Pelabuhan Gresik
Pelabuhan Gresik adalah pelabuhan kelas II yang terletak pada kawasan pesisir Selat Madura di pusat ibukota Kabupaten Gresik. Lokasi pelabuhan ini berdampingan dengan kawasan permukiman penduduk yang berdiri di lokasi bekas jalur rel dari/ke bangunan Stasiun Gresik yang sudah nonaktif, yaitu Lingkungan Pulo Pancikan. Pelabuhan yang didirikan oleh Nyai Ageng Pinatih pada tahun 1389 sebagai Bandar Agung ini menjadi kawasan cagar budaya, dimana pelabuhan ini menjadi saksi bisu bahwa Gresik pernah menjadi pusat perdagangan dan islamisasi pada abad XV-XVI. Saat ini, pelabuhan ini berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan barang. Pelabuhan ini menjadi salah satu akses penyeberangan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Bawean via Laut Jawa selain Pelabuhan Paciran. Pelabuhan ini berada dalam naungan Pelindo dan dikelola oleh Pelindo Multi Terminal Branch Gresik.[1][2][3][4] SejarahSalah satu tokoh yang berpengaruh pada perkembangan perdagangan di Kota Gresik adalah Nyai Ageng Pinatih. Beliau seorang saudagar kaya dan syahbandar di Pelabuhan Gresik. Beliau mulai mendirikan pelabuhan ini pada pertengahan abad XIV, sejalan dengan proses islamisasi di tanah Jawa. Pada masa itu Gresik menjadi bandar perdagangan yang ramai. Kini Pelabuhan Gresik lebih berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan barang. Abad XVI, Pelabuhan Gresik dapat menggeser peran Pelabuhan Tuban sebagai pelabuhan besar dan utama diantara pelabuhan-pelabuhan lain disekitarnya. Namun kebesaran Pelabuhan Gresik pada awal abad XVII tidak seperti sebelumnya, karena politik ekspansi Sultan Agung sudah mengarah ke Gresik dibantu Pangeran Pekik dari Surabaya.[5][6][7][8] Layanan Angkutan PenyeberanganPelabuhan Gresik melayani penyeberangan Gresik - Bawean dengan keberangkatan rutin sekali setiap hari. Jadwal keberangkatan kapal secara rutin selalu dirilis operator dan otoritas setempat secara berkala melalui berbagai media terkait. Pelayaran umumnya ditempuh dengan durasi sekitar 4 jam melintasi Laut Jawa, bergantung situasi dan kondisi terkini. Berikut adalah daftar operator penyedia layanan penyeberangan kapal motor penumpang (KMP) di Pelabuhan Gresik.[9][10][11]
Antarmoda PendukungPengguna jasa transportasi laut dari Pelabuhan Gresik dapat transit atau berpindah menggunakan jasa moda transportasi darat seperti becak, ojek, angkutan kota dan mobil penumpang umum (MPU) antarkota di titik pemberhentian angkutan umum di depan gapura pelabuhan, tepatnya di pertigaan Jalan Harun Thohir. Jangkauan Angkutan Kota GresikGuna mengakomodir kebutuhan layanan transportasi umum antarmoda yang saling terintegrasi, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik mulai memberikan izin moda angkutan kota Gresik trayek loop beroperasi di Pelabuhan Gresik dan Stasiun Indro per 1 Maret 2021. Jangkauan trayek angkutan kota tersebut dimulai dari Stasiun Indro dan pelabuhan ini menuju Terminal Gubernur Suryo, Tenger, Perumahan GKB, Jalan AR Hakim dan mengakhiri perjalanan di Perumahan BP Wetan. Jadwal keberangkatan angkutan kota tersebut menyesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan KMP dari pelabuhan ini.[12][13][14][15][16] Jangkauan MPU AntarkotaPelabuhan Gresik merupakan salah satu titik lintasan MPU antarkota trayek jurusan Pasar Turi - Gresik PP. Jangkauan trayek MPU antarkota tersebut dimulai dari Terminal Gubernur Suryo menuju Pelabuhan Gresik (pertigaan Jalan Harun Thohir), Terminal Tambak Osowilangon, Greges, Tol Tandes dan mengakhiri perjalanan di Pasar Turi. Jadwal keberangkatan MPU antarkota tersebut tersedia hampir 24 jam.[17][18][19] Galeri
Referensi
Lihat PulaPranala luar |