Ivan Bagramyan
Ivan Khristoforovich Bagramyan (bahasa Armenia: Հովհաննես Քրիստափորի Բաղրամյան; bahasa Rusia: Ива́н Христофо́рович Баграмя́н), juga dikenal sebagai Hovhannes Khachaturi Baghramyan (bahasa Armenia: Հովհաննես Խաչատուրի (atau, Քրիստափորի, Kristapori) Բաղրամյան; bahasa Rusia: Оване́с Хачату́рович Баграмя́н)[n 1] (2 Desember 1897 – 21 September 1982) adalah seorang komandan militer Uni Soviet dan Marsekal Uni Soviet yang berasal dari Armenia. Selama Perang Dunia II, Bagramyan adalah perwira militer non-Slavia pertama yang menjadi komandan Front. Ia termasuk di antara beberapa orang Armenia di Angkatan Darat Soviet yang memegang beberapa jabatan tertinggi bagi perwira tinggi di militer Soviet selama perang.[1] Pengalaman Bagramyan dalam perencanaan militer sebagai kepala staf memungkinkannya untuk membedakan dirinya sebagai komandan yang cakap dalam tahap awal serangan balasan Soviet terhadap Nazi Jerman. Ia diberi kepercayaan memegang komando kesatuan pertamanya pada tahun 1942, dan pada bulan November 1943, ia menerima komando paling bergengsi sebagai Komandan Front Baltik 1. Sebagai Komandan Front Baltik, ia berpartisipasi dalam serangan yang mendorong pasukan Jerman keluar dari republik-republik Baltik. Ia tidak segera bergabung dengan Partai Komunis setelah konsolidasi Revolusi Oktober, ia menjadi anggota hanya pada tahun 1941, sebuah tindakan yang tidak lazim bagi seorang perwira militer Soviet. Setelah perang, ia menjabat sebagai anggota Majelis Agung Republik Sosialis Soviet Latvia dan Republik Sosialis Soviet Armenia serta merupakan peserta tetap Kongres Partai. Pada tahun 1952, ia menjadi kandidat untuk masuk ke Komite Pusat dan pada tahun 1961, dilantik sebagai anggota penuh. Atas kontribusinya selama perang, ia secara luas dianggap sebagai pahlawan nasional di Uni Soviet,[2] dan terus memegang status terhormat di antara orang Armenia. Kehidupan awalIvan Bagramyan lahir di desa Çardaqlı, dekat Yelizavetpol (saat ini dikenal dengan nama kota Ganja, Azerbaijan), yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Rusia. Çardaqlı adalah salah satu permukiman Armenia terbesar di Kaukasus Selatan yang dihuni hampir seluruhnya oleh para migran dari desa Maghavuz di Nagorno Karabakh yang terus menjaga hubungan dengan tanah leluhur mereka.[3] Kedua orang tuanya beretnis Armenia, ayahnya bernama Khachatur dan bekerja sepanjang hari di stasiun kereta api di Yelizavetpol, sementara ibunya bernama Mariam, ia tinggal di rumah untuk merawat ketujuh anaknya. Karena orang tuanya tidak mampu mengirimnya ke gimnasium setempat, maka mereka memutuskan untuk mendaftarkannya ke sekolah yang baru dibuka selama dua tahun di Yelizavetpol.[4] Lulus pada tahun 1912, Bagramyan, yang dipanggil oleh semua orang dengan sebutan Vanya, mengikuti jejak ayahnya dan saudara-saudaranya bekerja di bidang perkeretaapian, ia melanjutkan studinya di institut teknik kereta api yang terletak di Tiflis selama tiga tahun.[5] Ia lulus dengan nilai yang baik dan mestinya menjadi insinyur kereta api dalam beberapa tahun kedepan, namun peristiwa Perang Dunia I mengubah hidupnya. Perang Dunia IBagramyan sangat menyadari situasi militer di front Kaukasus selama bulan-bulan pertama perang dunia. Pada musim dingin 1914-1915, Angkatan Darat Kekaisaran Rusia mampu menahan dan mengusir serangan Kesultanan Utsmaniyah di Sarikamish, yang rencananya akan berperang ke wilayahnya. Bagramyan juga mulai membaca laporan mengerikan pers Rusia tentang apa yang terjadi terhadap rekan-rekannya sesama bangsa Armenia di seberang perbatasan: Utsmaniyah telah memulai kampanye untuk melakukan genosida terhadap rakyat Armenia yang berada di wilayah Utsmaniyah. Bagramyan mati-matian mencoba untuk bergabung dengan militer, tetapi karena ia masih berusia 17 tahun dan merupakan seorang mekanik kereta api, ia pun tidak bisa mendaftar ke militer. Hal itu tidak menghalanginya untuk mencoba, karena ia kemudian berkomentar, "Tempat saya berada di medan pertempuran (front)."[6] Kesempatannya datang pada 16 September 1915, ketika ia diterima oleh Angkatan Darat Rusia sebagai sukarelawan. Ia ditugaskan di Batalyon Cadangan ke-116 dan dikirim ke Akhaltsikhe untuk pelatihan dasar. Setelah pelatihannya selesai pada bulan Desember, ia bergabung dengan Resimen Perbatasan Kaukasus 2 dari Korps Ekspedisi Rusia, yang dikirim untuk mengusir pasukan Turki Utsmaniyah di Persia.[7] Bagramyan berpartisipasi dalam beberapa pertempuran di Asadabad, Hamedan dan Kermanshah, kemenangan pasukan Rusia di sini mengirim pasukan Utsmaniyah untuk kembali dengan keadaan terguncang ke Anatolia. Kepala staf resimen tempat Bagramyan bertugas, Jenderal Pavel Melik-Shahnazaryan, menyarankan Bagramyan kembali ke Tiflis untuk mendaftar ke Akademi Militer Praporshchik.[8] Tetapi untuk dapat masuk ke akademi militer tersebut Bagramyan harus memenuhi persyaratan menyelesaikan sekolah di sebuah gimnasium. Hal ini tidak menghalangi dirinya, setelah mempersiapkan diri untuk ikut kursus di Armavir, ia lulus ujian kursus itu dan akhirnya masuk ke akademi militer pada 13 Februari 1917. Ia lulus pada bulan Juni 1917 dan kemudian ditugaskan ke Resimen Infanteri Armenia ke-3, yang ditempatkan di dekat Danau Urmia.[9] Tetapi setelah terjadinya penggulingan terhadap Pemerintahan Sementara Rusia di tengah Revolusi Oktober 1917, kesatuannya tersebut didemobilisasi. Namun, dengan dibentuknya Republik Pertama Armenia pada tahun 1918, Bagramyan pun terdaftar sebagai anggota angkatan bersenjata negara itu di Resimen Armenia ke-3.[5] Dari 1 April 1918, yaitu setelah Kesultanan Utsmaniyah menandatangani Traktat Brest-Litovsk (3 Maret 1918) dengan RSFS Rusia, ia berada di Resimen Kavaleri Armenia ke-1, menghentikan sepak terjang Angkatan Darat Utsmaniyah ke-3, yang saat itu bertekad hendak menaklukkan sisa-sisa pasukan republik Armenia, di Karaurgan, Sarikamish dan Kars.[5] Ia juga turut mengambil bagian dalam Pertempuran Sardarabad pada bulan Mei 1918, di mana militer Armenia mencetak kemenangan krusial melawan pasukan Turki. Bagramyan tetap berada di resimen itu sampai bulan Mei 1920. Tahun-tahun antar perangTiga tahun setelah penggulingan Pemerintahan Sementara Rusia oleh Bolshevik pada bulan Oktober 1917, Tentara Merah menyerbu republik-republik yang berada di selatan Kaukasus, yakni Azerbaijan, Georgia dan Armenia. Pada bulan Mei 1920, Bagramyan yang kesal dengan kondisi sosial politik Armenia, ikut serta dalam sebuah pemberontakan yang gagal terhadap pemerintah Armenia yang dipimpin oleh Dashnak.[10][11] Ia dipenjarakan dan dikirim untuk bekerja di ladang selama beberapa bulan tetapi diizinkan untuk bergabung kembali dengan militer setelah pecahnya Perang Turki-Armenia. Tetapi pada bulan Desember 1920, Armenia mengalami sovietisasi dan tentara nasional Armenia kemudian dibubarkan.[12] Akhirnya Bagramyan memilih untuk bergabung dengan Pasukan ke-11 Uni Soviet dan diangkat menjadi komandan resimen kavaleri. Karena kehidupan di Armenia tumbuh relatif lebih stabil di bawah kekuasaan Soviet, Bagramyan berusaha mencari seorang wanita yang ditemuinya beberapa tahun sebelumnya, Tamara Hamayakovna. Tamara yang tinggal di Nakhichevan bersama keluarganya, sebelumnya pernah menikah dengan seorang perwira Armenia, namun kemudian gugur dalam perang Turki-Armenia, meninggalkan dirinya dan putra mereka yang berumur satu tahun, Movses. Bagramyan mengunjungi Tamara dan keduanya memutuskan untuk menikah pada akhir tahun 1922. Selain Movses, yang kemudian menjadi pelukis, mereka memiliki seorang putri bernama Margarit, yang kemudian menjadi dokter. Tamara tetap bersama Bagramyan sampai ia meninggal dunia pada tahun 1973.[13] Pada tahun 1923, Bagramyan diangkat menjadi komandan Resimen Kavaleri Aleksandropol, posisi yang dipegangnya hingga tahun 1931. Dua tahun kemudian, Bagramyan lulus dari Sekolah Kavaleri Leningrad dan pada tahun 1934 lulus dari Akademi Militer Frunze.