Tahun Baru Lunar
Tahun Baru Lunar adalah permulaan tahun kalender lunar atau kalender lunisolar, yang didasarkan pada siklus bulan. Momen ini dirayakan dalam berbagai budaya dengan cara dan tanggal yang berbeda-beda. Penentuan tahun baru lunar yang populer, yaitu menggunakan kalender Tionghoa dan kalender nasional terkait,[1][2][3] kalender Hindu dan Buddha di Asia Selatan dan Tenggara, serta kalender Islam dan Yahudi di Timur Tengah. PerayaanAsia TimurPeriode perayaan tahun baru lunar dalam lingkup budaya Asia Timur sama di semua kawasan, yaitu bulan baru yang jatuh antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari,[4] berdasarkan kalender China, Jepang, Korea, atau Vietnam.
Taiwan, China, Vietnam, dan Korea Selatan merayakan tahun baru lunar dan tahun baru matahari. Orang Tionghoa-Mongol merayakan Tahun Baru Mongolia menurut kalender lunisolar Tionghoa. Orang Tibet dan Mongol di Mongolia merayakan tahun baru lunar pada bulan Februari atau awal Maret menurut kalender lunisolar Tibet. Tergantung tahunnya, tahun baru di Mongolia dapat bertepatan dengan di China, Korea, dan Vietnam, atau berlangsung sekitar 1 bulan kemudian.
Kecuali kepulauan Ryukyu, Jepang kini hanya merayakan tahun baru matahari dan peninggalan dari perayaan lunar, yang disebut Little New Year (小正月, , koshōgatsu), setiap tanggal 15 pada bulan lunar pertama.[10] ChinaSebelum adanya perayaan tahun baru, masyarakat Tionghoa kuno berkumpul dan merayakan akhir panen pada musim gugur. Perayaan tersebut bukanlah Festival Pertengahan Musim Gugur di mana orang Tionghoa berkumpul dengan keluarga dan menyembah bulan. Dalam Classic of Poetry, puisi yang ditulis selama masa pemerintahan dinasti Zhou Barat (1045 SM–771 SM) oleh petani anonim, masyarakat digambarkan membersihkan tumpukan jawawut, bersulang untuk tamu dengan mijiu, menyembelih dan memasak daging domba, pergi ke rumah tuan mereka dan bersulang, serta menyerukan panjang umur pada bulan ke-10 kalender matahari kuno, yaitu saat musim gugur.[11] Perayaan tersebut diyakini sebagai salah satu prototipe Tahun Baru China.[12] Perayaan Tahun Baru China pertama dapat ditelusuri ke masa Negara-Negara Berperang (475 SM–221 M). Dalam Lüshi Chunqiu, dicatat bahwa ritual pengusiran setan yang disebut "Big Nuo (大儺)" dilakukan pada akhir tahun untuk mengusir penyakit di Qin (negara bagian).[13][14] Setelah Qin mempersatukan China dan dinasti Qin berdiri, ritual tersebut dilanjutkan dan berkembang menjadi kegiatan membersihkan seluruh bagian rumah sebelum Tahun Baru China. Perayaan awal tahun pertama kali dicatat pada masa dinasti Han (202 SM–220 M). Dalam buku Simin Yueling (四民月令) karya ahli agronomi Han Timur dan penulis Cui Shi (崔寔), dikutip, "Hari awal dari bulan pertama disebut 'Zheng Ri'. Saya membawa istri dan anak-anak saya untuk memuja leluhur dan mengenang ayah saya.” Dia lalu menulis, "Semua anak, istri, cucu, dan cicit menyajikan minuman anggur paprika bagi orang tua mereka, memanggang roti, dan mendoakan kesehatan orang tua mereka. Ini adalah falsafah yang berkembang."[15] Masyarakat juga pergi ke rumah kerabat dan saling mengucapkan selamat tahun baru. Dalam Book of the Later Han Volume 27, Wu Liang (吴良), seorang petugas daerah, dituliskan pergi ke rumah prefeknya dengan seorang sekretaris pemerintah, bersulang untuk sang prefek, dan memuji jasa-jasanya.