Virgin Atlantic Airways
Virgin Atlantic Airways Limited (beroperasi sebagai Virgin Atlantic) adalah sebuah maskapai penerbangan Inggris yang dimiliki oleh Virgin Group milik Sir Richard Branson (51%) dan Delta Air Lines (49%). Kantor pusatnya di Crawley, West Sussex, Inggris, dekat Bandar Udara London Gatwick. Maskapai ini beroperasi antara Britania Raya dengan Amerika Utara, Kepulauan Karibia, Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Australia dari basis utamanya di Gatwick dan Bandar Udara London Heathrow, menggunakan armada campuran dari pesawat berbadan lebar Airbus dan Boeing. Perusahaan ini memiliki Izin Operasi Penerbangan Tipe A dari Otoritas Penerbangan Sipil Britania Raya yang mengizinkan maskapai membawa penumpang, kargo, dan surat dalam pesawat dengan kapasitas 20 kursi atau lebih.[1] Tahun 2009 Virgin Atlantic membawa 5.42 juta penumpang,[2] dah hingga Februari 2010 kehilangan uang tahunan sebesar £132 juta dari pendapatan £2.357 juta.[3] SejarahKonsep dan kelahiranRandolph Fields, seorang pengacara kelahiran Amerika, dan Alan Hellary, mantan pimpinan pilot untuk Laker Airways, membuat British Atlantic Airways sebagai penerus dari Laker Airways. Mendapat ide membuat maskapai dalam sebuah pesawat dari London menuju Kepulauan Falkland pada bulan juni 1982, ketika Perang Falklands baru saja berakhir dan adanya kebutuhan layanan penerbangan di sana.[4] Fields membutuhkan seorang berpengalaman dan mengontrak Alan Hellary, mantan pimpinan pilot Laker Airways, yang berpikir untuk membuat layanan komesrsial berjadwal menuju Falklands pada waktu yang sama. Hellary yang sedang dalam kontrak kehilangan pekerjaannya karena kejatuhan Laker Airways dan mereka bekerja untuk meneruskan ide tersebut. Namun, karena landasan pendek di Bandar Udara Port Stanley dan waktu untuk mengembangkan terbatas membuat skema tersebut tidak mungkin dilakukan, sehingga ide layanan menuju Falklands ditinggalkan. Namun, Hellary dan Fields mencoba untuk memperoleh lisensi dari Gatwick menuju Bandar Udara Internasional John F. Kennedy di New York City. Penyelidikan selama tiga hari pada Mei 1983 menolak permintaan tersebut setelah pandangan dari British Airways, British Caledonian dan BAA. Hellary dan Fields kemudian mengajukan permohonan lisensi antara Gatwick dan Bandar Udara Internasional Newark Liberty. Direncanakan bahwa British Atlantic Airways akan menggunakan pesawat 380-kursi DC-10 untuk terbang menuju Newark. Namun, karena menghadapi kemungkinan kompetisi langsung dari People Express, sebuah maskapai diskon tanpa layanan di Newark, mereka memutuskan untuk mengamankan pendanaan terlebih dahulu sebelum mengajukan izin. Fields bertemu dengan Richard Branson dalam sebuah pesta di Central London di mana saat itu dia mengajukan sebuah kerja sama bisnis. Setelah negosiasi yang panjang dan menarik, Fields setuju untuk mengurangi saham hingga 25% dalam maskapai (yang namanya diganti menjadi Virgin Atlantic) dan menjadi chairman pertama. Setelah perbedaan pendapat mengenai operasi, Fields setuju untuk menjual sahamnya senilai £1 juta dengan pembayaran tambahan dari deviden pertama Virgin. Sebagai hasil dari pelelangan oleh Pengadilan Tinggi, pembayaran tambahan ini diperoleh sesaat sebelum Fields meninggal akibat kanker tahun 1997. Pada 22 Juni 1984 Virgin Atlantic memulai penerbangan berjadwal pertamanya antara Gatwick dan Newark menggunakan sebuah pesawat sewaan Boeing 747-200 (G-VIRG) yang sebelumnya dioperasikan oleh Aerolíneas Argentinas. Maskapai ini memperoleh keuntungan pada tahun pertamanya, dibantu oleh kemampuan perusahaan Virgin Records untuk membiayai penyewaan sebuah pesawat Boeing 747 bekas. Perusahaan ini mendapat keuntungan dalam beroperasi secara penuh pada musim panas, yang memasukkan bulan Juni hingga September sebagai periode paling menguntungkan. Tahun formatifTahun 1986, maskapai menambah Boeing 747 lagi dan memulai rute berjadwal dari Gatwick menuju Miami. Pesawat tambahan diperoleh dan rute baru dibuka dari Gatwick menuju New York-JFK (1988), Tokyo (1989), Los Angeles (1990), Boston (1991), dan Orlando (1992). Tahun 1987 sebuah layanan diluncurkan antara Luton dan Dublin menggunakan pesawat turboprop Viscount, tetapi dihentikan sekitar tahun 1990. Tahun 1988, Club Air mengoperasikan dua pesawat Boeing 727 sebagai bagian dari Virgin. Mereka menyewanya dari Eastern Airlines untuk juga melayani rute penerbangan Luton menuju Dublin. Rute ini juga ditinggalkan tahun 1990. Tahun terakhirPada Maret 2000 Virgin Group menjual 49% saham maskapai kepada Delta Air Lines senilai £600.25 juta. Virgin Group masih memiliki sisa 51%. Bulan Juni 2002, Virgin Atlantic menjadi pengguna pertama dari Airbus A340-600. Tahun 2003 Virgin Atlantic membawa 3,8 juta penumpang.[5] Jumlah ini meningkat menjadi 4,6 juta pada tahun 2006, menempatka mereka di posisi ke-tujuh dalam maskapai Britania Raya namun di posisi kedua dalam mil tiap penumpang karena sifat penerbangan jarak jauhnya.[6] Selama masa penawaran Olimpiade Musim Panas 2012, Virgin Atlantic memasang tulisan "London 2012" di bagian belakan sebagian besar armada Boeing 747-400-nya. Pada 31 Oktober 2005 Virgin Atlantic mengoperasikan sebuah penerbangan charter bantuan kemanusiaan menuju ibu kota Pakistan, Islamabad dengan 55 ton bantuan untuk korban gempa bumi di Pakistan.[7] Virgin dengan sukarela meminjamkan sebuah Boeing 747 untuk pengujian bahan bakar nabati (Biofuel). Pada bulan Februari 2008, pesawat ini terbang dari Heathrow menuju Amsterdam, tanpa penumpang, dan 20% bahan bakar untuk satu mesin ditenagai oleh biofuel berbasis tanaman. Maskapai ini berharap untuk menggunakan biofuel berbasis alga.[8] Masalah perusahaan dan indentitasKantor pusatKantor pusat Virgin Atlantic, yang disebut "The Office," berada di wilayah bisnis di Crawley, West Sussex, Inggris,[9][10] dekat Bandar Udara London Gatwick.[11] Sebelum didirikannya kantor pusat saat ini,, Virgin Atlantic memiliki kantor pusat di Ashdown House di High Street di Crawley.[12] SloganSelama bertahun-tahun, Virgin menggunakan banyak slogan, termasuk:
Ditulus di bagian belakang dari Airbus A340-600 karena mereka merupakan pesawat penumpang terpanjang di dunia[13] (namun gelar pesawat penumpang terpanjang akan digantikan oleh Boeing 747-8 yang akan memasuki pelayanan penumpang tahun 2011).
Awalnya merupakan slogan Airbus ketika versi terbaru dari A340 dibangun hingga Virgin menggunakan slogan tersebut. Slogan tersebut ditulis di mesin pesawat, karena semua pesawat Virgin pada waktu tersebut memiliki empat mesin dibandingkan pesawat jarak jauh BA bermesin ganda Boeing 777 dan Boeing 767. Slogan tersebut dihapus tahun 2006 karena harus "harus berjalan sesuai jalur dan sekaranmg adalah saatnya bergerak"—Virgin kemudian memesan pesawat bermesin ganda Boeing 787 tahun 2007, dan juga Airbus A330-300, pesawat bermesin ganda lainnya tahun 2009.
