Hubungan Suriah dengan Turki
Turki berbagi perbatasan umum terpanjang dengan Suriah. Berbagai hubungan geografi dan sejarah juga melanggengkan hubungan kedua negara tetangga tersebut. Hubungan ketegangan antara Turki dan Suriah adalah karena sengketa yang meliputi aneksasi sepihak Provinsi Hatay oleh Turki pada 1939, sengketa air akibat Proyek Anatolia Tenggara, dan dukungan Suriah terhadap Partai Buruh Kurdistan (disingkat PKK) dan Tentara Rahasia Armenia untuk Pembebasan Armenia yang telah dibubarkan yang dicap sebagai organisasi teroris oleh NATO, UE, dan beberapa negara lainnya. Hubungannya semakin bertumbuh setelah Oktober 1998, saat pemimpin PKK Abdullah Öcalan diusir oleh otoritas Suriah. Namun, perang saudara Suriah sempat kembali merenggangkan kembali hubungan antar dua negara tersebut, yang berujung pada penangguhan kontak diplomatik.[1] Insiden serius terjadi ketika pesawat pelatihan militer Turki dijatuhkan oleh Suriah pada Juni 2012, yang membuat Turki menyerukan pertemuan darurat NATO. Suriah memiliki kedubes di Ankara dan dua konjen di Istanbul dan Gaziantep. Turki memiliki kedubes di Damaskus dan konjen di Aleppo. Hubungan diplomatik antar negara tersebut merenggang pada Maret 2012, karena perang saudara Suriah.[1] Turki adalah anggota penuh Uni Mediterania dan Organisasi Kerjasama Islam sementara keanggotaan Suriah ditangguhkan karena perang saudara tersebut. Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luar
|