Melliana Cessy Goeslaw (lahir 7 Januari 1974)[1][2] adalah penyanyi-penulis lagu dan pemeran Indonesia, karena kesuksesanya sebagai penyanyi dan penulis lagu Melly Goeslaw sering dianggap sebagai Diva Indonesia. Pada tahun 2023, Melly menjajal dunia politik dengan bergabung bersama Partai Gerakan Indonesia Raya.[3]
Melly merupakan putri tunggal dari pasangan Ersi Sukaesih dan Melky Goeslaw. Ia mulai bernyanyi di kelas lima SD, dan kemudian mulai menekuni bidang musik sejak bergabung dengan Elfa Secioria saat masih SMA. Hal ini menyebabkan Melly dan keluarganya pindah ke Jakarta untuk melanjutkan karirnya. Ketika turut menjadi penyanyi latar tur Katon Bagaskara, Melly bertemu dengan Anto Hoed, dan akhirnya menikah dengan pada 4 Agustus 1995. Mereka dikaruniai dua anak laki-laki, Anakku Lelaki Hoed (Ale) lahir pada 22 Agustus 2000, disusul anak kedua mereka, Pria Bernama Hoed (Abe) yang lahir pada 9 Mei 2003.[4]
Karier
Ia bersama suaminya terlebih dahulu mendirikan grup musik Potret, dimana ia menjadi vokalis grup itu. Selain telah mengorbitkan banyak penyanyi, ia juga merupakan seorang komposer yang sangat hebat, dia mampu menciptakan lagu-lagu seperti di album solonya yang pertama, Melly/Self-Titled yang berhasil termasuk dalam 150 Album Indonesia Terbaik versi Majalah Rolling Stone Indonesia, ia lalu mengajak Ari Lasso untuk berduet dengannya, yang berisikan lagu berjudul "Jika".
Meskipun demikian, ia mengaku jika ia sama sekali tidak bisa membaca not balok. Jika sedang mendapat inspirasi, dia selalu meminta suaminya, Anto Hoed untuk menulis notasinya. Penyanyi yang sering berdandan nyentrik ini, sempat vakum di dunia musik tanah air selama 3 tahun untuk memberi tumpuan kepada album Potret dan kelahiran anak sulungnya. Pada tahun 2002, dia mendapat penawaran untuk album lagu tema dengan didampingi suaminya, Anto Hoed. Kini namanya sangat diperhitungkan dalam belantika dunia hiburan di Indonesia dan Malaysia. Ia jago menyanyi, membuat lagu, membuat album lagu tema film, akting melalui video klipnya, menulis hingga menjadi produser film.
Ia dan suaminya tidak mau menggantungkan hidup dengan menjadi penyanyi di klub-klub. Akhirnya, berkat kerja kerasnya bersama sang suami, ia pun muncul dengan grup musikPotret pada pertengahan tahun 1990-an silam.
Pada tahun 2002, ia mendapat penawaran untuk membuat album lagu tema dengan didampingi suaminya, Anto Hoed, setelah berakhirnya era lagu tema sinetron Chossy Pratama. Album lagu tema pertamanya berjudul Ada Apa dengan Cinta? yang tidak hanya sukses di Indonesia, tetapi juga terkenal di negara Malaysia. Setelah itu, ia mendapat tawaran untuk mengisi soundtrack lagi, yaitu Eiffel... I'm in Love. Ia juga mengeluarkan album solo kedua dengan judul "Intuisi". Di album itu, ada 3 lagu yang dijadikan soundtrack untuk film yang diangkat dari cerpen karyanya sendiri dengan judul Tentang Dia. Salah satu lagu di album tersebut yang berjudul Biar Saja Ini Mengalir menjadi soundtrack film tersebut. Belum lama setelah itu, ia mendapat lagu tema lagi, yang berjudul Apa Artinya Cinta?, dengan mengajak teman duetnya, Ari Lasso. Pada tahun berikutnya, ia memulai kontrak menata musik di Starvision, menggantikan Dwiki Dharmawan yang habis masa kontraknya. Ia juga menggarap soundtrack untuk film yang sangat fenomenal, Heart. Tetapi, ia tidak ikut bernyanyi, ia dan suaminya hanya menciptakan semua lagu di dalamnya.
