Ujian Kenegaraan
Ujian Kenegaraan (Hanzi sederhana: 科举; Hanzi tradisional: 科舉; Pinyin: kējǔ; Jyutping: fo1 geoi2; Pe̍h-ōe-jī: kho-kú) adalah sebuah sistem ujian yang dijalankan pada masa Tiongkok kuno guna mencari orang-orang yang dapat bekerja dalam birokrasi.[1] Ajaran-ajaran Kong Zi merupakan soal-soal utama yang diujikan dalam ujian nasional.[2] Sistem ini telah dimulai pertama kali pada zaman Dinasti Han, tetapi dikukuhkan secara teratur sejak zaman Dinasti Sui dan Tang.[3] Dasar-dasar literatur ujian nasional dimaksudkan untuk mendidik para kandidat tentang moral, terutama tentang sejarah dan hukum Tiongkok. Walaupun begitu, dalam kinerja pemerintahan yang praktis, hal-hal seperti itu tidak digunakan. Sistem ujian tidak diperbaharui dengan pendidikan modern, kemudian akhirnya dihapuskan secara menyeluruh pada tahun 1905. SyaratSiapa saja dapat mengikuti ujian, yang semuanya diikuti oleh pria dan tidak pernah tercatat ada wanita. Ia diizinkan mengikuti ujian selama ia tidak dalam masa perkabungan dan keluarganya tidak menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap rendah seperti membuka tempat hiburan sebanyak tiga generasi. Namun biasanya kandidat berasal dari keluarga yang mampu untuk membiayai pendidikan mereka. Jika seseorang tidak berhasil lulus, ujian dapat diikuti lagi sampai beberapa kali. Terkecuali jika ia terkena sanksi, jumlah ujian yang dapat ia ikuti dapat dibatasi atau bila terkena sanksi berat dapat dilarang mengikuti ujian selama-lamanya. Jenis-jenisPada periode Ming, kuota mengikuti ujian ditentukan berdasarkan daerah. Daerah Tiongkok Utara mendapatkan kuoata lebih banyak daripada selatan sehingga banyak kandidat berasal dari utara. Sejak zaman Ming, ujian diadakan dalam siklus tiga tahun. Ujian tingkat terendah dilaksanakan untuk anak laki-laki yang belum dewasa. Ini dimulai pada tingkat lokal, di setiap distrik atau karesidenan (hsien), mengadakan ujian hsien-shih. Setiap bupati masing-masing lokasi ujian menjadi penguji. Lulus pada tingkat karesidenan berarti kandidat dapat mengikuti ujian selanjutnya fu-shih, yang diadakan di ibukota prefektur (fu). Ujian ini dinilai oleh petinggi prefektur. Sukses pada tingkat ini berarti dapat mengikuti ujian berikutnya, yuan-shih atau ujian kualifikasi tingkat provinsi di ibukota provinsi. Ujian ini dinilai oleh badan pendidikan tingkat provinsi pula. Seorang kandidat yang berhasil lulus dapat menjadi sheng yuan atau "siswa pegawai", ia juga berhak untuk mengikuti sekolah distrik atau prefektur. Sheng yuan berada di peringkat ke-9, tingkat terendah dalam "sistem pelayanan masyarakat" yang dicirikan dengan pemberian pakaian khas serta hak-hak khusus. Seorang siswa pegawai dapat bekerja sebagai pegawai di kantor-kantor karesidenan dan kantor lain. Setiap tiga tahun, setelah menyelesaikan sekolah dan lulus ujian kualifikasi, ia dapat mengikuti ujian tingkat provinsi (sheng), hsiang-shih. Berhasil lulus ujian tingkat provinsi, kandidat mendapat peringkat chü-ren (makna: seseorang yang telah terangkat). Ju-ren adalah peringkat ke-7 dalam "sistem pelayanan masyarakat", dapat mencari kerja di beberapa kantor dan dapat melanjutkan ke ujian berikut, hui-shih di ibukota satu tahun setelah ujian provinsi. Lulus hui-shih telah dapat menerima gelar chin-shih atau sarjana, peringkat tertinggi dari Empat Kelas Masyarakat Tionghoa. Dalam perbandingan dengan sistem pendidikan modern, sheng-yüan setara dengan "sarjana muda," chü-jen dengan "profesor" dan chin-shih adalah "doktor". Seorang sarjana memiliki kemungkinan besar untuk menjabat berbagai pekerjaan tinggi di pemerintahan. Sistem ujian militerSistem ujian militer terpisah dengan sistem dengan sistem ujian sipil (kemasyarakatan). Sejak zaman Ming awal, sistem militer telah ditingkatkan kualitas dan kekuatannya seperti halnya sistem kemasyarakatan. Namun, masyarakat berasas Konfusianis tidak memandang tinggi untuk bidang militer, sistem sipil selalu diutamakan. Referensi
Lihat pula |