Share to:

 

Stasiun Surabaya Kota

Stasiun Surabaya Kota
Kereta Api Indonesia
D01 P01 SP01

Tampak depan Stasiun Surabaya Kota, 2022
Nama lainStasiun Semut
Lokasi
Koordinat7°14′40″S 112°44′24″E / 7.24444°S 112.74000°E / -7.24444; 112.74000
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (dua peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama cukup tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
LayananKereta api penumpang

Lintas selatan Jawa: Sri Tanjung
Lokal dan komuter: Commuter Line (Dhoho, Penataran, dan Supas)

Kereta api barang
Lintas selatan Jawa: Parcel ONS Selatan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Neoklasik (bangunan lama)
  • Modern (bangunan baru)
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka
  • 16 Mei 1878 (1878-05-16) (bangunan pertama stasiun)
  • 22 April 1986 (1986-04-22) (stasiun Indo Plaza)
Nama sebelumnyaStation Soerabaja, Soerabaia
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Tanggal penting
Dibuka kembali1899 (bangunan kedua stasiun)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Commuter Line Supas Surabaya Gubeng
menuju Pasuruan
Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Blitar
Surabaya Gubeng
menuju Blitar
Commuter Line Dhoho
Surabaya Kota–Kertosono
Surabaya Gubeng
menuju Kertosono
Commuter Line Penataran Surabaya Gubeng
menuju Blitar
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Terminal barang 
Jenis persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Semut Surabaya
KategoriBangunan
No. RegnasKB000436
No. SKNo. PM.23/PW.007/MKP/2007
Tanggal SK26 Maret 2007
Tingkat SKMenteri
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Surabaya Kota (SB) atau yang lebih populer dengan nama Stasiun Semut merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Bongkaran, Pabean Cantian, Surabaya; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VIII Surabaya dan KAI Commuter pada ketinggian +4 meter dengan jarak 838,1 km arah tenggara dari Jakarta Kota melalui Pasar Senen. Stasiun Surabaya Kota juga merupakan stasiun ujung bagi layanan kereta api lokal dan komuter Commuter Line menuju Jawa Timur bagian selatan. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun ujung di Kota Surabaya dari jalur kereta api Pulau Jawa bagian selatan menghubungkan Kota Yogyakarta, Kota Bandung, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Didirikan pada tahun 1878, Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun kereta api tertua di Provinsi Jawa Timur.

Saat ini keberangkatan kereta api dari dan menuju berbagai tujuan tersebut di lintas selatan Jawa dipindahkan ke Stasiun Surabaya Gubeng kecuali KA Sri Tanjung dengan relasi LempuyanganKetapang, sehingga Stasiun Surabaya Kota dijadikan sebagai tempat langsiran dan menyimpan rangkaian kereta api antarkota serta hanya melayani kereta lokal dan komuter.

Sejarah

Bangunan lama

Bangunan lama stasiun
Bangunan pertama Stasiun Surabaya Kota
Sebelum 1899
Bangunan kedua Stasiun Surabaya Kota
Setelah 1899
Perbandingan bangunan pertama (sebelum 1899) dan kedua (sesudah 1899) Stasiun Surabaya Kota yang lama

Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun kereta api pertama yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS), operator kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan sejarahnya, stasiun ini dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tahun 1899, bangunan stasiun lama akhirnya dirobohkan dan diganti dengan bangunan baru yang ada saat ini.[3]

Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung/terminus untuk kereta-kereta api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche Express yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an,[4] hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.[5]

Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Surabaya.[6] Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di Kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.

Bangunan baru

Tampak depan bangunan baru Stasiun Surabaya Kota pada 2020

Sejak 1976, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Eksploitasi Timur telah merencanakan pembangunan stasiun baru di bekas emplasemen Stasiun Surabaya Kota Gudang. Stasiun baru ini direncanakan sebagai perhentian akhir untuk layanan kereta rel diesel (KRD) jarak pendek. Selain itu, bangunan baru stasiun juga dirancang memiliki fungsi serbaguna karena letaknya yang berada di pusat Kota Surabaya.[7]

Biaya yang dibutuhkan untuk tahap pertama pembangunan ialah senilai Rp6,3 miliar. Pendanaan konstruksi dan hak pengelolaan gedung serbaguna tersebut diserahkan kepada investor, dengan masa konsesi selama 20 tahun. Izin mendirikan bangunan (IMB) untuk proyek ini diterbitkan oleh Pemerintah Kotamadya Surabaya pada 12 Juli 1980. Pada April 1983, proyek pembangunan stasiun baru telah memasuki tahap akhir.[7]

Pada 22 Maret 1986, PJKA memulai uji coba operasional KRD di bangunan stasiun baru. Uji coba ini dilakukan untuk melatih masinis berhenti di tempat yang tepat karena jalur kereta api di stasiun ini berupa sepur badug. Uji coba berlangsung selama beberapa bulan.[8]