Tahun berikutnya, ia membuat album solonya yang ketiga dengan judul "Mindnsoul", dan merupakan album kumpulan dari lagu-lagu di album sebelumnya, serta mengeluarkan 3 lagu baru. Tak lama kemudian, ia dan suaminya mendapatkan soundtrack yang berjudul "The Butterfly". Ia mengeluarkan satu singel saja dengan judul yang sama. Pada tahun 2008 pula, ia telah menghasilkan dua buah lagu tema untuk film Ayat-Ayat Cinta yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy. Pada tahun 2009, ia menggarap soundtrack film yang juga diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul "Ketika Cinta Bertasbih". Tahun berikutnya ia mendapatkan pekerjaan untuk mengisi tiga lagu tema sekaligus, yaitu: Heart 2 Heart, Kabayan Jadi Milyuner, dan Love Story. Semenjak itu ia sering disebut dengan julukan Ratu Lagu Tema, seangkatan dengan Chossy Pratama dan Dwiki Dharmawan karna telah menggarap lebih dari sepuluh lagu tema dengan suaminya.
Seperti penyanyi lainnya, ia juga mempunyai impian mengadakan konser tunggal. Pada tahun 2009, ia menggelar konser tunggal perdananya bertajuk Glow, yang diselenggarakan pada 19 Agustus 2009.
Konser dimulai sekitar pukul 20.30 WIB di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Selatan. Let's Dance Together menjadi lagu pembuka konser. Ia mengenakan gaun hitam bernyalakan lampu yang kemudian ditarik ke atas, sehingga terlihat seperti seolah-olah sedang terbang. Ia juga melakukan hal yang sama saat menyanyikan "Pernikahan Dini", yaitu salto di udara sebanyak 4 kali putaran.
Kemudian, Ello dan Tora Sudiro berduet dengannya untuk menyanyikan lagu Ada Apa Dengan Cinta? dan Jika. Tora Sudiro, yang lebih piawai berakting pun sempat lupa lirik saat menyanyikan lagu Jika, tetapi ia bisa menutupi dengan gaya kocaknya.
Irama disko berganti dengan percintaan ala Melly. "Suara Hati Seorang Kekasih" menjadi bukti cintanya terhadap sang suami, Anto Hoed. Seperti judul lagunya, ia berusaha menunjukan cinta, kasih sayang, dan kesetiaannya dengan memberikan ciuman. Ia tampil nyentrik menyanyikan tiga tembang dari grup musik Potret.
Sahabat-sahabatnya yang menamakan diri mereka the Ladies, seperti Yuni Shara, Kristina, Krisdayanti, dan Rossa melihatnya dari bawah panggung. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka, sehingga suasana pun menjadi haru.
Suasana semakin memanas, dan disko pun bergema lagi. Lagu "Tegar" dan "My Heart", yang aslinya berirama lambat, disulapnya dengan irama cepat. Dari enam gaun yang ia pakai, rata-rata bobotnya lebih dari tiga kilogram.
Ia pun memberikan kejutan dengan menyisipkan tribute toMichael Jackson di tengah konser. Ia merasa perlu menghormatinya, karena telah memberikan banyak inspirasi untuknya dalam menciptakan lagu. Tiga lagu yang dinyanyikan adalah; "Ben", "One Day in Your Life", dan "You Are Not Alone".
