Sutra Hati
Sutra Hati (Sanskrit: प्रज्ञापारमिताहृदयसूत्र Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra; Jawa: ꦥꦿꦘꦴꦥꦫꦴꦩꦶꦠꦴꦲꦽꦢꦪꦱꦹꦠꦿ; Hanzi sederhana: 般若波罗蜜多心经; Hanzi tradisional: 般若波羅蜜多心經; Pinyin: Bō Rě Bō Luó Mì Duō Xīn Jīng) adalah sebuah sutra yang terkenal dalam Buddhisme Mahayana, yang merupakan inti sari dari Sutra Kesempurnaan Kebijaksanaan (Maha Prajna Sutra). Meskipun hanya ditulis dalam 260 aksara Mandarin, Sutra Hati mengandung kebijaksanaan paling mendalam dalam Buddhisme Mahayana. Ajaran Buddha Dharma tentang Prajna (Kebijaksanaan Sempurna) sedalam samudera dan seluas alam semesta. Maha Prajna Sutra yang lengkap dibabarkan oleh Guru Agung Shakyamuni Buddha selama 22 tahun (dari 49 tahun pengajaran-Nya), tersusun dalam 600 jilid.[1] Sutra Hati yang diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Mandarin memiliki 14 versi, namun makna dan inti ajarannya semua sama. Terjemahan dari Maha Bhiksu Xuanzang dinilai efektif, sehingga terpilih, diambil, dan dipergunakan oleh seluruh kalangan Buddhis Mahayana.[1] Versi Sutra Hati yang paling awal di Tiongkok dalam bahasa Mandarin adalah berasal dari terjemahan Kumarajiva, yang sampai sekarang sudah memiliki sejarah lebih dari 1500 tahun.[2] Menurut terjemahan Mahaguru Kumarajiva, sutra ini dibawakan sendiri oleh Sang Buddha. Sutra Hati ini disarikan dari Maha Prajna Paramita dan kata-kata sederhana di dalamnya dipilih secara saksama agar mudah dipahami. Sutra Hati dikenal di semua aliran Mahayana yang ada di dunia, mencakup Zen, Vajrayana, Tantrayana, dan aliran-aliran Buddha di Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok. Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra (dalam bahasa Indonesia)Prajñāpāramitā Hṛdayasūtra (Sutra Hati) Om sujud kepada Arya Bhagavati Prajnaparamita! Saat itu, Arya Avalokiteshvara sedang menyelami Prajnaparamita, namun yang tampak dalam pengamatan dia hanyalah panca-skandha yang bersifat shunya dari svabhava. Oh Sariputra, wujud adalah shunyata, shunyata adalah wujud; shunyata tak lain dari wujud, wujud tak lain dari shunyata; wujud apa pun itu shunyata, shunyata apa pun itu wujud. Begitu juga sensasi, pembedaan, aktivitas-aktivitas mental yang lain, dan kesadaran. Oh Sariputra, semua dharma bersifat shunya; tiada yang muncul dan tiada yang lenyap; tidak bernoda dan tidak murni; tiada yang kurang dan tiada yang lengkap. Oleh karena itu, Sariputra, dalam shunyata tiada wujud, tiada sensasi, tiada pembedaan, tiada aktivitas-aktivitas mental yang lain, tiada kesadaran; tiada mata. Tiada telinga, tiada hidung, tiada lidah, tiada badan, tiada unsur kesadaran. Tiada wujud, tiada suara, tiada bebauan, tiada rasa, tiada objek sentuhan, dan tiada dharma. Tiada indra penglihatan, dan sebagainya, termasuk tiada unsur kesadaran. Tiada kesalahpengertian, tiada berakhirnya kesalahpengertian, dan sebagainya, termasuk tiada penuaan dan kematian, tiada berakhirnya penuaan dan kematian. Tiada duhkha, tiada sebab duhkha, tiada berakhirnya duhkha, tiada jalan untuk mengakhiri duhkha. Tiada pengertian, tiada yang dicapai, dan tiada yang tidak dicapai. Maka Sariputra, karena tiada yang ingin dicapai, dengan mengandalkan Prajnaparamita, Bodhisattva bebas dari segala gangguan pikiran. Karena bebas dari segala gangguan pikiran, mereka tidak gentar. Dan dengan mengatasi penyebab halangan-halangan, pada akhirnya mereka mencapai Nirvana. Semua Buddha di tiga masa, mencapai tingkat yang tak terbandingkan, Penggugahan agung yang lengkap dan sempurna, dengan mengandalkan Prajnaparamita. Maka ketahuilah Prajnaparamita adalah mantra agung, mantra pengetahuan agung, mantra yang tertinggi, mantra yang tak terbandingkan, yang secara tuntas mengatasi semua duhkha. Mantra yang harus dimengerti sebagai kebenaran sejati, yang tidak mungkin palsu. Dengan Prajnaparamita, diutarakanlah mantra ini: Tadyatha Gate Gate Paragate Parasamgate Bodhi Svaha Demikianlah Prajnaparamita Hrdaya Sutra. (Diterjemahkan dari bahasa Sanskerta ke bahasa Indonesia oleh tim Potowa Center. Revisi: Mei 2012)[3] Bhagavati Prajñāpāramitā Hṛdaya Sūtra (versi bahasa Sanskerta)Aryavalokitesvara Bodhisattva gambhirayam prajnaparamitayam caryam caramano vyavalokayati sma panca-skandha Tams ca svabhava sunyam pasyati sma, Iha Sariputra, rupam sunyata, sunyata iva rupam rupa na prthak sunyata, sunyataya na prthak rupam yad rupam sa-sunyata ya sunyata tad-rupam Evam eva vedana samjna sam-skara vijnanani Iha Sariputra sarva dharma sunyata-laksana anutpanna aniruddha amala vimala, nona na-paripurna Tasmat Sariputra sunyatayam na rupam na vedana, na samjna na samskara, na vijnanani na caksuh srotra ghrana jihva kaya manamsi na rupam sabda gandha rasa sparastavya dharma na caksur-dhatu yavan na mano vijnana-dhatu na vidya, navidya-ksayo yavan na jara-maranam na jara-marana ksayo na dukkha, samudaya, nirodha, marga na jnanam, na praptir na abhisamaya Tasmac na apraptir tva Bodhisattvasya prajnaparamita asritya viharaty acittavaranah cittavarana nastitvad atrasto vi-paryasati-kranto nistha nirvanam Tri-adhva vyavasthita sarva buddha prajna-paramitam a-sirtya anuttara-samyak-sambodhim abhi-sambuddha Tasmat jnatavyam prajna-paramita maha mantro maha-vidya mantro, nuttara mantro sama-sama mantra Sarva dukkha pra-samana satyam amithyatva prajna-paramitayam ukho mantra tadyata gate gate paragate parasamgate bodhi svaha iti prajnaparamita hrdayam samaptam. Mantra Sutra HatiBeberapa variasi mantra Sutra Hati dalam berbagai bahasa di antaranya:
Referensi
|