Suzuki Carry
Suzuki Carry adalah truk mini yang diproduksi oleh Suzuki. Versi microvan awalnya disebut Carry van sampai 1982 dinamai Suzuki Every (Jepang: スズキ・キャリィ). Di Jepang, Carry dan Every adalah mobil kei, tetapi ada juga Suzuki Every Plus/Landy yang ukurannya lebih besar, dengan mesin 1.3-liter 4 silinder. Selain di Jepang, mobil ini juga di ekspor ke berbagai negara dengan spesifikasi mesin yang lebih besar dari versi mobil kei. Kini versi ekspor dari Carry dibuat oleh Suzuki Indomobil Motor di Indonesia. Mobil ini juga dijual dengan beberapa nama di banyak negara dan juga satu-satunya mobil yang punya nama berbeda dengan merek Chevrolet dan Ford.[1] Generasi pertama (FB)
Suzuki Carry diluncurkan pertama kali di Jepang pada bulan Oktober 1961 dengan nama Suzulight Carry dengan kode FB dan di rakit di pabrik Toyokawa di Prefektur Aichi, Jepang. Awalnya lahir dengan bentuk pikap ringan, dengan letak mesin di bawah jok dengan bentuk kap depan pendek. Pada bulan Juli 1962, muncul versi blindvan dengan kode FBC. Carry mengalami beberapa modifikasi ringan di bulan Oktober 1963. Minibus untuk penumpang dengan bentuk 3 pintu muncul pada bulan September 1964 dengan kode FBD. Mesin yang di gunakan adalah mesin 359 cc 2-tak 2 silinder berpendingin udara dengan tenaga sebesar 21 hp yang juga berkode FB, mesin ini di padukan dengan transmisi manual 4 percepatan. Suspensi yang di gunakan adalah model per daun seperti mobil komersial pada umumnya dan di gunakan di depan dan belakang. Kecepatan maksimal dari Carry generasi pertama adalah 76 km/h. Mobil ini di jual ke pasar luar Jepang dengan nama Suzulight 360. Generasi Carry FB pernah masuk ke Indonesia dengan jumlah sekitar 40 unit, mobil-mobil ini merupakan bantuan dari pemerintah Jepang.[3] Ada juga beberapa unit yang di jual resmi oleh Azeyma Company yang merupakan sole agent Suzuki di Indonesia saat itu.[4] Generasi kedua (L20)
Pada bulan Juni 1965, muncul Carry generasi kedua dengan kode L20 yang merupakan penyempurnaan dari generasi FB. Generasi ini mendapat modifikasi pada bagian suspensi depan yang mengadopsi suspensi independen jenis double wishbone. Mesin yang di gunakan masih sama dengan yang di gunakan di generasi sebelumnya, berkode FB dengan tenaga sebesar 21 hp namun telah di sempurnakan oleh Suzuki dengan sistem pelumasan mesin baru bernama CCI (Cylinder Crank Injection).[5] Pada bulan Januari 1966, muncul versi minibus dengan kode L20V dan pikap model three-way deck berkode L21. Kemudian di ikuti versi pikap berkanopi kanvas yang di lengkapi dengan jok model berhadapan untuk penumpang 4 orang berkode L20H. Produksi Carry generasi kedua di lakukan secara parallel dengan generasi ke tiga (L30)[5] yang diproduksi pada tahun 1966, kedua mobil tersebut di gantikan oleh generasi ke empat (L40) pada tahun 1969. Beberapa Carry L20 pernah masuk ke Indonesia juga melalui Azeyma Company[butuh rujukan]. Generasi ketiga (L30)
Walaupun generasi L20 baru saja di jual pada tahun 1965, Suzuki melahirkan generasi ketiga dari Carry dengan kode L30 pada bulan Februari 1966, mulai generasi ini Suzuki tidak menggunakan lagi nama "Suzulight". Bentuk dari Carry L30 tidak lagi memiliki moncong bonnet seperti generasi FB dan L20, model body seperti ini bertahan sampai sekarang. Uniknya, generasi L20 dan L30 di jual bersamaan sampai keduanya di gantikan oleh Carry L40 pada tahun 1969. Mesin yang di gunakan masih sama seperti generasi-generasi sebelumnya, mesin 2-tak 2 silinder 359 cc berpendingin udara dengan kode FB. Model-model dari L30 juga mirip dengan L20,[5] seperti pikap berkanopi kanvas dengan kursi penumpang model berhadapan (L30H), pikap three-way deck (L31) dan terakhir versi minibus penumpang (L30V) yang di produksi mulai Maret 1968. Produksi Carry L30 berakhir pada bulan Juli 1969 bersamaan dengan Carry L20. Generasi keempat (L40)
