangan internasional pun diperkenalkan pada masa kepemimpinannya. CDB memainkan peran penting dalam menyelesaikan kekurangan infrastruktur dan energi di Tiongkok. Pada tahun 2003, CDB memberikan pinjaman, atau mengevaluasi dan menjamin, sebanyak 460 proyek dan memberikan pinjaman sebesar 246,8 milyar yuan. Pinjaman tersebut menyumbang 41% dari total investasi CDB. Pinjaman CDB kepada proyek strategis nasional Tiongkok mencapai 91% dari total pinjamannya. CDB juga meminjamkan 357,5 milyar yuan ke Tiongkok bagian barat dan lebih dari 174,2 milyar yuan ke pusat industri kuno di Tiongkok bagian timur laut. Pinjaman tersebut pun meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengubah struktur ekonomi Tiongkok.[8] Pada akhir tahun 2004, total aset kredit CDB mencapai RMB 1,379 triliun, dengan rasio pengembalian bunga dan pinjaman mencapai 99,77%. Rasio kredit bermasalah CDB hanya sebesar 1,21%, menurun 0,13 poin dari tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah CDB mencapai 285%, dan rasio kecukupan modalnya mencapai 10,51%. Selama tahun 2004, CDB mencetak laba sekitar US$2 milyar.[9] Pada tahun 2005 dan 2006, CDB sukses menerbitkan dua efek beragun aset[10] di Tiongkok. Bersama efek beragun aset yang diterbitkan oleh China Construction Bank, CDB membentuk pondasi untuk pasar modal utang dan pembiayaan terstruktur.[11][12] Pada tahun 2010, CDB meminjamkan US$687,8 milyar, dua kali lipat lebih banyak dari Bank Dunia.[3] Menurut CDB, hingga bulan Desember 2018, pinjaman yang telah mereka berikan ke sebelas daerah di Tiongkok mencapai 3,85 triliun yuan (sekitar US$575 milyar). Dalam setahun terakhir saja, pinjaman yang diberikan oleh CDB ke sebelas daerah tersebut mencapai 304,5 milyar, sekitar 48% dari total pinjaman CDB dalam mata uang yuan. Pinjaman tersebut terutama digunakan untuk membiayai proyek besar di bidang perlindungan dan perbaikan ekologi, konektivitas infrastruktur, serta transformasi dan peningkatan industri. Menurut Chairman CDB, Zhao Huan, mereka akan tetap mendukung perlindungan ekologi dan pengembangan ramah lingkungan di Sungai Yangtze pada tahun 2019. Tiongkok menerbitkan rencana pengembangan untuk Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze pada bulan September 2016, dan menerbitkan panduan untuk pengembangan ramah lingkungan di sabuk tersebut pada tahun 2017. Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze meliputi sembilan provinsi dan dua kota yang mencakup sekitar seperlima dari total wilayah Tiongkok. Sabuk tersebut dihuni oleh 600 juta orang dan menyumbang lebih dari 40% PDB Tiongkok.[13] Struktur organisasiGubernur CDB bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas CDB, yang bertanggung jawab kepada pemerintah Tiongkok. Terdapat empat wakil gubernur dan dua asisten gubernur.[14] Pada akhir tahun 2004, CDB mempekerjakan sekitar 3.500 orang, dengan sekitar 1.000 orang di antaranya dipekerjakan di kantor pusat CDB di Beijing, sementara sisanya disebar di 35 kantor cabang dan 1 kantor perwakilan di Tibet.[butuh rujukan] Hingga tahun 2021, CDB mempekerjakan lebih dari 9.000 orang.[1] Bank ini tidak menerima simpanan dari masyarakat, sehingga tidak memiliki cabang lokal seperti bank besar lain di Tiongkok. Anak usahaManajemen
Referensi
Pranala luar |