Jaguar (mobil)
Jaguar (UK /ˈdʒæɡjuər/, US /ˈdʒæɡwɑːr/) adalah sebuah merek kendaraan mewah milik Jaguar Land Rover,[1][2] sebuah produsen mobil multinasional yang berkantor pusat di Whitley, Coventry, Inggris. Jaguar Cars dulu merupakan perusahaan yang memproduksi mobil bermerek Jaguar hingga digabung dengan Land Rover untuk membentuk Jaguar Land Rover pada tanggal 1 Januari 2013. Jaguar memulai sejarahnya pada tahun 1922 dengan nama Swallow Sidecar Company. Perusahaan tersebut awalnya memproduksi sespan sepeda motor, lalu mulai mengembangkan bodi mobil penumpang. Di bawah kepemilikan S. S. Cars Limited, perusahaan tersebut kemudian mulai memproduksi mobil melalui kerja sama dengan Standard Motor Co, dan memakai Jaguar sebagai nama modelnya. Pada tahun 1945, S. S. Cars mengubah namanya menjadi Jaguar Cars. Pada tahun 1966, Jaguar Cars bergabung dengan British Motor Corporation,[3] untuk membentuk British Motor Holdings (BMH). Pada tahun 1968, BMH bergabung dengan Leyland Motor Corporation untuk membentuk British Leyland, yang akhirnya dinasionalisasi pada tahun 1975. Jaguar kemudian dipisah dari British Leyland dan melantai di London Stock Exchange pada tahun 1984. Jaguar pun menjadi salah satu komponen dari Indeks FTSE 100 hingga diakuisisi oleh Ford pada tahun 1990.[4] Akhir-akhir ini, Jaguar juga memproduksi mobil untuk Perdana Menteri Britania Raya, dengan yang paling baru adalah XJ pada bulan Mei 2010.[5] Perusahaan ini juga memegang gelar kontraktor kerajaan dari Ratu Elizabeth II dan Pangeran Charles.[6] Selain membeli Jaguar, Ford juga membeli Land Rover pada tahun 2000. Delapan tahun kemudian, Ford menjual Jaguar dan Land Rover ke Tata Motors. Tata pun membentuk Jaguar Land Rover untuk menaungi kedua perusahaan tersebut. Pada tahun 2013, Jaguar Cars resmi digabung dengan Land Rover untuk membentuk Jaguar Land Rover Limited. Sejak dimiliki oleh Ford, Jaguar dan Land Rover menggunakan fasilitas perancangan yang sama di pusat rekayasa di Whitley, Coventry dan Gaydon, Warwickshire. Mobil Jaguar dirakit di pabrik Castle Bromwich dan Solihull. Pada tanggal 15 Februari 2021, Jaguar Land Rover mengumumkan bahwa semua mobil baru bermerek Jaguar akan sepenuhnya bertenaga listrik mulai tahun 2025.[7] SejarahPendirianSwallow Sidecar Company didirikan pada tahun 1922 oleh dua orang peminat sepeda motor, yakni William Lyons dan William Walmsley. Pada tahun 1934, Walmsley memutuskan untuk menjual Swallow, dan untuk membeli aset Swallow, Lyons pun membentuk S.S. Cars Limited, dan mencari modal dengan cara menjual saham S.S. Cars ke masyarakat umum. Jaguar pertama kali muncul pada bulan September 1935 sebagai nama model pada sebuah sedan SS 2½ liter.[8][9] Model dua kursi dengan mesin 3½ liter kemudian juga diberi nama SS Jaguar 100. Pada tanggal 23 Maret 1945, rapat umum pemegang saham S. S. Cars setuju untuk mengubah nama perusahaan tersebut menjadi Jaguar Cars Limited. Chairman William Lyons menyatakan, "Tidak seperti S. S., nama Jaguar ini unik dan tidak dapat dihubungkan atau tertukar dengan nama asing lain yang mirip."[10] Meskipun lima tahun penundaan membuat permintaan terhadap produk perusahaan ini meningkat, produksi perusahaan ini terhambat oleh kurangnya bahan baku, terutama baja, yang hingga dekade 1950-an diberikan oleh sebuah otoritas perencanaan pusat di bawah kendali ketat dari pemerintah. Jaguar lalu menjual Motor Panels, sebuah produsen bodi baja tekan yang dibeli pada akhir dekade 1930-an, ke Rubery Owen.[11] Jaguar kemudian membeli pabrik milik Standard Motor Company yang digunakan untuk memproduksi mesin enam silinder.[11] Sejak saat itu, Jaguar pun menyerahkan produksi bodi mobilnya ke perusahaan lain, terutama Pressed Steel. Jaguar menjadi terkenal setelah memproduksi serangkaian mobil sport, yakni Jaguar XK120 (1948–54), Jaguar XK140 (1954–57), Jaguar XK150 (1957–61), dan Jaguar E-Type (1961–75), yang membawa konsep "value for money".