Hamid Jabbar
Hamid Jabbar (27 Juli 1949 – 29 Mei 2004) adalah seorang wartawan, sastrawan dan penyair Indonesia. Ia merupakan salah seorang tokoh sastrawan Angkatan 70-an yang dikenal sebagai penyair yang peka terhadap nilai-nilai religius yang bernafaskan Islam. Pada tahun 1978, penyair yang seangkatan dengan Sutardji Calzoum Bachri dan Abdul Hadi WM ini menulis puisi panjang yang terkenal dengan judul Indonesiaku. Selain sebagai sastrawan, Hamid Jabbar juga dikenal sebagai wartawan. Ia pernah berkarier sebagai jurnalis Indonesia Express, redaktur Balai Pustaka, serta redaktur senior majalah sastra Horison yang didirikan oleh Mochtar Lubis. Hamid menikah pada tanggal 16 Februari 1975 dengan seorang wanita bernama Yulianis Zain. Istrinya tersebut berasal dari Lubuk Minturun, Sarjana Muda Jurusan Bahasa Arab, IAIN Imam Bonjol. Pernikahan itu dikaruniai dua orang anak, yaitu Meuthia Aulia Jabbar dan Lilla Aulia Jabbar.[1] Hamid Jabbar meninggal dunia pada 29 Mei 2004 ketika sedang membacakan puisi karyanya yang berjudul Merajuk Budaya Menyatukan Indonesia, dalam suatu acara Dies Natalis Universitas Islam Negeri Jakarta. KaryaBuku puisi antara lain:
Puisi lepas antara lain:
Referensi
Informasi yang berkaitan dengan Hamid Jabbar |