Tak hanya itu, ia pun tak lupa dengan almarhum ayahnya, Melky Goeslaw yang wafat pada 20 Desember 2006. Untuk melepas rindu, ia berduet dengan suara digital sang ayah saat menyanyikan lagu "Malam yang Dingin"; yang membuatnya tak kuasa menahan tangis. Konser itu pun diwarnai dengan atraksi yang memukau dari tata lampu dan suara, serta lagu "Tentang Seseorang", "Glow", dan "I Just Wanna Say I Love You" yang berirama disko menutup konser pada malam itu.
Pada tahun 2010, ia menghasilkan lagu tema untuk sinetron Dari Sujud ke Sujud yang berkesinambungan dari film Ketika Cinta Bertasbih, pada tahun itu juga ia masuk dalam jajaran "50 The Greatest Indonesian Singers", Versi Majalah Rolling Stone Indonesia. Pada tahun 2012, ia juga telah menghasilkan soundtrack untuk tiga buah film, yaitu Brokenhearts, 18++ Forever Love dan Cinta Suci Zahrana. Ia telah menghasilkan sebuah lagu khusus untuk film Brokenhearts dengan judul yang sama. Setelah itu, SinemArt sekali lagi memberikan kepercayaan kepadanya untuk menghasilkan soundtrack film religi lainnya berjudul Cinta Suci Zahrana bersama suaminya, Anto Hoed dan film itu juga dihiasi dengan sebuah lagu yang berjudul Pengembara. Ia juga telah menghasilkan sebuah novel berjudul "Balance" yang menceritakan pandangannya terhadap dunia musik Indonesia sepanjang kariernya sebagai seniman. Pada tahun yang sama, ia menciptakan lagu untuk soundtrack film Habibie & Ainun berjudul "Cinta Sejati" yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari. Tujuh tahun setelahnya, lagu tersebut juga dijadikan jalur suara sinetron produksi Verona Pictures, yaitu Putri Mahkota.
Tahun 2013, ia meluncurkan sebuah album kompilasi berjudul Balance yang berisikan sepuluh lagu duet hasil ciptaannya. Album ini dijual di gerai KFC seluruh Indonesia. Ia juga telah menghasilkan lagu tema kepada film terbaru arahan Nayato Fio Nuola berjudul Apa Ini Cinta. Pada tahun yang sama, ia dan suaminya menggarap lagu tema dari novel best-sellerIndonesia karya Tere-Liye dengan berjudul Moga Bunda Disayang Allah. Setelah menghasilkan single dengan judul "Akibat Pernikahan Dini", ia menghasilkan sebuah singel lagi kepada Nikita Willy dengan judul "Surat Kecil untuk Tuhan". Lagu tersebut dijadikan lagu tema untuk sebuah sinetron berjudul Surat Kecil untuk Tuhan the Series. Ia diplih menjadi salah satu tenaga pengajar untuk sebuah acara realitas di Malaysia, yaitu Akademi Fantasia musim ke-10.
Pada awal Juli 2014, ia telah memutuskan untuk menutup "mahkotanya" dengan hijab. Pasca berhijab, ia semakin aktif menciptakan lagu, menggarap album musik tema film dan sinetron, serta merambah ke dunia akting.
Pada awal tahun 2018, ia resmi hengkang dari Aquarius Musikindo dikarenakan kontraknya sudah habis, dan menggarap jalur suara untuk film terbaru arahan Rizal Mantovani berjudul Eiffel... I'm in Love 2 secara independen. Lalu, pada bulan Mei tahun yang sama, ia berkolaborasi bersama Hedi Yunus lewat lagu berjudul "Lagu Religi". Pada Juli 2018, ia telah menghasilkan singel yang didedikasikan untuk Hari Kanker Kepala dan Leher Sedunia dengan judul "Cahaya dalam Cahaya". Ia juga diumumkan menjadi pengisi lagu berjudul "Hara" ciptaannya sendiri, yang diproduseri oleh Rinaldy Yunardi. Pada 6 September, ia menggarap soundtrack untuk film terbaru arahan Rudi Aryanto, yaitu Dancing in the Rain, dengan judul "Bintang di Hati".[5][6] Setahun setelahnya, lagu tersebut juga dijadikan lagu tema serial televisi arahan Gita Djun, yaitu Samudra Cinta.