[12] Mobil sport tersebut juga cukup sukses di ajang balap internasional pada dekade 1950-an, sehingga membuktikan integritas rekayasa dari mobil buatan perusahaan ini. Slogan penjualan Jaguar saat itu adalah "Grace, Space, Pace",[13] sebuah mantra yang dicontohkan dengan rekor penjualan yang berhasil diraih oleh sedan MK VII, IX, Mks I dan II, serta XJ6.[butuh rujukan] Pada saat itu, slogan tersebut digunakan dengan sejumlah variasi.[14][15][16][17] Inti kesuksesan Bill Lyons pasca Perang Dunia II adalah mesin poros hubungan ganda dan enam segaris, yang diciptakan sebelum perang dan direalisasikan ketika para insinyur di pabrik Coventry membagi waktu mereka antara memantau api dan merancang mesin baru. Mesin tersebut memiliki kepala silinder aliran silang belah dengan katup diposisikan agak miring; awalnya pada sudut 30 derajat (masukan) dan 45 derajat (keluaran), lalu distandarisasi menjadi 45 derajat untuk masukan dan keluaran. Karena tingkat oktan bahan bakar cukup rendah mulai tahun 1948, tiga konfigurasi piston pun ditawarkan, yakni cembung (oktan tinggi), datar (oktan sedang), dan cekung (oktan rendah). Perancang utama, William "Bill" Heynes, dengan dibantu oleh Walter "Wally" Hassan, bertekad untuk mengembangkan unit mesin poros bubungan atas ganda. Bill Lyons setuju dengan keraguan dari Hassan. Cukup beresiko untuk mengambil apa yang sebelumnya dianggap sebagai mesin balap atau bervolume rendah yang membutuhkan fettling konstan, dan menerapkannya pada mobil sedan dengan produksi yang wajar. Mesin yang dihasilkan (dalam berbagai versi) pun menjadi mesin utama Jaguar, dengan digunakan pada XK 120, Mk VII Saloon, Mk I dan II Saloons, serta XK 140 dan 150. Mesin tersebut juga dipakai pada Tipe E, yang merupakan hasil pengembangan dari Tipe C dan D. Sejumlah tipe mesin pun menunjukkan umur pakai yang panjang, antara lain Jaguar menggunakan Mesin XK, pada sedan Jaguar XJ6 mulai tahun 1969 hingga 1992, dan menggunakan varian J60 sebagai mesin untuk berbagai macam kendaraan, seperti Combat Vehicle Reconnaissance (Tracked), kendaraan pengintai lapis baja Fox, Ferret Scout Car, dan truk segala medan Stonefield milik Angkatan Darat Britania Raya. Jika dirawat dengan baik, mesin XK standar dapat digunakan hingga menempuh jarak sejauh 200.000 mil. Momen penting dalam sejarah balapan Jaguar adalah memenangkan 24 Hours of Le Mans pada tahun 1951 dan 1953. Sementara kemenangan pada tahun 1955 dibayangi oleh terjadinya kecelakaan balap terburuk dalam sejarah. Kemudian melalui tim balap Ecurie Ecosse asal Skotlandia, Jaguar kembali menang pada tahun 1956 dan 1957. Walaupun berorientasi pada performa, Lyons selalu ingin memproduksi lebih banyak sedan sport kelas dunia, bukannya mobil sport. Jaguar kemudian mengamankan stabilitas keuangan dan reputasinya dengan serangkaian sedan mewah yang meliputi 3 liter dan 3½ liter; Mark VII, VIII, dan IX; Mark I dan 2; serta XJ6 dan XJ12. Semua model tersebut dianggap sangat sesuai dengan harganya. Digabungkan dengan mobil sport XK 120, XK 140, dan XK 150, dan Tipe E,[butuh rujukan] Reputasi Jaguar sebagai sebuah produsen mobil bergengsi memiliki sedikit pesaing. Pencapaian perusahaan ini pasca perang cukup luar biasa, meskipun terjadi kelangkaan baja saat itu, dan menjadi pemimpin dalam pengembangan metalurgi pada saat itu. DaimlerPada tahun 1950, Jaguar setuju untuk menyewa pabrik Shadow 2 di Browns Lane, Allesley, Coventry, yang pernah digunakan oleh The Daimler Company Limited sebelum pindah ke lokasi baru di Foleshill.[18] Jaguar kemudian membeli Daimler pada tahun 1960 dari BSA. Mulai akhir dekade 1960-an, Jaguar menggunakan Daimler sebagai merek untuk sedan paling mewahnya.[19] KepemilikanBerakhirnya independensiPressed Steel Company Limited memproduksi semua bodi (monokok) mobil Jaguar, sehingga Jaguar hanya perlu menyediakan dan memasang mesin. Pada pertengahan tahun 1965, British Motor Corporation (BMC) dan Austin-Morris membeli Pressed Steel.[20] Lyons pun menjadi khawatir dengan masa depan Jaguar, salah satunya karena pasokan bodi dari Pressed Steel terancam dihentikan. Ia kemudian menerima tawaran dari BMC untuk bergabung dengan Jaguar guna membentuk British Motor (Holdings) Limited.[21] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Jaguar Cars. |