Jalan Raya Pos PengumbenJalan Raya Pos Pengumben adalah salah satu jalan di Jakarta. Jalan ini menjadi salah satu jalan penghubung Jalan Panjang/Jalan Kebayoran Lama menuju Joglo, Meruya, dan Ciledug. Jalan ini melintang sepanjang kurang lebih 1,9 kilometer di Jakarta Barat. Jalan ini melintasi empat kelurahan:
Di jalan ini terdapat Pasar Pos Pengumben[1]. Separuh jalan ini pernah ditutup karena galian kabel[2] dan pernah ambles, sehingga membahayakan pengguna jalan.[3] Selain itu, jalan ini lumayan sering tergenang ketika hujan deras sehingga mengakibatkan banjir.[4][5] Selain itu, cukup sering terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan ini.[6][7] Asal Usul Nama Pos PengumbenNama Pos Pengumben muncul sejak zaman Gubernur Hindia-Belanda Herman Willem Daendels berkuasa. Daendels diketahui membangun Jalan Raya sepanjang 1,000 kilometer antara Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur.[8] Pada 25 April 1808, Herman Willem Daendels tiba di Batavia, sekarang disebut Jakarta. Dia menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36. Proyek pertamanya di Bumi Pertiwi ini yakni membangun mega infrastruktur berupa jalur transportasi darat yang menghubungkan sisi timur dan barat Pulau Jawa. Pembangunan jalan raya ini dimulai pada 29 April 1808. Daendels sempat melakukan perjalanan awal dari Buitenzorg (Bogor) ke Semarang. Dia mengamati kondisi jalan yang dilewatinya buruk sehingga kurang efektif untuk kepentingan militer ataupun ekonomi. Setelah itu, diutuslah Kolonel von Lutzow untuk melihat dan memetakan jalanan dari Bogor hingga Cirebon. Dari hasil survei ini, Daendels membuka proyek pertama pembangunana jalan pos dari Bogor hingga Cirebon melalui Karangsembung. Pada 25 Mei 1808, projek tersebut selesai. Jalannya sudah dapat dilalui kereta kuda.[9] Di beberapa titik jalan raya itu disediakan tempat-tempat khusus untuk peristirahatan kuda berupa tempat penggantian kuda, termasuk fasilitas minumnya. Kawasan di Jakarta Barat tersebut termasuk tempat istirahat dan minum bagi kuda, sehingga disebut Pos Pengumben. Pengumben berasal dari kata Jawa ngumben atau ngombe yang artinya minum. Jadi, Pos Pengumben berarti pos tempat transit kuda untuk minum.[8][10][11][12] PersimpanganJalan ini memiliki tiga persimpangan dari persimpangan Jalan Kebayoran Lama sampai persimpangan Jalan Swadarma/Jalan Srengseng:
TransportasiBerikut ini adalah rute angkutan umum yang melayani Jalan Raya Pos Pengumben:
Referensi
|