[5] Dalam memoarnya Pyotr Grigorenko, seorang komandan Ukraina yang pernah belajar di Akademi Militer Frunze, ingat bagaimana Bagramyan diusir dari akademi oleh atasannya setelah mereka mengetahui bahwa ia pernah menjadi anggota rahasia partai nasionalis Dashnak Armenia yang terlarang selama lebih dari satu dekade. Sambil menunggu penangkapannya, Grigorenko menggambarkan Bagramyan sebagai orang yang "sangat tertekan, ia hanya berharap mereka untuk segera menangkapnya sehingga ia bisa menyelesaikannya."[14] Grigorenko menyarankan agar Bagramyan mengajukan banding atas perintah penangkapan, tetapi Bagramyan enggan melakukannya dan dengan bantuan anggota politbiro Armenia Anastas Mikoyan, surat perintah penangkapan terhadap Bagramyan dicabut dan ia diterima untuk "direhabilitasi."[15] Dari tahun 1934 hingga 1936, ia menjabat sebagai kepala staf Divisi Kavaleri ke-5, dan dari tahun 1938, ia bekerja sebagai seorang instruktur senior dan dosen di Akademi Militer Staf Umum Soviet. Bersamaan dengan itu, pemimpin Soviet Joseph Stalin telah banyak membersihkan korps perwira Soviet dari para komandan veterannya. Ketika rekan-rekan Bagramyan di akademi militer, seperti Andrei Yeremenko dan Georgy Zhukov, telah meningkat kariernya, Bagramyan tetap stagnan.[16] Pada tahun 1940, ketika Jenderal Zhukov dipromosikan menjadi komandan Distrik Militer Kiev di RSS Ukraina, Bagramyan menulis surat yang meminta untuk berada di bawah komandonya. Zhukov setuju, dan pada bulan Desember meminta bantuannya untuk menulis sebuah makalah agar dapat dipresentasikan kepada para komandan Distrik Militer Soviet. Makalah Bagramyan, Melakukan Operasi Serangan Kontemporer, tampaknya membuat Zhukov terkesan, karena ia akhirnya mempromosikan Bagramyan untuk menjadi kepala Operasi Pasukan ke-12 Soviet yang berbasis di Ukraina.[16] Namun dalam waktu tiga bulan, Bagramyan yang saat itu berpangkat kolonel, ditunjuk sebagai wakil kepala staf Front Barat Daya, yang bermarkas besar di Kiev.[5] Perang Dunia IIUkrainaPada bulan Juni 1941, Jerman Nazi menyerbu Uni Soviet. Tidak seperti kebanyakan pasukan perbatasan yang tertangkap basah oleh serangan itu, Bagramyan dan komandannya, Jenderal Mikhail Kirponos, mempercayai bahwa invasi Jerman tersebut tidak dapat dihindari.[17] Namun, Kirponos memilih untuk mengabaikan pandangan Bagramyan bahwa serangan Jerman akan menggunakan taktik Blitzkrieg seperti yang terlihat dalam kampanye militer Jerman terhadap Polandia pada tahun 1939 dan Eropa Barat pada tahun 1940.[18] Sejak musim dingin 1939–1940, Bagramyan sibuk merancang rencana pertempuran untuk melawan ancaman dari Ukraina barat, yang kemudian akhirnya disetujui setelah banyak mengalami revisi pada 10 Mei 1940.[19] Pada pagi hari tanggal 22 Juni, ia ditugaskan untuk mengawasi perpindahan konvoi militer ke Ternopil. Ketika kolone pasukannya melewati lapangan terbang Soviet dekat kota Brody, serangan udara Jerman menghantam pesawat yang ada di bawah. Beberapa jam kemudian, mereka tiba di Ternopil, setelah sebelumnya dalam perjalanan telah ditembaki sebanyak dua kali oleh pesawat-pesawat.[20] Tiga hari setelah invasi, rencana untuk serangan balik diimplementasikan, tetapi gangguan melanda pasukan, dan serangan balasan akhirnya gagal.[21] Bagramyan mengambil bagian dalam pertempuran tank besar di Ukraina barat dan operasi pertahanan di sekitar Kiev, di mana Kirponos terbunuh dan seluruh Front ditangkap oleh Jerman. Ia adalah salah satu dari segelintir perwira senior yang dapat melarikan diri dari Front yang sedang dikepung. Bagramyan kemudian diangkat menjadi kepala stafnya Marsekal Semyon Timoshenko dan bersama dengan Nikita Khrushchev, mereka mengoordinasikan pertempuran di sekitar Rostov. Dalam memoarnya, Khrushchev menggambarkan Bagramyan sebagai "orang yang sangat tepat, yang melaporkan segala sesuatu sebagaimana adanya. Seperti, berapa banyak pasukan yang kita miliki, posisi mereka, dan situasi umumnya."[22] ReferensiWikimedia Commons memiliki media mengenai Ivan Khristoforovich Bagramyan.
Daftar pustaka
|