Pada 22 April 1986, berdasarkan prasasti yang terpasang di ujung jalur badug stasiun, pelayanan penumpang KRD dipindahkan ke bangunan baru stasiun.[9] Dilansir dari Berita Yudha, bangunan baru stasiun yang "menyerupai garasi mobil" tersebut saat itu "belum memiliki nama" dan hanya memiliki sebutan "stasiun serba guna".[10] Bagian atas bangunan baru stasiun kemudian dikenal sebagai Indo Plaza.[11]

Bangunan dan tata letak

Tampak depan bangunan lama Stasiun Surabaya Kota yang ditetapkan sebagai cagar budaya, 2020

Stasiun Surabaya Kota memiliki total enam belas jalur kereta api yang diberi nomor. Emplasemen baru di barat memiliki empat jalur yang dijadikan jalur kedatangan maupun keberangkatan penumpang, dengan jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus. Sementara itu, 12 jalur sisanya berada di emplasemen lama di timur yang terdiri dari sepur belok dan badug. Jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus yang terhubung dengan jalur 1 dan 2 emplasemen barat. Emplasemen lama digunakan sebagai sepur simpan/tempat parkir rangkaian kereta.[12]

Bangunan lama stasiun ini, yang berlokasi tepat di depan Pasar Atum, sudah tidak dioperasikan sejak 1990-an, tetapi sudah direnovasi selama kurun waktu tahun 2012-2015. Sampai saat ini belum ada rencana diaktifkan kembali, tetapi kemungkinan nantinya akan difungsikan kembali sebagai stasiun penumpang atau hanya sebagai museum.

Bangunan baru yang berada di barat emplasemen dibangun pada tahun 1980-an sebagai bagian dari konsesi antara PJKA dan pihak swasta di atas lahan seluas 5.800 meter persegi. Bangunan baru memiliki lima lantai, dengan area stasiun di lantai pertama dan area komersial serta tempat parkir di lantai kedua hingga kelima. Empat jalur di bangunan stasiun baru hanya dirancang memiliki panjang 125 meter sehingga tidak dapat digunakan sebagai keberangkatan kereta api jarak jauh dengan rangkaian yang lebih panjang dibanding kereta api lokal.[8]

G Peron sisi
Hall stasiun Jalur 1 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
D Commuter Line Dhoho, tujuan Kertosono/Blitar/Malang (Surabaya Gubeng)
D Commuter Line Dhoho, dari Blitar/Malang
D Commuter Line Dhoho, dari dan tujuan Surabaya Kota (rute memutar berlawanan arah jarum jam)
P Commuter Line Penataran, tujuan Malang/Blitar
P Commuter Line Penataran, dari Malang/Blitar/Kertosono
P Commuter Line Penataran, dari dan tujuan Surabaya Kota (rute memutar searah jarum jam)
SP Commuter Line Supas, dari dan tujuan Pasuruan
Jalur 2 Sepur lurus
Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
D Commuter Line Dhoho, tujuan Kertosono/Blitar/Malang (Surabaya Gubeng)
D Commuter Line Dhoho, dari Blitar/Malang
D Commuter Line Dhoho, dari dan tujuan Surabaya Kota (rute memutar berlawanan arah jarum jam)
P Commuter Line Penataran, tujuan Malang/Blitar
P Commuter Line Penataran, dari Malang/Blitar/Kertosono
P Commuter Line Penataran, dari dan tujuan Surabaya Kota (rute memutar searah jarum jam)
SP Commuter Line Supas, dari dan tujuan Pasuruan
Peron teluk
Jalur 3 Sepur belok
Jalur 4 Sepur belok untuk jalur parkir ataupun langsiran kereta api
G Peron sisi

Sejak bulan Juli 2014, stasiun ini telah menggunakan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri untuk menggantikan persinyalan mekanik. Rumah sinyal di sisi timur emplasemen yang biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat persinyalan mekanik di stasiun ini dinonaktifkan setelah peralihan sistem persinyalan selesai dilakukan dan ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2013.[13]

Sejak Oktober 2014, jalur pintas yang menghubungkan antara jalur yang memiliki akses langsung ke emplasemen stasiun dan jalur yang melewati viaduk Tugu Pahlawan dekat perlintasan sebelah timur stasiun ini telah dioperasikan sehingga memungkinkan rangkaian kereta api dapat berjalan langsung dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasarturi atau Kalimas maupun sebaliknya tanpa memutar rangkaiannya terlebih dahulu di Stasiun Sidotopo.

Sehubungan dengan rencana peningkatan kapasitas angkut kereta api lokal dan komuter di stasiun ini, muncul wacana untuk mengaktifkan kembali bangunan lama Stasiun Surabaya Kota peninggalan SS ini sebagai stasiun utama untuk kereta lokal dan komuter. Untuk menyiasatinya, PT KAI memutuskan akan memindahkan seluruh aktivitas perawatan sarana perkeretaapian ke Stasiun Sidotopo. Saat ini, stasiun lama sedang menjalani tahap akhir, seperti menghidupkan kembali jalur 1 dan 2 yang lama yang dipayungi atap overcapping, penambahan loket dan layanan pelanggan, serta perbaikan fasilitas seperti toilet. Ke depannya, pelayanan penumpang yang sebelumnya berada di Indo Plaza akan dikembalikan ke bangunan stasiun lama.[14][15]

Layanan kereta api

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2025 per 1 Februari 2025[16].