Digunakan pada akhir dekade 1990an pada beberapa 747-400 untuk menunjukkan ketidakpuasan Branson dengan proposal kerja sama British Airways/American Airlines. BA/AA bila digabung memegang 100% pangsa pasar pada beberapa rute Inggris-AS (seperti Dallas-Fort Worth menuju London), dan penguasaan pasar lebig dari 50% pada beberapa rute lainnya (seperti Chicago menuju London, JFK menuju London). Slogan tersebut dimulai kembali sejak September 2008 setelah pembicaraan merger antara British Airways, Iberia Airlines dan American Airlines began.[14]
Slogan perayaan ulang tahun ke-25 tahun 2009.
Slogan terbaru tahun 2010, yang membuat kehadiran pertama pada pesawat baru, bersama dengan logo dan corak baru. Yang lain termasuk: "More experience than the name suggests," "Virgin, seeks travel companion(s)," "Love at first flight," "You never forget your first time," "Extra inches where it counts," "Fly a younger fleet," "One call does it all," "Hello gorgeous", "We're better by four" dan, dalam sebuah kampanye yang melibatkan Austin Powers, "There's only one Virgin on this T-shirt (or bus, etc.) baby," dan "Twice a day to London" di mana Austin Powers terlihat menunggangi lambung dari sebuah Virgin Atlantic 747. Selama waktu tersebut G-VTOP sementara diberi nama "Austin Powered". Rivalitas dengan British AirwaysVirgin Atlantic telah menjadi rival dari British Airways sejak awal, karena sebelumnya British Airways merupakan satu-satunya maskapai penerbangan Inggris yang melayani penerbangan jarak jauh menuju destinasi seperti Amerika Utara, Kepulauan Karibia, dan Timur Jauh.[15] Pembukaan HeathrowPada bulan Januari 1991, pihak pemerintah membuka Bandara Heathrow kepada Virgin ketika mereka menghapus Peraturan Distribusi Lalu Lintas Udara London sebagai respon terhadap tekanan dari industri penerbangan. Peraturan Distribusi Lalu Lintas Udara London mulai berlaku pada tahun 1978, awalnya dibuat sebagai cara untuk memperoleh distribusi lalu lintas udara yang adil antara Heathrow dan Gatwick, dua bandara internasional utama bagi Britania Raya, untuk membantu Gatwick memperoleh keuntungan. Peraturan tersebut menyatakan bahwa maskapai yang tidak memiliki penerbangan internasional berjadwal dari Heathrow mulai 1 April 1977 tidak diizinkan beroperasi di sana, sehingga mereka harus menggunakan Gatwick. Sebelum penghapusan, maskapai yang belum beroperasi di Heathrow dapat membuka penerbangan domestik berjadwal yang disediakan oleh BAA, yang mengoperasikan Heathrow dan Gatwick sesuai keperluan Pemerintah, dan izin dari Sekretaris Negara Bidang transportasi. Keputusan untuk membuka Heathrow kepada semua pendatang baru tahun 1991 - selain daripada yang diatur oleh Bermuda II - membuat cairman BA, Lord King marah, diman ia menghentikan donasi British Airways kepada Partai Konservatif sebagai protes. Lord King lebih lanjut marah karena keputusan CAA untuk memindah dua pasang slot pendaratan British Airways yang ditujukan di Bandar Udara Internasional Narita Tokyo kepada Virgin untuk memungkinkan Virgin meningkatkan frekuensinya antara Heathrow dan Tokyo dari empat menjadi enam penerbangan mingguan pulang pergi, yang memepermudah Virgin untuk berkompetisi melawan British Airways. Lord King menyebut keputusan CAA, yang dibenarkan pemerintah sebagai "penyitaan terhadap properti perusahaannya".