[16] Tahun Baru China adalah festival tradisional kuno terbesar di China, yang umumnya dikenal sebagai "Guo Nian". Festival ini menandakan permulaan musim semi dan tahun baru. Beberapa tradisi Tahun Baru China, di antaranya menempelkan kuplet Festival Musim Semi, membeli pernak-pernik tahun baru, dan makan malam bersama keluarga. TaiwanWalaupun catatan sejarah tentang perayaan tahun baru lunar pertama di Taiwan hanya sedikit, diketahui bahwa penduduk asli awalnya tidak merayakan festival tersebut, tetapi upacara lain.[17] Tahun baru lunar di Taiwan diperkirakan dirayakan pertama kali oleh komunitas Hakka atau Hoklo yang bermigrasi (dari area yang kini menjadi bagian Cina daratan) ke pulau itu selama abad ke-17. Karena penduduk Taiwan sebagian besar adalah orang Tionghoa Han, perayaan tahun baru lunar di Taiwan sangat mirip dengan di China, terutama dalam hal tradisi. Namun demikian, tradisi utama tahun baru pada masa modern di Taiwan lebih mengutamakan kunjungan ke kuil Buddha atau Tao dengan keluarga besar. Selain itu, ada pula variasi makanan yang wajib disediakan, seperti kue nanas dan produk lain yang terbuat dari nanas atau lobak putih, karena lobak putih merupakan homofon dari "keberuntungan" dalam bahasa Hokkien.[18] KoreaReferensi tertua untuk Tahun Baru Korea ditemukan dalam karya sejarah China pada abad ke-7, yaitu Kitab Sui dan Kitab Tua Tang. Kedua buku tersebut mengutip tentang perayaan tahun baru di Kerajaan Silla yang dipengaruhi sistem kalender Dinasti Tang.[19][20] Dari Korea sendiri, catatan tentang perayaan tahun baru ditemukan dalam Samguk yusa (Memorabilia Tiga Kerajaan), yang disusun pada abad ke-13. Semasa pemerintahan Raja Silla ke-21, perayaan Tahun Baru Korea dimulai pada 488 M, kemudian dilanjutkan hingga dinasti Goryeo dan Joseon. Menurut karya sejarah Korea, Goryeosa, pada abad ke-13, Tahun Baru Korea merupakan 1 dari 9 festival utama Korea di mana upacara-upacara leluhur termasuk di dalamnya.[19][21][22] Bukan amplop merah, Tahun Baru Korea cenderung menggunakan amplop putih.[23] Asia SelatanPerayaan-perayaan lunisolar tradisional di Asia Selatan mengacu pada kalender lunisolar setempat. Perayaan-perayaan ini dipengaruhi oleh tradisi India, sebagai penanda sistem bulan lunar dalam tahun sideris matahari. Tahun baru matahari juga diadakan di wilayah India secara terpisah, yang menggunakan bulan solar dalam tahun sideris matahari.
Perayaan-perayaan berikut ini mendapat pengaruh dari kalender Tibet:
IndiaBeragam kalender lunar masih terus digunakan di seluruh India, baik dalam kehidupan tradisional maupun keagamaan. Meski demikian, kalender-kalender lunar India ini berbeda dari kalender lunisolar China yang digunakan di Asia Timur. Dua perayaan tahun baru lunar yang paling umum di India adalah Diwali dan Gudi Padwa/Ugadi/Puthandu.[butuh rujukan]Diwali biasanya jatuh pada bulan Oktober atau November, sementara Gudi Padwa/Ugadi/Puthandu pada bulan April. Pada zaman kuno, masuknya matahari ke konstelasi Aries bertepatan dengan ekuinoks. Namun, karena presesi aksial bumi, tahun sideris menjadi sedikit lebih panjang dari tahun tropis. Akibatnya, tanggal-tanggal tahun baru lunar semakin mundur. Saat ini, masuknya matahari ke Aries terjadi sekitar 18 April menurut pengamatan astronomi.[25] Beberapa kalender tradisional masih mengikuti pergerakan matahari yang sebenarnya, sementara yang lainnya telah mengikuti kalender Gregorian. Dalam bahasa Sansekerta, masuknya matahari ke Aries dikenal sebagai meṣa saṅkrānti. Peristiwa ini juga dirayakan sebagai Mesha Sankranti dan Songkran dalam budaya Asia Selatan dan Tenggara.[26] Asia TenggaraPerayaan-perayaan tahun baru lunar di Asia Tenggara berikut ini mengikuti kalender lunisolar setempat dan dipengaruhi tradisi Hindu India: sedangkan perayaan tahun baru lunar ini dipengaruhi tradisi Islam:
