Share to:

 

Kebun Binatang Gembira Loka

Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka
Pintu masuk Kebun Binatang Gembira Loka
SloganBukan Sekedar Rekreasi
Dibuka1 Januari 1956; 68 tahun lalu (1956-01-01)
LokasiJalan Kebun Raya 2
Kelurahan Rejowinangun, Kotagede, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Koordinat7°48′14″S 110°23′52″E / 7.80396°S 110.39787°E / -7.80396; 110.39787
Luas area±22 ha (2.400.000 sq ft)
PemilikYayasan Gembira Loka
Akses transit publik 1A   2A   1B   2B  Gembira Loka
Situs webwww.gembiralokazoo.com

Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka (bahasa Inggris: Gembira Loka Zoo, bahasa Jawa: ꦒꦼꦩ꧀ꦧꦶꦫꦭꦺꦴꦏ) adalah kebun binatang yang berada di Kota Yogyakarta.[1] Berisi berbagai macam spesies dari belahan dunia, seperti orang utan, gajah asia, simpanse, harimau, dan lain sebagainya. Gembira Loka Zoo sempat rusak parah akibat gempa bumi Yogyakarta tahun 2006. Tetapi, setelah direnovasi Kebun Binatang Gembira Loka tetap dicari para wisatawan.

Sejarah

Secara harfiah, Gembira Loka berarti "tempat bahagia". Ide mengenai kebun binatang ini digagas oleh Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat, Hamengkubuwana IX untuk mengembangkan ‘Bonraja’ tempat memelihara satwa kelangenan raja menjadi suatu kebun binatang publik. Maka didirikanlah Gembira Loka di atas lahan seluas 22 hektare yang separuhnya berupa hutan lindung. Disitu terdapat lebih dari 100 spesies satwa di antaranya 61 spesies flora.

Letaknya di tepi Sungai Gajahwong. Akses menuju Gembira Loka sangat mudah dengan angkutan kota dan kendaraan. Pada awalnya dimulai dari beberapa hewan macan tutul yang berhasil ditangkap penduduk setempat karena mengganggu desa dan sebagian berasal dari lereng Gunung Merapi yang hutannya terbakar akibat awan panas.

Gembira Loka Zoo memiliki koleksi satwa yang cukup lengkap. Akhir-akhir ini, dikabarkan bahwa GLZ sedang mengadakan kesepakatan dengan Singapore Zoo untuk pertukaran hewan, yakni 6 ekor Pinguin Jackass. Gembira Loka Zoo selalu berusaha memberikan yang terbaik demi kenyamanan pengunjung serta kelestarian alam. Beberapa kali didengar bahwa gajah melahirkan, burung kakatua menetaskan telurnya, kuda pacu melahirkan anaknya, serta seekor orang utan lahir

Satu hal yang memprihatinkan adalah banyak kondisi satwa yang kurang terurus. Banyak fasilitas yang seakan seadanya saja. Hal itu karena pendapatan dari tiket masuk sangat kecil dari sedikitnya wisatawan yang berkunjung.

Sejak tahun 2010, Gembira Loka Zoo mulai merehabilitasi dan merekonstruksi kebun binatangnya. Bahkan, sampai tahun 2021 ini sedang dalam proses pembuatan untuk Zona Cakar. Beberapa pedagang asongan pun sudah mulai dibenahi, agar terkesan rapi dan bersih. Semenjak itu, GLZ mulai dikunjungi pengunjung dengan jumlah yang lebih banyak.

Hewan

Kebun Binatang Gembira Loka memiliki berbagai jenis spesies yang diadopsi dari berbagai belahan dunia.

Mamalia

Reptil

Burung

Museum Gembira Loka

Kebun Binatang Gembira Loka juga memiliki museum yang dikenal dengan nama Diorama Flora dan Fauna KRKB Gembira Loka.[2][3] Museum ini menyimpan koleksi awetan[4] 1.323 ekor binatang dari 220 jenis satwa dan 34.747 jenis tumbuhan.[5] Museum ini juga dapat dikategorikan sebagai laboratorium alam yang juga berfungsi sebagai sumber edukasi bagi wisatawan.[4] Di dalam museum ini terdapat Laboratorium Pendidikan Alam yang membagi koleksi menjadi dua kelompok:[5]

  • Laboratorium Flora, yang berisi koleksi:
    • Aneka ragam biji-bijian
    • Aneka ragam morfologi flora Gembira Loka
    • Simplisia tanaman obat
    • Bunga Raflesia arnoldi
    • Alga laut
    • Umbi-umbian
    • Akar
  • Laboratorium Fauna, yang berisi koleksi
    • Taman bunga dan aneka jenis kupu-kupu
    • Metamorphosis serangga
    • aneka ragam avertebrata laut
    • Terestial
    • Akuatik
    • Fauna tanah
    • Habitat Sutera
    • dan aneka ragam fauna lainnya.

Museum ini juga memiliki diorama yang mengambarkan alur sungai dari hulu hingga hilir, dan diorama pengolahan jamu tradisional berbahan dasar tumbuhan yang diolah secara manual.[2]

Koleksi Unggulan Museum Gembira Loka

Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Gembira Loka.[6] Koleksi unggulan Museum Gembira Loka adalah sebagai berikut:

  • Awetan Harimau Sumatra, Panthera tigris sumatrae pandai berenang karena memiliki selaput di sela-sela jari kaki nya. Termasuk alam kategori hewan soliter yang memburu mangsanya pada malam hari. Binatang buruannya antara lain ialah babi, kijang, rusa, unggas, dan ikan.
  • Awetan Macan Tutul, Panthera pardus merupakan satu-satunya kucing besar yang tersisa di Pulau Jawa. Sebagian populasi macan tutul dapat dijumpai di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, meskipun sebaran populasinya adalah dari Ujung Kulon sampai Baluran
  • Awetan Macan Kumbang, Panthera pardus melas merupakan subspesies macan tutul yang tinggal di hutan tropis Pulau Jawa.
  • Awetan Merak Hijau, merak hijau kerap disebut sebagai Merak Jawa memiliki nama latin Pavo muticus. Merak hijau banyak ditemukan di Betiri, Jawa Timur.
  • Awetan Burung Cenderawasih

Fasilitas

  • Sepeda Air
  • Kolam Tangkap
  • Perahu Engkol
  • Kereta Mini
  • Kapal Katamaran "Dugong"
  • Mayang Tirta
  • Toilet bersih
  • Free Wi-Fi Zone
  • ATV dan Arena Sepeda
  • Reptile dan Amphibian Park
  • Bird Park
  • Laboraturium Gembira Loka (Museum)
  • Tempat sampah dan pohon rimbun untuk berteduh
  • Sarana ibadah (mushola) yang cukup bersih[1]

Galeri

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b "Gembira Loka | Lokasi, Akses dan Harga Tiket Masuk". WidyaLoka Wisata. 2020-04-04. Diakses tanggal 2021-02-07. 
  2. ^ a b admin (2016-04-22). "Museum Gembira Loka". kotajogja.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-02-27. 
  3. ^ "Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta". pariwisata.jogjakota.go.id. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  4. ^ a b "Kebun Binatang Gembira Loka, Bukan Sekedar Kebun Binatang Biasa". Tempat.me. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  5. ^ a b "Museum kebun Binatang Gembira Loka". gudeg.net. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  6. ^ Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). Koleksi Unggulan Museum Yogyakarta. Yogyakarta, Indonesia: Penulis
Kembali kehalaman sebelumnya