Deeper, Deeper, Deeper Still
"Deeper, Deeper, Deeper Still" adalah episode ke-6 seri televisi dokumenter Amerika Serikat Cosmos: A Spacetime Odyssey. Episode ini tayang perdana tanggal 13 April 2014 di Fox dan 14 April 2014 di National Geographic Channel. Episode ini membahas partikel (zarah) terkecil di alam semesta, dan Neil deGrasse Tyson "memburu neutrino yang lincah dari awal alam semesta yang jauh." Episode ini menampilkan laboratorium neutrino bawah tanah, Super-Kamiokande, di bawah Gunung Kamioka di Jepang.[1][2] Episode tersebut mendapat penilaian/pangsa sebesar 1,3/4 pada kategori usia 18-49 dengan jumlah penonton langsung di Amerika Serikat sebanyak 3,49 juta orang.[3] RingkasanEpisode ini menjelaskan kosmos dalam skala mikro dan atomik menggunakan Kapal Imajinasi. Tyson menyebutkan ada beberapa mikroorganisme yang tinggal di dalam setetes embun seperti paramecium dan tardigrade. Ia lalu menjelaskan bagaimana tanaman memanfaatkan fotosintesis melalui kloroplasnya untuk mengubah sinar matahari menjadi reaksi kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi oksigen dan gula kaya energi. Tyson juga menjelaskan sifat molekul dan atom dan bagaimana keduanya terlibat dalam evolusi spesies. Ia memakai contoh yang dikemukakan Charles Darwin tentang keberadaan ngengat sphinx Morgan berlidah panjang berdasarkan anatomi anggrek komet yang nektarnya berada di bawah tanah. Ia lalu mengatakan bahwa bau yang berasal dari bunga mengaktifkan belahan penciuman di otak, dan bau dijadikan alat pendeteksi ancaman sehingga manusia bisa bertahan hidup. Tyson menceritakan bagaimana filsuf Yunani Thales dan Democritus memaparkan bahwa semua materi terbuat dari kombinasi atom dengan berbagai macam konfigurasi, dan menjelaskan bagaimana karbon membentuk dasar kehidupan di Bumi karena sifat kimiawinya yang unik. Tyson menunjukkan struktur atom dasar proton, neutron, dan elektron, serta proses fusi nuklir di sebagian besar bintang yang mampu melampaui gaya elektrostatik yang membuat atom tidak bersentuhan satu sama lain. Ia lalu membahas keberadaan neutrino yang tercipta akibat proses nuklir ini serta sifatnya yang melewati semua materi sehingga tidak dapat terdeteksi. Ia menjelaskan cara fasilitas kolam bawah tanah berdinding detektor seperti Super-Kamiokande mendeteksi neutrino ketika neutrino bertabrakan dengan molekul air, serta bagaimana neutrino dari supernova SN 1987A di Awan Magellan Besar terdeteksi tiga jam sebelum foton cahaya ledakan terlihat. Tyson membandingkan penjelasan neutrino oleh Wolfgang Pauli yang memperkuat kekekalan energi pada reaksi nuklir dengan penjelasan ngengat berlidah panjang oleh Darwin. Tyson menyimpulkan bahwa neutrino Ledakan Besar masih melayang di jagat raya, tetapi karena sifat cahaya, ada "dinding tak terbatas" yang tidak bisa ditembus manusia. TanggapanPenayangan episode ini di Fox mendapat penilaian/pangsa sebesar 1,3/4 di kategori usia 18-49. Sekitar 3,49 juta penonton Amerika Serikat menontonnya secara langsung. Episode ini menempati peringkat keempat dan terakhir di slot waktu yang sama setelah The Good Wife, Resurrection, dan Believe; dan ke-14 dari 17 acara yang mengudara pada malam itu.[3] Referensi
Pranala luar
|