Kabupaten Aceh Singkil2°20′N 97°50′E / 2.333°N 97.833°E
Kabupaten Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak. Ibu kota kabupaten Aceh Singkil terletak di kecamatan Singkil.[9] GeografiWilayah Kabupaten Aceh Singkil terletak di ujung tenggara dari wilayah Provinsi Aceh, yaitu pada posisi antara 2°0'20"–2°36'40" LU dan 97°04'54"–98°11'47" BT. Kabupaten Aceh Singkil memiliki luas daerah 185.803 Ha (dibanding luas seluruh Provinsi Aceh 5.677.081 Ha), memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan dari 116 gampong/desa dan memiliki sungai (Krueng Singkil) yang merupakan salah satu sungai besar di Provinsi Aceh pada bagian Selatan – Tenggara, melintasi beberapa kabupaten yang membentang dari Kabupaten Gayo Lues hingga ke Kabupaten Aceh Singkil dan mempunyai wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 12.500 Km2.[10] Kabupaten Aceh Singkil memiliki topografi yang bervariasi, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan. Wilayahnya sebagian besar berupa hutan tropis dan lahan pertanian. Kondisi geografis ini memengaruhi pola kehidupan masyarakat setempat serta kegiatan ekonomi utama di wilayah tersebut. Wilayah pesisir Aceh Singkil juga dikenal dengan keindahan pantainya yang menjadi daya tarik wisatawan. Wilayah ini dikenal dengan keindahan alamnya, termasuk pantai-pantai yang masih alami dan hutan yang lebat. Batas wilayahKabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
TopografiSecara topografis, kabupaten Aceh Singkil terletak pada wilayah pesisir Barat–Selatan provinsi Aceh. yang membentang dari Utara berupa kawasan perbukitan ke arah Selatan berupa kawasan pesisir pantai. Sekitar 146.274,65 Ha (66,88%) wilayah berada pada ketinggian 0-100 meter dpl. Sedangkan wilayah yang berada pada ketinggian 100-500 meter dpl sekitar 68.821,89 Ha (31,47 %). Sisanya sebesar 1,65% dari luas wilayah adalah daerah dengan ketinggian diatas 500 meter dpl (diolah dari Peta Bakosurtanal Skala 1 : 250.000). Berdasarkan peta topografi, sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Singkil adalah dataran. Bentuk wilayah yang datar ini umumnya terletak di bagian selatan. Sedangkan daerah berbukit berada di bagian utara. Bentuk muka bumi yang relatif datar di wilayah Kabupaten Aceh Singkil memberikan implikasi ketersediaan lahan untuk pengembangan secara ekstensif berbagai kegiatan ekonomi produktif, khususnya pertanian lahan basah. Di samping itu, sebagian wilayah yang berada di pesisir pantai serta daerah kepulauan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata alam dan perikanan laut. Daerah-daerah yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam dan perikanan laut meliputi kecamatan: Singkil; Singkil Utara; Kuala Baru; dan Kepulauan Banyak.[butuh rujukan] IklimWilayah Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan kategori iklim hutan hujan tropis. Hal tersebut ditandai dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan berkisar antara 3700–4200 mm per tahun. Tingkat kelembapan nisbi berada pada angka 70%–85%. Suhu udara rata-rata berkisar antara 21°–32 °C.
PemerintahanBupati
Dewan PerwakilanDPRK Aceh Singkil memiliki 25 orang anggota yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRK Aceh Singkil yang sedang menjabat berasal dari 13 partai politik untuk periode 2019-2024 sejak 19 Agustus 2019.[15] Pimpinan DPRK Aceh Singkil terdiri dari satu ketua dan dua wakil ketua yang berasal dari partai politik pemilik kursi dan suara terbanyak. Untuk periode 2019-2024, Ketua DPRK Aceh Singkil dijabat oleh Hasanuddin Aritonang dari Partai Golongan Karya dan Wakil Ketua I dijabat oleh Amaliun dari Partai Nasional Demokrat yang dilantik pada 21 Oktober 2019.[16] Sementara itu, posisi Wakil Ketua II atas nama Safriadi Manik dari Partai Nanggroe Aceh belum dilantik karena belum terbitnya SK Gubernur Aceh akibat dari dualisme kepengurusan partai. Beliau kemudian resmi dilantik menjadi Wakil Ketua II pada 13 Januari 2021.[17][18] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Singkil dalam tiga periode terakhir.
KecamatanKabupaten Aceh Singkil memiliki 11 kecamatan dan 116 kampong dengan kode pos 24783-24791 (dari total 243 kecamatan dan 5827 gampong/desa/kute/gampong di seluruh Aceh). Per tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini adalah 102.213 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 51.638 pria dan 50.575 wanita (rasio 102,10). Dengan luas daerah 185.803 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 39 jiwa/km² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 129.963 jiwa dengan luas wilayahnya 2.185,00 km² dan sebaran penduduk 60 jiwa/km².[2][8]
EkonomiEkonomi Kabupaten Aceh Singkil didominasi oleh sektor pertanian, dengan hasil utama berupa kelapa sawit, karet, dan padi. Perikanan juga merupakan sektor penting, terutama di daerah pesisir. Selain itu, Kabupaten Aceh Singkil juga memiliki potensi wisata yang berkembang, dengan berbagai objek wisata alam seperti pantai dan hutan. DemografiBerdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2023, penduduk Aceh Singkil berjumlah 135.435 jiwa dengan kepadatan 68 jiwa/km2.[3] Penduduk kabupaten Aceh Singkil berasal dari kelompok etnis yang beragam, termasuk Singkil, Aneuk Jamee, Aceh, Pakpak Boang, Melayu, dan Minang. Kemudian terdapat juga suku Haloban dan Nias yang mendiami wilayah Pulau Banyak. Sedangkan penduduk berdasarkan agama yang dianut, data Kementerian Dalam Negeri 2023 mencatat, pemeluk agama Islam sebanyak 87,41%, kemudian Kekristenan berjumlah 12,40%, dimana Protestan 11,37% dan Katolik 1,03%. Sebahagian lagi menganut kepercayaan yakni 0,18% yang tinggal di kecamatan Suro Makmur dan Danau Paris, kecamatan yang berbatasan dengan Sumatera Utara. Dan selebihnya adalah Hindu atau Buddha 0,01%.[9][3][21] Budaya dan SosialMasyarakat Aceh Singkil memiliki kekayaan budaya yang meliputi bahasa, adat istiadat, dan tradisi lokal. Kebudayaan Aceh Singkil merupakan bagian dari kebudayaan Aceh secara umum, dengan pengaruh budaya Melayu dan Islam yang kuat. Tradisi dan festival lokal sering diadakan, yang menunjukkan kekayaan warisan budaya daerah ini.[22] Pendidikan dan KesehatanPendidikan di Kabupaten Aceh Singkil meliputi berbagai tingkat, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan membangun fasilitas pendidikan dan pelatihan untuk para guru. Sektor kesehatan juga menjadi prioritas, dengan upaya memperbaiki layanan kesehatan melalui pembangunan rumah sakit dan puskesmas. TransportasiTransportasi di Kabupaten Aceh Singkil meliputi jalan raya, angkutan umum, dan akses ke pelabuhan. Jalan utama yang menghubungkan Aceh Singkil dengan daerah sekitarnya berfungsi sebagai jalur penting untuk perdagangan dan mobilitas penduduk. Pelabuhan di daerah pesisir juga mendukung kegiatan ekonomi dan transportasi barang.[23] Referensi
Lihat pulaPranala luar
|