Serie A 1994–1995
Serie A 1994–95 dimenangkan oleh Juventus, yang unggul 10 angka di depan pesaing terdekatnya, Parma dan Lazio. Pada musim ini Juventus juga meraih gelar Coppa Italia mengalahkan Parma di final, tetapi sebaliknya Juventus harus mengakui keunggulan Parma di final Piala UEFA. Sementara AC Milan harus puas berada di posisi keempat setelah tiga tahun berturut-turut menjadi juara Serie A. Kegagalan di liga domestik ditambah lagi dengan kegagalan di final Liga Champions setelah dikalahkan oleh Ajax Amsterdam. Klub-klub yang terdregadasi pada musim ini adalah Genoa (kalah tie-breaker dengan Padova), Foggia, Reggiana dan Brescia. Musim ini merupakan musim pertama Serie A memberikan tiga angka untuk setiap kemenangan. Pelatih Juventus, Marcello Lippi menggunakan formasi 4-3-3 yang agresif dengan hasil hanya menderita 7 kekalahan ditambah 4 kali bermain seri. Bianconeri mampu memanfaatkan peraturan terbaru ini dengan baik. Personel dan Sponsor
Musim 1994-1995Pada musim ini, untuk pertama kalinya diperkenalkan tiga poin untuk satu kemenangan. Selain itu, setelah 32 tahun, Padova kembali ke Serie A setelah menang play-off atas Cesena. Padova menyusul Fiorentina, Bari dan Brescia. Transfer PemainMusim ini menjadi perubahan besar dalam manajemen Juventus. Kepemilikan Juventus diambil alih oleh Gianni Agnelli yang dibantu saudaranya Umberto Agnelli. Mereka lantas membangun struktur manajemen Juventus yang diisi oleh Luciano Moggi, Antonio Giraudo dan Roberto Bettega. Juventus kemudian membeli beberapa pemain penting, terutama di bagian bek dan gelandang. Di awal musim, mereka membeli gelandang asal Prancis dan Portugal, Didier Deschamps dan Paulo Sousa. Juve juga menggaet pemain muda Alessio Tacchinardi serta Ciro Ferrara. Untuk melengkapi perubahan ini, Juventus mengontrak Marcello Lippi menjadi pelatih. Setelah ditunjang pemain baru, lini serang Bianconeri yang terdiri dari Vialli, Ravanelli dan youngster Del Piero membuat Juve sangat kuat dalam fisik dan serangan. Saat bursa transfer musim panas, AC Milan yang mengincar juara empat kali berturut-turut tidak banyak melakukan perubahan kecuali kembalinya Ruud Gullit dari Sampdoria. Inter Milan yang dilatih oleh Ottavio Bianchi membeli kiper timnas Italia, Gianluca Pagliuca yang ditukar dengan Walter Zenga dan Riccardo Ferri yang hijrah ke Sampdoria. Lazio yang memiliki owner baru juga melakukan perubahan besar. Mereka mengontrak Zdeněk Zeman sebagai pelatih ditambah tiga pemain baru: Jose Chamot, Roberto Rambaudi dan Giorgio Venturin. Zeman mengandalakn trio lini serang yang tajam pada Bokšić-Casiraghi-Signori. Parma yang semakin berambisi meraih gelar mendatangkan mantan pemain Juventus Dino Baggio dan Fernando Couto, sedangkan AS Roma membeli Francesco Moriero, Jonas Thern dan Daniel Fonseca. Roma juga memberikan kesempatan yang besar pada pemain muda potensial yang berusia 18 tahun, Francesco Totti. Fiorentina yang dilatih Claudio Ranieri membeli Márcio Santos yang baru saja juara Piala Dunia 1994 bersama Seleção serta pemain muda Rui Costa. Mereka akan membantu Batistuta dalam mencetak gol untuk La Viola. Torino memperkuat lini pertahanannya dengan mendatangkan Gianluca Pessotto dan Jocelyn Angloma serta Abédi Pelé dan Ruggiero Rizzitelli untuk lini serang. Napoli yang baru keluar dari kebangkrutan di musim sebelumnya membeli Benito Carbone serta 3 pemain asing yaitu André Cruz, Alain Boghossian dan Freddy Rincón. Tim promosi Bari merekrut penyerang Kolombia Miguel Guerrero, sedangkan Cagliari yang dilatih Óscar Tabárez mendapatkan Roberto Muzzi dari AS Roma. Cremonese meminjam pemain muda Sampdoria, Enrico Chiesa dalam upaya untuk menambah lini serang. Reggiana memanggil kembali Michael Padovano serta merekrut Sunday Oliseh asal Nigeria. Bursa transfer musim ini juga diwarnai rekor baru. Genoa membeli Kazuyoshi Miura, pemain Jepang pertama yang bermain di Serie A, sedangkan Padova yang baru promosi kembali ke Serie A merekrut Alexi Lalas, pemain Amerika Serikat pertama yang bermain di Italia. Klasemen Akhir
Sumber: Serie A Diarsipkan 2019-07-28 di Wayback Machine., RSSSF.com, Soccerway
(C) Champion; (D) Degradasi. Notes:Tie-breaker Degradasi
Genoa degradasi ke Serie B untuk musim 1995-96 . Pencetak Gol Terbanyak
Referensi
|