[16] Posisi finansial yang tidak menentu pada awal 1990anBerdasarkan laporan orang dalam, Virgin Atlantic memiliki masalah finansial yang meningkat. Ini terutama disebabkan oleh pengurangan kebutuhan untuk perjalanan karena resesi pada awal 1990an ditambah juga ketakutan dunia penerbangan setelah Perang Teluk pertama. Pemerintah Britania yang dipimpin oleh Partai Konservatif, yang memimpin perusahaan yang baru bangkrut International Leisure Group (ILG) dan anak perusahaannya Air Europe menebabkan 4000 pekerjaan hilang[15] dalam waspada bahwa Dan-Air berada dalam bahaya kebangkrutan, dan ingin mencegah kejatuhan maskapai Penerbangan independen Inggris lainnya, terutama yang memiliki profil tinggi seperti Virgin Atlantic. Pemerintah memutuskan untuk membiarkan Virgin Atlantic masuk ke Heathrow meskipun menghadapi penentangan dari British Airways. Kontroversi "trik kotor"Keputusan untuk menghapus Peraturan Distribusi Lalu Lintas Udara London dan mengizinkan Virgin Atlantic beroperasi di Heathrow untuk berkompetisi dengan British Airways yang menjadi pemicu kegiatan yang disebut "trik kotor" bagi kampanye BA melawan Virgin. Tahun 1993 Direktur Humas BA, David Burnside, mengumumkan sebuah artikel di "BA News", majalah internal British Airways, yang berargumentasi bahwa protes Branson melawan British Airways merupakan usaha menghambat melalui publikasi. Branson mengugat British Airways untuk pencemaran, menggunakan layanan dari George Carman QC. BA tetap keluar pengadilan ketika pengacaranya menemukan besarnya keinginan perusahaan untuk mematikan Virgin. BA mendapat tuntutan ganti rugi hingga £3juta, ganti rugi kepada Branson senilai £500.000 dan tambahan sebesar £110.000 kepada maskapainya.[17][18] Pada dekade 1990an, jet Virgin Atlantic dicat dengan tilusan "No-Way BA/AA" sebagai penentangan terhadap usaha merger antara British Airways dan American Airlines. Tahun 1997, mengikuti pengumuman British Airways untuk menghilangkan Union Flag dari ekor pesawat sebagai penyesuaian terhadap corak gambar dunia, Virgin memperkenalkan desain union flag di bagian winglet pesawatnya dan mengganti baju merah dari Scarlet Lady di hidung pesawat menjadi union flag dengan semboyan "Maskapai penerbangan nasional Britania Raya". Ini merupakan tantangan terhadap BA yang memiliki peran tradisional sebagai maskapai penerbangan nasional Britania Raya, meskipun hingga sekarang BA tetap menjadi maskapai penerbangan nasional.[19]
Steve Ridgway, CEO of Virgin Atlantic[20] Relasi dengan British Airways membaik dengan datangnya Rod Eddington sebagai CEO BA meskipun rivalitas tetap berlangsung. Eddington menggantikan Robert Ayling, yang terlibat dalam kasus trik kotor, yang dipecat oleh Lord Marshall, chairman seumur hidup BA dan mentor Ayling, sebagai keperluan pemegang saham utama BA setelah BA memperoleh kerugian pertama sejak privatisasi ketika masa kepemimpinan Ayling pada tahun anggaran 1999/2000. Bulan Juni 2006, sebuah informasi dari Virgin Atlantic membuat otoritas AS dan Inggris berkompetisi untuk menyelidiki pengaturan biaya antara Virgin Atlantic dan British Airways.[21] Pada Agustus 2007, BA didenda sebesar £271 juta oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Inggris dan Departemen Kehakiman AS karena tindakan yang curang tersebut.[22] Virgin Atlantic tidak didenda karena mendapat kekebalan karena memberikan laporan kartel tersebut kepada regulator. DestinasiPerjanjian CodeshareVirgin Atlantic memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai sebagai berikut:[23] Rekan maskapaiSebagai tambahan dari maskapai di atas, Virgin Atlantic memiliki aliansi kerja sama dengan maskapai sebagai berikut:[24] ArmadaArmada Virgin Atlantic menggunakan pesawat Airbus dan Boeing, dengan usia rata-rata 9,2 ytahun pada Oktober 2010.[25] Boeing 747-400 digunakan di semua rute dari Gatwick dan Glasgow. Boeing 747 dan Airbus A340 digunakan secara bergantian di rute dari Heathrow dan Manchester. Virgin Atlantic telah memesan pesawat Boeing 787-9 dan Airbus A380-800 untuk pengiriman yang dimulai tahun 2011 dan 2013. A380 diharapkan masuk dalam pelayanan tahun 2006 namun ditunda hingga tahun 2009 karena permasalahan di dalam Airbus. Virgin memundurkan pesanan menjadi tahun 2013, dengan keinginan agar pesawat tersebut membuktikan diri dahulu sebelum memasukkannya dalam operasi.