Penumpang

Antarkota

Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas ekonomi
Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Ketapang Via Surabaya KotaJember

Lokal dan komuter (Commuter Line)

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
P Penataran Surabaya Kota Surabaya Kota Perjalanan memutar searah jarum jam via MalangBlitarKertosono.
Blitar Perjalanan searah jarum jam via Malang pada jadwal sore.
Malang Hanya jadwal malam
Malang Surabaya Kota Perjalanan searah jarum jam via BlitarKertosono pada jadwal pagi.
Blitar Perjalanan searah jarum jam via Kertosono pada jadwal pagi.
Kertosono Hanya jadwal pagi
D Dhoho Surabaya Kota Perjalanan memutar berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitarMalang.
Malang Perjalanan berlawanan arah jarum jam via KertosonoBlitar pada jadwal sore.
Blitar Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Kertosono pada jadwal sore.
Kertosono Hanya jadwal malam
Blitar Surabaya Kota Perjalanan berlawanan arah jarum jam jam via Malang pada jadwal pagi.
Malang Hanya jadwal pagi
SP Supas Surabaya Kota Pasuruan

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas selatan Jawa
Angkutan logistik ONS Parcel Selatan Surabaya Kota Bandung Via LempuyanganTasikmalaya

Antarmoda pendukung[17]

Jenis angkutan umum Trayek (lyn) Tujuan
Bemo C Sedayu–Demak–Karang Menjangan (lewat Indrapura), p.p.
D RSI–Joyoboyo–Kupang–Pasar Turi–Sidorame, p.p.
M Joyoboyo–Dinoyo–Undaan–Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat), p.p.
R Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat)–Kapasan–Kenjeran
DA Darmo Permai–Pasar Atom, p.p.
Citraland–Jembatan Merah Plaza–Krembangan
Suroboyo Bus Pelabuhan Tanjung PerakPurabaya (transfer di Halte Tugu Pahlawan)

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Kop, Jan (2004). Bouwen in de Archipel: burgerlijke openbare werken in Nederlands-Indië 1800-2000. Walburg Pers. 
  5. ^ Ojong, P.K. (1981). Kompasiana: esei jurnalistik tentang berbagai masalah: pers, politik, asimilasi, cendekiawan, pelayanan masyarakat, tertib hukum, kebudayaan, ekonomi, kepemimpinan, kota Jakarta. PT Gramedia. 
  6. ^ Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 188.45/251/402.1.04/1996
  7. ^ a b "Pembangunan Stasiun Serba Guna, Sesuai Rencana Th. 2000". Berita Yudha. 1983-04-23. hlm. 8. Diakses tanggal 2025-01-11. 
  8. ^ a b "Stasiun KA Serba Guna Dibangun di Surabaya". Berita Yudha. 1986-03-22. hlm. 1. Diakses tanggal 2025-01-11. 
  9. ^ zs (22 April 1986). "Siang Ini, Gubernur Jatim Resmikan "Surabaya Kota Indah" dan "Indo Plaza"". Jawa Pos. hlm. 5. 
  10. ^ "Stasiun Serbaguna untuk KRD Mulai Dioperasikan". Berita Yudha. 1986-04-01. hlm. 4. Diakses tanggal 2025-01-11. 
  11. ^ Wahyudiyanta, Imam. "Indo Plaza Masih Milik PT KAI, Pengelolaan Dilakukan dengan PT SSLL". detiknews. Diakses tanggal 2025-01-11. 
  12. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2023-04-14. hlm. 44. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 2024-10-04 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  13. ^ "Rumah Sinyal Semut, Ditinggali Sambil Dirawat". Jawa Pos. 28 Januari 2018. 
  14. ^ Ginanjar, Dimas (2020-02-08). "Ganti Rel Tua di Jalur Pemberhentian Kereta Stasiun Semut". Jawa Pos. Surabaya. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  15. ^ Ginanjar, Dimas (2020-05-04). "Revitalisasi Rampung, Stasiun Semut Tunggu Diresmikan". Jawa Pos. Surabaya. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  16. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2025 (PDF). Bandung: Kereta Api Indonesia (Persero). 2024-12-30. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2025-01-27 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  17. ^ "Transportasi". www.surabaya.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-26. Diakses tanggal 2018-06-26. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Surabaya Gubeng
menuju Wonokromo
Lintas Surabaya
Wonokromo–Surabaya Kota
Wonokromo–Surabaya Kota
Terminus
Terminus Lintas Surabaya
Surabaya Kota–Sidotopo
Surabaya Kota–Sidotopo
Sidotopo
Terminus
Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya