STS-107
STS-107 adalah penerbangan ke-113 pada program Pesawat Ulang Alik dan penerbangan ke-28 sekaligus terakhir bagi Pesawat Ulang Alik Columbia. Misi tersebut diluncurkan dari Kennedy Space Center, Florida pada 16 Januari 2003 dan melakukan berbagai eksperimen sains di orbit selama 15 hari, 22 jam, 20 menit, 32 detik.[1] Kecelakaan yang terjadi saat proses penetrasi atmosfer pada 1 Februari menewaskan seluruh awak dan menghancurkan Columbia. Segera setelah kecelakaan tersebut, NASA membentuk Badan Investigasi Kecelakaan Columbia untuk menyelidiki penyebab disintegrasi. Setelah melalui proses penyelidikan, ditemukan bahwa penyebab dari kecelakaan tersebut ialah sepotong busa yang terlepas saat peluncuran dan merusak sistem perlindungan termal (panel karbon-karbon yang diperkuat dan ubin pelindung termal) di tepi depan sayap kiri pengorbit. Selama penetrasi atmosfer, sayap yang rusak perlahan-lahan memanas dan hancur hingga akhirnya menyebabkan hilangnya kontrol dan disintegrasi kendaraan. Bingkai jendela kokpit yang tersisa sekarang dipamerkan dalam sebuah memorial di dalam Space Shuttle Atlantis Pavilion di Kennedy Space Center, Florida. Kerusakan pada sistem perlindungan termal sayap juga sempat dialami oleh Atlantis pada tahun 1988 selama misi STS-27, misi kedua setelah musibah Challenger. Meskipun demikian, misi itu selamat saat proses penetrasi atmosfer karena busa menabrak bagian yang memiliki logam lebih kuat. Ringkasan misiSTS-107 membawa Modul Penelitian Ganda SPACEHAB,percobaan Freestar (dipasang pada rak Program Hitchhiker) dan palet Extended Duration Orbiter. SPACEHAB pertama kali diterbangkan dengan STS-57. Salah satu percobaan, berupa sebuah video yang diambil untuk mempelajari debu atmosfer, kemungkinan telah menemukan sebuah fenomena baru di atmosfer yang dijuluki "TIGER" (Transient Ionospheric Glow Emission in Red).[2] Columbia juga membawa sebuah salinan gambar karya Petr Ginz, pemimpin redaksi majalah Vedem, yang menggambarkan seperti apa Bumi yang ia bayangkan dari Bulan ketika ia ditahan selama 14 tahun di kamp konsentrasi Terezín. Salinan itu milik Ilan Ramon dan turut hancur saat disintegrasi. Ramon juga membawa dengan uang dolar yang diterima dari Lubavitcher Rebbe.[3] Sebuah eksperimen dari Australia, yang dirancang oleh siswa dari Glen Waverley Secondary College, dibawa pula oleh Columbia untuk menguji reaksi gravitasi nol pada pembentukan jaring Garden Orb Spider.[4] Eksperimen utamaContoh dari beberapa percobaan dan penyelidikan pada misi ini.[5] Dalam modul SPACEHAB RDM:[5]
Di ruang muatan terpasang ke RDM:[5]
FREESTAR[5]
Muatan lainnya[5]
Karena sebagian besar data eksperimen ditransmisikan selama misi, beberapa tujuan dari misi ini berhasil tercapai meskipun eskperimennya hancur saat penetrasi atmosfer.[5] Beberapa percobaan juga ditemukan selamat di Bumi. Kegagalan penetrasi atmosfer
Columbia mulai masuk kembali ke atmosfer seperti yang direncanakan, namun perisai panasnya tidak dapat bekerja dengan optimal karena kerusakan yang terjadi selama peluncuran. Panas dari proses penetrasi atmosfer menyebar ke bagian pengorbit yang rusak, hingga akhirnya menyebabkan disintegrasi dan hilangnya semua kontrol. Kecelakaan itu memicu investigasi 7 bulan dan pencarian puing-puing, dan lebih dari 8.000 keping dikumpulkan selama investigasi awal.[5] Puing-puing tersebut mewakili sekitar 38 persen dari kendaraan pengorbit. Awak misi
LencanaLambang misi ini merupakan satu-satunya lambang program Pesawat Ulang Alik yang sepenuhnya dibentuk dari garis luar pengorbit. Elemen utama lambang adalah simbol mikrogravitasi, μg, yang mengalir ke simbol sinar astronaut . Inklinasi orbit pada misi ini digambarkan oleh sudut 39 derajat dari simbol astronaut ke cakrawala bumi. Matahari terbit mewakili berbagai eksperimen yang menandai awal dari era baru bagi penelitian mikrogravitasi lanjutan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Sains dan penjelajahan luar angkasa diilustrasikan oleh Bumi dan bintang-bintang. Rasi bintang Columba (merpati) dipilih untuk melambangkan perdamaian di Bumi dan Columbia itu sendiri. Tujuh bintang mewakili awak misi dan menghormati para astronaut yang membuka jalan untuk penelitian di ruang angkasa. Enam bintang memiliki lima sudut, namun bintang ketujuh memiliki enam sudut seperti Bintang Daud yang melambangkan kontribusi Badan Antariksa Israel untuk misi tersebut. Sebuah bendera Israel diletakkan berdekatan dengan nama Spesialis Muatan Ramon, yang merupakan orang Israel pertama di luar angkasa. Desain lambang awak atau 'patch' ini diprakarsai oleh awak misi Dr. Laurel Clark dan Dr. Kalpana Chawla.[6] Clark, berkontribusi pada sebagian besar konsep desain sementara Chawla bertanggung jawab untuk desain lambang perdananya, STS-87. Clark juga menjelaskan bahwa merpati di konstelasi Columba secara mitologis berhubungan dengan penjelajah Argonaut yang melepaskan merpati.[7] Galeri
Lihat pulaReferensi
Artikel ini berisi bahan berstatus domain umum dari situs web atau dokumen National Aeronautics and Space Administration. Literatur
Pranala luar
|