[26] Pesanan untuk 15 787-9, dengan pesanan opsi delapan pesawat dan hak pembelian 20 pesawat, diumumkan pada 24 April 2007. Pesawat ini akan menggantikan A340-300 yang sudah menua.[27] Virgin telah mendaftar Seattle, Vancouver, Bangkok, dan Melbourne sebagai kemungkinan destinasi pesawat ini, menyatakan bahwa 787 mungkin mengadakan penerbangan non-stop dari London menuju Perth, Australia dan Honolulu, Hawaii.[28] Virgin bernegosiasi dengan Boeing dan Airbus untuk pesanan sepuluh pesawat berbadan lebar untuk armada di Gatwick. Ini bisa merupakan pesanan untuk Boeing 747-8 baru atau tambahan Airbus A380-800. Pengiriman diharapkan dimulai tahun 2012, saat dimulai Olimpiade London 2012.[29] Pesawat Virgin Atlantic dicat dengan corak merah dan perak yang diperkenalkan pada Oktober 2006 dengan pengiriman dari G-VRED. Di dekat hidung pesawat diberi gambar kecil yang didesain oleh artist Inggris Ken White, yang dinamai Scarlet Lady. Motif ini diperbaiki pada corak perak tahun 1999. Masing-masing membawa sebuah Union Flag. Namanya biasanya feminim, seperti Ladybird, Island Lady dan Ruby Tuesday, tetapi, beberapa dihubungkan dengan nomor registrasi (seperti G-VFIZ—Bubbles). Ada beberapa pesawat dengan nama khusus (seperti G-VEIL—Queen of the Skies—yang diberi nama oleh Ratu Elizabeth II pada 7 April 2004 dalam perayaan satu abad Entente Cordiale). Sebuah pengecualian adalah The Spirit of Sir Freddie. Boeing 747 awal, diberi nama untuk menghormati Freddie Laker dari Laker Airways, yang membantu Virgin Atlantic terbang setelah penutupan maskapai miliknya. G-VFAB—Lady Penelope—mendapat corak khusus untuk merayakan 21 tahun Virgin Atlantic. Scarlet Lady diperbesar dan dipindahkan ke bagian belakang pesawat, sebuah Boeing 747-400, dan pesawat ini selama waktu tertentu diberi nama Birthday Girl. Pada 27 September 2006, Branson mengumumkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi berat pesawat dan konsumsi bahan bakar. Juga dilakukan uji coba untuk membuat pesawat ditarik saat menuju landasan pacu untuk menghemat bahan bakar, tetapi hal ini tidak mengubah prosedur operasi.[30] Dua pesawat Virgin Atlantic aircraft tampil dalam film James Bond, Casino Royale. Satu Airbus A340-600 (G-VWIN) dan satu Boeing 747-400-bersama dengan Branson dan awak pesawat Virgin Atlantic—menjadi bagian dari adegan di Bandar Udara Internasional Miami (bagian ini diambil di Bandar Udara Internasional Ruzyně di Praha).[31] Kerja sama Virgin Atlantic dengan waralaba James Bond berlanjut di Quantum Of Solace, di mana James Bond dan René Mathis melakukan perjalanan menuju La Paz, Bolivia dengan Virgin Atlantic, di Kelas Atas. Armada Virgin Atlantic terdiri dari pesawat sebagai berikut pada Agustus 2010:[32]
Pesawat pensiunPada masa lalu, Virgin Atlantic pernah mengoperasikan pesawat sebagai berikut:
LayananSemua pesawat Virgin Atlantic memiliki konfigurasi tiga kelas dengan kabin Kelas Ekonomi, Ekonomi Premium, dan Kelas Atas/Bisnis. Virgin Atlantic Airbus A330-300 yang direncanakan memulai operasi pada awal tahun 2011 dari Bandar Udara Manchester, Bandar Udara Glasgow dan Bandar Udara London Gatwick tidak akan memiliki kabin Kelas Atas, tetapi akan memiliki kabin Kelas Ekonomi dan Premium Ekonomi.[butuh rujukan] Kabin
Ekonomi adalah kelas tempat duduk standard di Virgin Atlantic. Fasilitas yang diberikan termasuk makan gratis, minuman, dan paket keramahan untuk semua penumpang. Kursi memiliki jarak minimum of 31 in (tergantung jenis pesawat).[35] Sebagai tambahan, kursi ekonomi terbaru dapat diatur kemiringan sandarannya, dan dipasang di semua armada Virgin Atlantic.