Pada akhir tahun 2019, ia menggelar konser Ada Apa dengan Cinta? 2 Live in Concert, yang juga melibatkan jalur suara ciptaannya dari film dan serial televisi lain, seperti "Pernikahan Dini", "Tegar" (dari Suami, Istri dan Dia), "Hati Yang Terpilih" (dari Cinta Suci), "Cinta" (dari Bintang), "Cinta Sejati" (dari Habibie & Ainun), "Ku Bahagia" (dari Ada Apa dengan Cinta?), "Bintang di Hati" (dari Dancing in the Rain dan Samudra Cinta), serta "Atas Nama Cinta" (dari Cinta Fitri).
Setelah itu, ia juga berduet bersama Rita Effendy untuk merilis singel ciptaan Dian Pramana Poetra dan Deddy Dhukun berjudul "Kusadari".
Ia mengawali tahun 2020, tepatnya di bulan Januari, dengan merilis singel untuk penyanyi cilik berdarah Australia-Indonesia Izellah dengan judul "Hello".[7] Kemudian, ia menghasilkan singel terbaru berjudul "Siap Terluka" yang menjadi lagu tema dari sinetron Istri Kedua di SCTV. Pada Mei 2020, ia kembali merilis singel religi terbaru berjudul "Berkumpul di Surga".
Pada tahun 2021, Melly memulai debutnya di dunia akting sinetron. Ia bermain dalam sinetron Samudra Cinta, menyanyikan 3 lagu ciptaannya, dua di antaranya adalah lagu lawas, yaitu "Gantung" dan "Ku Bahagia". Pada tahun yang sama, Melly menciptakan jalur suara untuk film perang produksi Screenplay Films dan Legacy Pictures yang berjudul Kadet 1947, dengan judul "Bakti" dinyanyikan oleh Anneth Delliecia.
Kesuksesan menulis lagu
Ia telah sukses menciptakan banyak lagu, di antaranya lagu berjudul "Jika" dengan berduet bersama Ari Lasso, kemudian disusul dengan kesuksesannya menciptakan lagu "Menghitung Hari", "Yang Kumau", "I'm Sorry Goodbye", "Surga yang Tak Dirindukan" yang dibawakan oleh Krisdayanti, serta lagu “Hati Yang Terpilih”, "Tegar" "Ayat-Ayat Cinta", "Atas Nama Cinta", dan "Hey Ladies" yang dibawakan oleh Rossa. Lalu selain itu, ia juga telah menciptakan dua buah lagu untuk penyanyi populer dari Malaysia yaitu Siti Nurhaliza bertajuk "Biarlah Rahsia" dan "Pastikan" yang direkam di dalam album dengan judul Transkripsi, sekaligus keduanya dijadikan singel. Lagu "Biarlah Rahasia" berhasil mendapat penghargaan lagu terbaik di Anugerah Planet Muzik pada tahun 2007. Tak hanya itu, Melly juga sukses menciptakan banyak lagu untuk soundtrack film-film di Tanah Air hal itu membuatnya dijuluki sebagai Ratu Soundtrack Film Indonesia. Tidak hanya sampai disitu saja, karena Keberhasilan Melly Goeslaw dalam menciptakan dan menyanyikan banyak lagu membuatnya dianggap sebagai diva Indonesia bersama dengan Krisdayanti, Titi DJ dan Ruth Sahanaya.[8][9][10][11][12]
Pada bulan Maret 2017, Melly juga turut menciptakan lagu "Gemilang Bersinar, Satu Untuk Semua" yang dibawakan oleh artis-artis SinemArt di hari jadinya yang ke-14, sekaligus untuk merayakan dimulainya kembali kontrak Sinemart dengan SCTV. Kemungkinan besar lagu ini juga terinspirasi dari slogan SCTV saat ini, "Satu untuk Semua".