Di luncurkan pada bulan Juli 1969, Carry L40 di desain oleh desainer berkebangsaan Italia yang bernama Giurgetto Giugiaro. L40 sekaligus menggantikan generasi L20 dan L30 yang sebelumnya di jual bersamaan. Pada bulan November, versi minibus kini memiliki dua buah pintu di kedua sisi bagian penumpang belakang. Sama seperti tiga generasi Carry sebelumnya, Carry L40 masih menggunakan mesin 359 cc 2-tak 2 silinder berkode FB yang telah di perbarui dan kini memiliki tenaga sebesar 25 hp, peningkatan ini mampu menaikkan kecepatan sampai 95 km/h.[6] Carry L40 mendapatkan facelift pada bulan April 1971, tenaga mesin juga meningkat menjadi 27 hp berkat pembaharuan sistem pelumasan mesin yang kini bernama CCIS (Cylinder Crank Injection and Selmix). Selain itu diluncurkan juga model blindvan dan camper van yang berkode V40FC. Model pikap L40 di hentikan produksinya pada bulan Mei 1972 dan di gantikan oleh Carry L50, namun versi minibus (L40V) masih di produksi sampai bulan Agustus 1972. Generasi L40 juga pernah masuk ke Indonesia melalui Azeyma Company, dengan varian pikap L40 dan minibus 5 pintu L40V.[3][7] Generasi kelima (L50/60/ST10)
Generasi ke lima dari Carry pikap muncul pada bulan Mei 1972 dengan kode L50, di ikuti oleh model minibus pada bulan Agustus. Desain mobil ini masih terlihat seperti L40 rancangan Giurgetto tetapi lebih ke arah gaya Jepang di bandingkan dengan L40 yang terlihat seperti mobil Eropa. Lampu depan berubah dari kotak menjadi bulat, lalu versi minibus mendapatkan update pintu penumpang model sliding door. Mesin yang di gunakan sebenarnya mirip seperti generasi-generasi sebelumnya, namun sudah di modifikasi dengan sistem pendingin mesin yang menjadi pendingin cairan, kode mesin berubah menjadi L50 dan tenaga meningkat menjadi 28 hp. Pada bulan Desember 1972, model minibus dengan 5 pintu di perkenalkan dengan kode L50VF. Pada bulan Maret 1973, model pikap three-way deck berkode L51 di luncurkan. Di bulan November 1973, Carry L50 mengalami facelift pada bagian exterior di bagian grille dan bemper depan. Bagian interior juga mengalami perubahan pada bagian dashboard dan pedal dengan model gantung. Pada bulan September 1975, versi ekspor dengan mesin yang lebih besar di perkenalkan dengan kode L60.[8] Carry L60 memiliki mesin 446 cc yang juga bernama L60 yang berbasis dari mesin L50, tenaga yang di hasilkan adalah 29 hp. Bagian suspensi juga di perkuat sehingga mampu mengangkut beban seberat 550 kg. Pada tanggal 26 Agustus 1975, pemerintah Jepang mengumumkan peningkatan kapasitas mesin kei car dari 360 cc menjadi 550 cc yang di mulai tanggal 1 Januari 1976.[9] Karena adanya peningkatan kapasitas mesin tersebut, pada bulan Mei 1976, Suzuki meluncurkan Carry 55 dengan kode ST10 untuk pikap, ST10V untuk minibus dan ST11 untuk pickup three-way deck. Mesin yang di pakai adalah mesin LJ50 dengan kapasitas 539 cc. Mesin ini adalah pengembangan dari mesin L50 tetapi di tambahkan 1 silinder lagi menjadi 3 silinder dan tetap mempertahankan jenis mesin 2-tak dengan pendingin cairan. Tenaga yang di hasilkan adalah 26 hp. Mobil ini hanya di jual selama 4 bulan dan segera di gantikan oleh seri ST20. Carry ST10 pernah masuk ke Indonesia pada tahun 1976 dengan nama Suzuki Pick Up dan di impor dari Jepang ke Indonesia oleh PT. Indomobil,[10][11] namun pada tahun 1977 di gantikan oleh Carry ST20 "truntung". Generasi keenam (ST20/80)
Di bulan September 1976, produksi Carry ST10 dihentikan setelah hanya 4 bulan diproduksi dan digantikan oleh Carry seri baru dengan kode ST20 yang lebih besar. ST20 dikenal dengan nama Carry Wide 550. Tersedia juga model pickup three-way deck dengan kode ST20K dan model berkanopi kanvas berkode ST20VB. Pada bulan Oktober 1976, ST20 mendapatkan facelift dengan penambahan beberapa fitur dan grille untuk model menengah ke atas. Muncul juga edisi khusus bernama "Custom Van" khusus untuk pasar domestik Jepang dengan penambahan fitur-fitur dan aksesoris yang dikhususkan untuk minibus penumpang, model ini adalah cikal bakal dari Suzuki Every yang muncul pada generasi selanjutnya. Pada tahun 1977 juga tersedia versi ekspor bermesin 4 silinder 4-tak 797 cc berkode F8A yang dikenal dengan kode ST80 (sekaligus menjadi Carry bermesin 4-tak pertama), dengan tenaga sebesar 37 hp. Produksi Carry generasi ke enam berakhir pada tahun 1979 di Jepang. Suzuki Carry ST20 TruntungGenerasi ini merupakan Suzuki Carry pertama yang dirakit lokal (CKD) di Indonesia oleh PT. Indomobil selaku rekan bisnis Suzuki di Indonesia.[12] Pertama kali dirakit di Indonesia pada tahun 1977 dengan nama Suzuki Super Carry ST20 dan diproduksi hingga tahun 1983. Mobil ini lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan sebutan "Carry truntung" karena mesin 2-taknya yang menghasilkan suara yang terdengar seperti itu.[13] ST20 hanya tersedia dalam bentuk pikap karena peraturan pemerintah saat itu yang tidak memperbolehkan pabrikan untuk menjual minibus dengan sasis ladder frame, hal ini guna memajukan industri karoseri mobil pada saat itu,[14] sehingga muncul beberapa varian minibus dari ST20 yang dibuat oleh karoseri-karoseri lokal seperti Adiputro atau Liling Putra. Mesin yang digunakan adalah LJ50 dengan tenaga sebesar 33 hp, lebih besar dibanding versi Jepang karena tidak adanya peraturan emisi gas buang yang ketat di Indonesia pada saat itu. Carry truntung bisa dibilang nenek moyang dari Carry angkot di Indonesia.[15] Generasi ketujuh (ST30/40/90/100)
Generasi Carry ketujuh muncul pada bulan Maret 1979 berkode ST30 dan masih menggunakan mesin LJ50. Ukuran dari ST30 juga sama dengan ST20. Pada bulan Agustus 1979, hadir model ST90 dengan mesin F8A yang berkapasitas 797 cc sama seperti ST80, model ini di khususkan untuk pasar ekspor. Pada October 1980, model baru Carry untuk pasar domestik Jepang dihadirkan dengan mesin baru F5A berkapasitas 534 cc dengan kode body ST40, model ini dijual bersama dengan versi 2-tak ST30 yang lebih populer. Model ST100 untuk pasar ekspor juga hadir dengan mesin 970 cc berkode F10A. Pada bulan Mei 1981, hadir Suzuki Carry pickup dengan sistem all-wheel drive, versi minibus lahir setahun kemudian pada bulan November 1982, model all-wheel drive memiliki kode ST31/41. Di bulan Maret 1983, Carry dengan model ST41 mendapatkan sistem Limited Slip Differential (LSD). Produksi Carry ST30/40 di hentikan pada bulan Mei 1985 di Jepang. Suzuki Every generasi pertama (ST40/41V)Versi penumpang dari Carry minibus berubah namanya menjadi Suzuki Every khusus untuk pasar Jepang pada bulan Desember 1982. Every hanya di jual dengan mesin 4-tak F5A (ST40/41V), karena mesin 2-tak LJ50 tidak lulus standard emisi gas buang untuk kendaraan penumpang di Jepang. Generasi pertama Suzuki Every berakhir pada tahun 1985. Suzuki Carry Bagong/Extra ST100Suzuki Carry generasi ke tujuh juga di rakit di Indonesia oleh PT. Indomobil mulai tahun 1983 untuk menggantikan Carry ST20 "truntung". Model yang di jual di Indonesia adalah Carry ST100 yang di juluki Carry "bagong" karena bentuk depannya yang seperti tokoh pewayangan Bagong.