Premium Ekonomi memiliki tempat cek in terpisah, boarding prioritas dibandingkan penumpang ekonomi, kursi yang lebih lebar dan jarak antar kursi yang lelbih besar, dan layanan kabin tambahan seperti minuman sebelum terbang dan awak pesawat khusus. Bersama dengan kelas ekonomi, pada November 2006, Virgin meluncurkan produk terbaru dengan kursi yang lebih lebar dan juga stop kontak untuk laptop. Sistem ini dipasang di semua armada mulai dengan A340 berbasis di Heathrow. Pada bulan April 2009 semua Airbus A340 dan Heathrow Boeing 747 memiliki produk baru tersebut. 747 yang berbasis di Heathrow memiliki kursi terbaru dengan konfigurasi 62 kursi di lantai bawah.[36] Kursi atas dari London Gatwick Boeing 747 saat ini terdiri dari kelas Premium Ekonomi (kursi lama), dengan dua baris kelas Premium Ekonomi di lantai bawah.
Kelas Atas ekuivalen dengan Kelas Bisnis di semua penerbangan Virgin Atlantic Airways. Virgin tidak menawarkan layanan kabin Kelas Satu tradisional.[37] Kursi Kelas Atas di klaim oleh maskapai sebagai kursi datar terbesar dibandingkan semua layanan kelas bisnis maskapai lain (memiliki panjang 202 cm dan lebar 84 cm); namun, Air Canada dan Singapore Airlines melakukan klaim yang sama.[38] Kursi ini menawarkan stop kontak untuk laptop dan iPod, dan Penumpang Kelas Atas dapat mengakses ke sebuah persewaan mobil, cek in drive thru dan saluran keamanan pribadi (di beberapa bandara), Virgin Atlantic Clubhouse, seperti yang terlihat di foto, Clubhouse yang dibangun di SFO yang didesain oleh Eight Inc., dan menu yang lebih besar dibandingkan penumpang Premium Ekonomi dan Kelas Ekonomi dan sebuah bar dalam pesawat. Kursi di kelas atas diatur dalam konfigurasi tempat duduk dengan rancangan Kursi Herringbone. Kursi di pesawat yang berbasis di London Gatwick dan Manchester memiliki kabin Kelas Atas lebih kecil dengan 14 kursi di hidung pesawat 747-400 sedangkan pesawat 747-400 yang berbasis di London Heathrow memiliki konfigurasi kabin Kelas Atas yang lebih besar dengan kabin di lantai atas dan bawah dengan jumlah total 54 kursi. Pesawat Airbus A340-300 memiliki 34 kursi Kelas Atas sedangkan semua pesawat Airbus A340-600 memiliki konfigurasi 45 kursi. Hiburan dalam pesawatSemua pesawat Virgin Atlantic menawarkan televisi personal di bagian belakang kursi yang menawarkan saluran hiburan. Sebagian besar pesawat (beberapa 747-400, satu A340-300, dan semua A340-600) memiliki sistem Audio/Video on Demand (AVOD) yang disebut V:Port. Sistem hiburan dalam pesawat yang lebih tua "Odyssey" dan "Super Nova" dapat ditemukan di bebrapa pesawat, umumnya yang berbasis di London Gatwick dan Manchester. Keduanya memiliki layar yang lebih kecil dan mempertunjukkan audio dan video dalam sebuah perulangan daripada menyiarkannya sesuai permintaan. Program Frequent Flyer Virgin Atlantic
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Virgin Atlantic Airways. |