SingapuraTahun baru lunar di Singapura resmi dikenal sebagai "Tahun Baru Imlek". Tahun baru ini dirayakan terutama oleh diaspora Tionghoa, yang merupakan tiga perempat populasi Singapura. Termasuk di dalamnya, yaitu orang Hokkian, Kanton, dan Teochew dari bagian tenggara China; orang Hainan dari provinsi Hainan; Hakka, kelompok migran yang tersebar di seluruh China; dan Peranakan, yang telah berada di wilayah tersebut selama lebih dari 400 tahun serta memiliki keturunan campuran Melayu dan Eropa. Setiap kelompok etnik memiliki satu set tradisi serta menciptakan tradisi baru yang menggabungkan unsur-unsur kebudayaan lain, seperti Melayu dan India.[28] MalaysiaMalaysia adalah negara multikultural dengan 3 kelompok etnik yang dominan, yaitu Melayu, Cina, dan India. Setiap kelompok memiliki budaya dan festival tradisional yang unik. Tak heran jika 3 festival orang Melayu, Tionghoa, dan India, yaitu Idulfitri, Tahun Baru Imlek, dan Deepavali, ditetapkan sebagai hari libur umum di Malaysia.[29] Tanggal ketiga festival penting ini berubah-ubah karena mengikuti kalender lunar. Festival-festival ini bahkan bisa jatuh di tanggal yang berdekatan, tepatnya setiap 33 tahun.[30] Orang Malaysia menamai fenomena ini sebagai "Kongsi Raya" (Gongxi Raya), yaitu lakuran Malaysia yang menandai festival Tahun Baru Imlek sekaligus Idulfitri. VietnamBeberapa orang menganggap bahwa perayaan tahun baru lunar di Vietnam pertama kali dibawa oleh Kaisar Triệu Đà. Orang-orang Tionghoa membawa serta kebijakan, budaya, dan tradisi mereka. Tahun baru lunar diwariskan kepada orang-orang Vietnam dan relatif terjaga selama berabad-abad, meskipun hubungan kedua negara pelik dan sering kali bermusuhan.[31][32] Bedanya, orang Vietnam mengganti sapi dan kelinci dalam kalender China dengan kerbau dan kucing.[butuh rujukan] Perayaan tahun baru lunar (Festival Musim Semi) di Vietnam bertepatan dengan awal musim semi di Vietnam utara dan sebagian China selatan, yang merupakan wilayah orang Baiyue dan kerajaan Laos-Thailand kuno, Âu Lạc. Perayaan tersebut jatuh pada akhir Januari atau paruh pertama Februari dan menandai dimulainya musim tanam yang baru, khususnya untuk padi. Selain itu, berkembang pula legenda historis seputar asal-usul bánh chưng atau kue chung, yang bermula sejak Tết. Semua catatan awal mengenai negara ini telah musnah oleh banyaknya invasi dari berbagai kelompok. Tahun Baru Vietnam dapat dirunut ke masa kekuasaan dinasti Lý (1009 M–1226 M). Masyarakat Vietnam sering merayakan Tết dengan melukis tato di tubuh mereka, minum liquor beras, makan pinang, serta membuat bánh chưng (kue chung) dan acar bawang. Semasa pemerintahan Raja Lê Thánh Tông (1442 M–1497 M), Tết dianggap sebagai festival penting di Vietnam.[33] "Uang keberuntungan" juga diberikan pada tahun baru lunar tersebut.[34] Timur Tengah/Asia BaratPerayaan-perayaan tahun baru lunar di Timur Tengah jatuh pada periode yang berbeda-beda:
Amerika UtaraHobiyee, juga ditulis Hoobiyee, Hobiiyee, dan Hoobiiyee, adalah tahun baru masyarakat Nisg̱a'a, yang dirayakan pada bulan Februari atau Maret. Perayaan ini menjadi penanda bulan sabit pertama dan permulaan bulan Buxw-laḵs.[35] Perayaan Hobiyee dilakukan oleh orang-orang Nisg̱a'a di mana pun mereka berada. Meskipun begitu, perayaan terbesar ada di Nisg̱a'a itu sendiri dan di daerah dengan populasi orang Nisg̱a'a yang besar, seperti Vancouver.[36] Lihat juga
Catatan
Referensi
Pranala luar
|