[16] ST100 memilih mesin 970 cc 4 silinder dengan kode mesin F10A, mesin ini di pilih karena pada tahun 1981, pemerintah mengumumkan bahwa mulai tahun 1985 semua mobil yang di produksi di Indonesia minimal harus memiliki mesin (mendekati) 1000 cc.[17] Mesin ini memiliki tenaga sebesar 50 hp dan dipadukan dengan transmisi manual 4 percepatan. Carry rakitan Indonesia memiliki jarak sumbu roda sepanjang 1.940 mm, lebih panjang di banding versi internasional yang hanya 1.840 mm, sehingga baris ketiga bisa di pasang jok penumpang. Sama seperti generasi sebelumnya, Suzuki Carry hanya tersedia dalam bentuk pikap dan versi minibus hanya di buat oleh perusahaan-perusahaan karoseri. Pada tahun 1986, Carry ST100 buatan Indonesia mengalami facelift pada bagian lampu depan yang berubah dari bulat menjadi setengah trapesium,[16] namun hanya bertahan beberapa bulan saja dan di gantikan oleh lampu model kotak. Model ini di kenal dengan nama Carry Extra. Kemudian pada tahun 1989, transmisinya berubah menjadi 5 percepatan[16] dan kini di lengkapi takometer. Uniknya Carry Extra di jual bersamaan dengan Carry Futura yang muncul pada tahun 1991. Setelah sekian lama Carry di jual dalam bentuk pikap, akhirnya PT. Indomobil meluncurkan Carry minibus versi mereka sendiri dengan nama Carry Personal Van 1.0 sekitar tahun 2000.[18] Pada saat itu sudah tidak ada lagi peraturan pemerintah tentang larangan penjualan minibus dari pabriknya dan juga adanya peluang di pasar minibus yang sebelumnya di isi oleh Carry buatan karoseri seperti dari Adiputro, Podo Joyo, New Armada, ABC, Alexander dan lain sebagainya. Perbedaan yang paling terlihat dari Carry PV 1.0 dengan buatan perusahaan karoseri adalah pintu bagasinya yang hanya bisa di buka 3/4 bagian saja. Pada tahun 2005, pemerintah memberlakukan aturan emisi gas buang berstandar Euro 2. Mesin F10A di ubah sistem bahan bakarnya menjadi injeksi sehingga tenaganya meningkat menjadi 60 hp, serta penambahan catalytic converter pada pipa knalpot.[19] Pada tahun 2006, Carry Extra sudah tidak di ada di daftar mobil Suzuki, tetapi masih bisa dibeli melalui pesanan khusus hingga tahun 2009. Carry Extra masih banyak di gunakan sebagai "angkot" hingga saat ini bersamaan dengan Carry Futura dan New Carry. Carry ST90 di negara lainSuzuki ST90 juga di produksi oleh Maruti Suzuki di India sejak tahun 1984 dengan nama Maruti Van. Namanya berubah menjadi Maruti Omni pada tahun 1988. Mobil ini memiliki mesin 796 cc 3 silinder dengan kode F8B dengan tenaga 37 hp dan transmisi manual 4 percepatan. Mobil ini akhirnya di hentikan produksinya pada tahun 2019 dan digantikan oleh Maruti Eeco. Suzuki Pakistan juga memproduksi Carry ST90 sejak tahun 1979 sampai saat ini. Untuk versi minibus dijual dengan nama Bolan (penumpang) dan Cargo Van (komersial), sedangkan model pikap dinamakan Ravi. Spesifikasi mobil ini sama persis seperti Maruti Omni di India. Di Taiwan, Suzuki Carry ST90 di produksi lokal oleh Ford Lio Ho dan di jual dengan nama Ford Pronto 800 dari tahun 1985 sampai 1992. Mesin yang di gunakan berkode F8A berkubikasi 797 cc. Mobil ini memiliki wajah yang mirip dengan facelift lampu trapesium Suzuki Carry ST100 model 1986 yang ada di Indonesia.[20] Sejak tahun 1980an, Suzuki menjalin kerjasama dengan menjual lisensi ke beberapa produsen otomotif lokal di Cina karena adanya peraturan dari pemerintah setempat yang mengharuskan untuk bekerjasama dalam memproduksi kendaraan disana.[21] Hasilnya, ada beberapa versi dari Carry di Cina[1] seperti Jilin JL110, Chang'an SC1010/6320 (Carry buatan Chang'an ini pernah masuk ke Indonesia pada awal tahun 2000an[16]) dan Hafei Songhuajiang WJ110 yang semuanya berbasis dari ST90 dan bermesin F8A. Generasi kedelapan (DA-DB71/DA81/DA-DB41/DA-DB51)
Generasi ke delapan Suzuki Carry di luncurkan di Jepang pada bulan Maret 1985. Bentuknya kini lebih mengotak seperti mobil-mobil pada masa itu, termasuk bentuk lampu yang berubah dari bulat ke kotak dan sistem bahan bakar injeksi yang hanya tersedia di tipe teratas. Kode mobil pada generasi ini sedikit agak membingungkan karena banyaknya kombinasi varian yang di jual oleh Suzuki. Kode tersebut adalah DA untuk versi RWD, DB untuk AWD, kode angka sebagai penunjuk jenis mesin, T untuk pickup, B untuk pickup model three-way deck dan V untuk minibus (contohnya seperti DB71B yang merupakan Carry pikap model three-way deck bermesin F5A dan berpenggerak all-wheel drive). Pada bulan Juli 1986, Carry mendapatkan transmisi manual 5 percepatan, sistem LSD untuk model AWD dan model DA81 yang bermesin 2-tak LJ50 di hentikan produksinya. Pada akhir tahun 1987, mesin F5A kini juga tersedia dengan supercharger bertenaga sebesar 48 hp. Selanjutnya pada bulan Mei 1989, mesin F5A di gantikan oleh F5B yang lebih modern, sekaligus mengubah kode mobil menjadi DA/DB41. Model ini juga di rebadge oleh Mazda menjadi Autozam Scrum. Mulai bulan Maret 1990, pemerintah Jepang meningkatkan kapasitas mesin kei car menjadi 660 cc.[22] Tak lama setelahnya, hadir Carry DA/DB51 dengan mesin F6A dengan lampu depan bulat. Model ini hanya bertahan setahun saja karena pada tahun 1991 Suzuki menghadirkan Carry generasi ke sembilan. Suzuki Every generasi kedua (DA/DB/41/51/71V)Suzuki Every generasi kedua muncul bersamaan dengan Carry generasi ke delapan pada tahun 1985 dan juga bermesin F5A dengan kode body DA/DB71V. Pada tahun 1989, mesinnya berubah menjadi F5B dan tersedia juga dengan turbo, kode bodinya menjadi DA/DB41V. Mobil ini juga di rebadge oleh Mazda menjadi Autozam Scrum van. Pada tahun 1990, lampu depan berubah menjadi bulat dan varian baru berkode DA/DB51V muncul dengan mesin F6A sama seperti Carry, mesin ini juga tersedia dengan turbo. Produksi Every generasi kedua di hentikan pada tahun 1991 bersamaan dengan Carry. Pasar luar JepangVersi ekspor dari Super Carry di produksi mulai bulan Juli 1985, SK408 dengan mesin 800 cc F8A dan SK410 dengan mesin 1000 cc F10A. Produksi SK408 di hentikan pada bulan Oktober 1989 dan SK410 berakhir pada tahun 1998. Versi ekspor (dan rakitan luar negri) ini juga di kenal dengan beberapa nama di belahan dunia, seperti Bedford/Vauxhall Rascal (Britania Raya), GME Rascal (Eropa), Ford Pronto (Taiwan), Daewoo Damas/Labo (Korea Selatan), Chevrolet CMP/CMV (Amerika Tengah), Chevrolet Super Carry (Amerika Selatan), Hafei Songhuajiang (China), Chang'an SC series (China) dan Holden Scurry (Australia). Model Super Carry ini masih di produksi di Vietnam bersumber dari Super Carry versi Taiwan/Amerika Latin yang diproduksi dari tahun 1986 sampai 2001 dengan kapasitas angkut 500 kg bermesin F10A sejak tahun 2000 dan sudah beremisi Euro 4 sejak 2017.[23] Model ini juga di produksi di Myanmar sejak tahun 2013.
Suzuki Carry Futura
Generasi ke sembilan dari Suzuki Carry baru hadir di Indonesia pada tahun 1991, padahal di Jepang sudah di hentikan produksinya dan Carry Extra masih dijual saat itu (sampai 2009). Suzuki Carry Futura dihadirkan untuk melawan Daihatsu (Hijet) Zebra yang lebih dulu hadir pada tahun 1989 yang bentuknya lebih besar dari Carry Extra. Bentuk dari Carry Futura lebih membulat di banding versi Jepang yang mengotak. Awalnya mesin yang tawaran adalah 1400 cc G13C (ST130/SL413) yang sebanding dengan Zebra 1.3, model ini juga di jual di Malaysia dengan nama Carry Futura 1400.[1] Kemudian di hadirkan versi 1600 cc G16A (ST160/SL416) yang lagi-lagi untuk melawan Zebra 1.6. Carry Futura mengalami facelift pertama pada tahun 1997. Pada tahun 2000, karena adanya peraturan pajak barang mewah untuk mobil di atas 1500 cc, hadir Carry Futura bermesin 1500 cc G15A (ST150/SL415), hadir juga versi minibus asli buatan Suzuki. Pada Maret 2005 hadir facelift kedua dan sistem bahan bakar berubah dari karburator menjadi injeksi agar lulus standard emisi Euro 2. Dua facelift lagi muncul pada bulan April 2010 dan Januari 2017 hingga produksinya di hentikan pada awal tahun 2019 dan gantikan generasi baru yang sudah berstandar emisi Euro 4. Di Indonesia juga ada Carry Futura rakitan Mitsubishi bernama Mitsubishi Colt T120SS yang juga hadir pada tahun 1991 untuk menggantikan Mitsubishi Jetstar. Perbedaan dengan Carry Futura adalah bentuk grille dan menggunakan mesin milik Mitsubishi sendiri dengan kode 4G17 (1300 cc) dan 4G15 (1500 cc). Sama seperti Carry Futura, pada tahun 2005 Colt T120SS mendapatkan facelift dan sistem bahan bakar injeksi agar lulus standard emisi gas Euro 2. Produksi Colt T120SS juga berakhir pada awal tahun 2019. Model Carry Futura ini juga di produksi di India sejak tahun 2016 dengan nama Super Carry dan ekspor ke beberapa belahan dunia seperti Filipina, Bangladesh dan sebagian wilayah Afrika. Bedanya, mesin yang di gunakan adalah mesin bensin 4 silinder 1200 cc G12B dan turbodiesel 2 silinder 800 cc E08A, tersedia juga versi BBG di India.
Generasi kesembilan (DC/DD51)
Generasi kesembilan dari Suzuki Carry hadir pada bulan September 1991, dengan kode DC51 untuk RWD dan DD51 untuk AWD. Mesin yang di gunakan hanya satu dan masih sama dengan Carry DA/DB51 yaitu SOHC 3 silinder dengan kode F6A berkubikasi 657 cc dan tersedia juga dengan turbo. Transimisi otomatis 3 percepatan tersedia di generasi ini. Bentuk mobil ini mirip dengan facelift terakhir dari Carry generasi sebelumnya tetapi dengan sumbu roda yang lebih panjang, lampu bulat untuk tipe menengah keatas dan lampu persegi panjang untuk tipe terbawah. Model facelift muncul pada tahun 1993 dan kini akhirnya rem depan diganti dengan rem cakram, sebelumnya Carry hanya di bekali rem tromol di semua roda. Di akhir tahun 1997, Carry dengan gaya retro hadir dengan nama "Carry C (Classic)". Generasi ini juga di jual oleh Mazda dengan nama Autozam Scrum.
Generasi ini diproduksi sampai tahun 1999. Untuk pasar ekspor, model yang di jual masih mengandalkan Carry SK410 dan mayoritas berbentuk minibus. Tetapi ada juga versi ekspor dari Carry generasi ini bermesin 660 cc F6A dengan kode mobil SK306 yang di jual di negara-negara tertentu saja. Suzuki Every generasi ketiga (DE/DF51V)Bersamaan dengan Carry, Every generasi ketiga juga hadir pada tahun 1991 dengan bentuk kabin dan lampu yang juga mirip. Every memiliki sumbu roda yang lebih panjang (2.000 mm) dibanding Carry (1.855 mm). Pada tahun 1993, sejak generasi ini semua versi minibus komersial Carry berubah namanya menjadi Every untuk pasar Jepang. Di akhir tahun 1997, Every dengan gaya retro hadir dengan nama "Every C (Classic)". Generasi ini juga di jual oleh Mazda dengan nama Autozam Scrum van. Produksi Every generasi ketiga selesai pada akhir tahun 1998. Generasi kesepuluh (DA52/62/63/65T)
Carry generasi kesepuluh di perkenalkan pada bulan Januari 1999. Masih menggunakan mesin 660 cc SOHC 3 silinder F6A tetapi sudah di perbaharui sehingga kode mobil berubah menjadi DA/DB52T. Bentuk mobilnya sendiri berubah total dengan bonnet pendek di depan untuk keselamatan. Semua model di generasi ini sudah memiliki sistem bahan bakar injeksi, walaupun sempat ada versi karburator saat awal peluncuran di tipe terbawah. Transmisi yang tersedia adalah manual 5 percepatan dan otomatis 3 percepatan. Mesin baru hadir pada tahun 2001, mesin ini sekarang menjadi DOHC 12 valve dengan timing chain berkode K6A. Model mobil ini memiliki kode DA62T. Versi facelift muncul pada tahun 2002 dan mengubah total tampilan dari Carry generasi kesepuluh, kodenya pun berubah menjadi DA63T. Pada tahun 2005, muncul Carry FC dengan radius putar lebih kecil (3.8 m menjadi 3.6 m) berkode DA65T. Generasi kesepuluh Suzuki Carry berakhir pada tahun 2013.
Suzuki Every generasi keempat dan kelima (DA52/62/64V/W)
Muncul pada bulan Januari 1999 dengan kode DA/DB52V/W. Kode V menandakan versi komersial dan W yang berarti versi penumpang yang kini bernama Every Wagon. Mulai generasi ini, hadir sistem keselamatan khusus tipe penumpang Every Wagon seperti rem ABS dan airbag untuk sisi pengemudi. Versi BBG juga hadir pada tahun 1999. Mesin turbo F6A kini di tingkatkan tenaganya menjadi 64 hp, sama dengan batas maksimal peraturan kei car. Transmisi otomatis pun bertambah menjadi 4 percepatan untuk Every Wagon. Model DA62 juga hadir untuk Every dengan mesin DOHC K6A pada tahun 2002, dengan tenaga masing-masing 49 hp dan 64 hp untuk model berturbo. Posisi transmisi otomatis juga pindah ke dashboard kecuali untuk model otomatis 3 percepatan. Model ini juga di rebadge menjadi Mazda Scrum van dan berakhir pada tahun 2005.
Generasi kelima diluncurkan pada bulan Agustus 2005 dengan kode DA64. Bisa dibilang DA64 merupakan versi pembaharuan dari DA62 karena bentuk dan spesifikasinya yang mirip, serta sama-sama berbasis dari Carry generasi kesepuluh walaupun jarak sumbu rodanya bertambah pajang menjadi 2.400 mm. Unit ekspor terbatas di jual ke Hong Kong dan Makau dengan spesifikasi Jepang. Mobil ini juga di jual dengan beberapa nama di Jepang seperti Mazda Scrum, Mitsubishi Minicab/Townbox dan Nissan NV100 Clipper, hal yang jarang terjadi pada sebuah mobil memiliki 4 merk berbeda di Jepang. Generasi kelima berakhir pada tahun 2015.
Suzuki Every Plus/Landy (DA32)
Mobil ini merupakan versi internasional dari Carry generasi kesepuluh/Every generasi keempat yang di luncurkan pada tahun 1999. Berbeda dari versi kei car, Every Plus memiliki bodi yang lebih panjang dan mesin SOHC 1300 cc berkode G13BB dengan tenaga sebesar 86 hp, di padukan dengan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan. Pada tahun 2001, untuk pasar Jepang namanya berubah menjadi Every Landy beserta dengan facelift yang mengubah bentuk bemper depan dan grill menjadi lebih modern. Mobil ini juga tersedia dengan sunroof. Produksi mobil ini berakhir pada tahun 2005 di Jepang dan di gantikan oleh Suzuki Landy yang merupakan versi rebadge dari Nissan Serena. Karena memiliki spesifikasi yang lebih besar dari versi kei car, Every Landy di juga di jual ke beberapa negara dengan nama Carry 1.3 di Eropa, Mastervan di Chili dan E-RV di Malaysia. Mobil ini juga pernah di jual di Indonesia secara CBU pada tahun 2003 sampai 2004 dalam bentuk minibus 7 penumpang, mobil-mobil ini sebenarnya sisa dari Suzuki E-RV Malaysia yang tidak laku lalu di jual ke Indonesia, sekitar 550 unit Every Landy yang masuk Indonesia.[24] Beberapa model dari Every Landy juga di buat di berbagai negara seperti Maruti Versa/Eeco di India, Ford Pronto PR-Z di Taiwan dan Changan/Chana Star serta Changhe Suzuki Landy/Coolcar di Cina.
Suzuki Mega Carry/APVPada tahun 2004, PT. Indomobil Suzuki meluncurkan mobil baru bernama Suzuki APV (DN42V) dan model pickup bernama Super Carry Pro (DN41T) setahun kemudian. Model pickup baru hadir di Indonesia pada tahun 2011 dengan nama Mega Carry. APV di hadirkan untuk menggantikan Every Landy serta untuk menghadapi Toyota Avanza, garis desain dari APV dan Mega Carry sedikit mirip dengan Carry/Every di Jepang pada era tersebut, namun dengan bentuk yang lebih besar dan lebar. Mesin yang di gunakan juga lebih besar, yaitu G15A untuk pasar Indonesia dan Pakistan dan G16A untuk pasar lain seperti Australia dan Filipina. Versi minibus penumpang pernah di jual dengan nama Mitsubishi Maven dari tahun 2005 sampai 2009. Produksi Mega Carry di hentikan pada tahun 2019 dan di gantikan oleh Carry 2019, sedangkan APV masih di produksi hingga saat ini.
Generasi kesebelas (DA16T)
Suzuki Carry generasi kesebelas diluncurkan pada tanggal 23 Agustus 2013 dengan kode DA16T. Mesin yang di gunakan berkode R06A tanpa turbo dan dibekali teknologi VVT yang bertenaga 50 hp. Dipadukan dengan tiga pilihan transmisi, manual 5-percepatan, semi-otomatik AGS (Auto Gear Shift) 5-percepatan dan otomatik 3-percepatan. Mulai generasi ini, Carry di bekali berbagai macam fitur keselamatan seperti Dual SRS Airbags, rem ABS di semua roda, colission avoidance system, lane departure warning, velhicle stability control dan hill start assist. Pada bulan Mei 2018, hadir model berkabin panjang mirip pikap double cabin bernama Super Carry. Mobil ini juga di jual dengan beberapa nama seperti Mazda Scrum, Nissan NT100 Clipper dan Mitsubishi Minica.
Suzuki Every generasi keenam (DA17V/W)
Berbasis dari Carry DA16T, Every generasi keenam diluncurkan hampir dua tahun kemudian pada bulan Februari 2015 dengan kode DA17. Mesin yang di gunakan juga sama dan tersedia juga versi turbo dengan tenaga sebesar 64 hp. Fitur-fitur yang tersedia di Carry juga tersedia di Every, kecuali transmisi otomatis 4 percepatan. Khusus untuk Every Wagon, lampu depan dan belakang sudah menganut teknologi LED. Sama seperti Carry, mobil ini juga di jual dengan nama Mazda Scrum, Nissan NV100 Clipper dan Mitsubishi Minicab/Townbox.
New Carry (DC/DN61T)
Suzuki New Carry diluncurkan pada tanggal 25 April 2019 di pameran Telkomsel Gaikindo Indonesia International Auto Show. Versi internasional ini di rakit di Indonesia untuk menggantikan Mega Carry dan Carry Futura sekaligus. Mesin yang digunakan adalah K15B-C bertenaga 97 PS dan torsi sebesar 135 Nm yang mirip dengan Suzuki Ertiga namun tanpa teknologi VVT dan beberapa perbedaan lainnya. Di Indonesia tersedia tiga model, flat deck (DC16T), wide deck (DN16T) dan luxury. Sementara di Filipina tersedia model tambahan seperti box cargo dan utility van dengan kapasitas 14 penumpang. Di Thailand, Suzuki Carry sudah di lengkapi dengan rem ABS dan engine drag control (EDC). Versi Taiwan menjadi model tertinggi karena memiliki fitur yang lebih banyak yaitu Dual SRS airbags, rem ABS, vehicle stability control (VSC), engine drag control (EDC), tire pressure monitoring system (TPMS) dan beberapa fitur lainnya. Referensi
Pranala luar Media tentang Suzuki Carry di Wikimedia Commons |