Yehezkiel 1
Yehezkiel 1 (disingkat Yeh 1) adalah pasal pertama dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2] Teks
Naskah sumber utama
Struktur
Ayat 1
Sebutan "tahun ketiga puluh" ini kemungkinan besar mengacu kepada usia Yehezkiel pada waktu mendapatkan penglihatan untuk pertama kalinya. Sungai Kebar diyakini adalah sebuah saluran pelayaran kapal di Sungai Efrat sekitar 80 kilometer sebelah tenggara Babel. Imam Yehezkiel menerima panggilan untuk menjadi nabi pada tahun 593 SM, 4 tahun setelah dia tiba di Babel (Ayat 2).[4] Ayat 2Raja Yoyakhin ditawan dan dibawa ke Babel setelah 3 bulan 10 hari memerintah di Yerusalem, sekitar tahun 597 SM.[11] Jadi tahun ke-5 di sini adalah ~ 593 SM. Ayat 3
Imam Yehezkiel menerima panggilan untuk menjadi nabi pada tahun 593 SM, 4 tahun setelah dia tiba di Babel (597 SM). Rupanya dia tinggal dekat Sungai Kebar, yaitu sebuah saluran pelayaran kapal di Sungai Efrat sekitar 80 kilometer sebelah tenggara Babel. Tugasnya ialah menjelaskan alasan terjadinya penawanan, menubuatkan kejatuhan Yerusalem, membawa umat yang terbuang itu kembali kepada Allah dan memberikan mereka harapan melalui janji Allah tentang pemulihan.[4] Ayat 5
Makhluk-makhluk ini kemudian diidentifikasikan sebagai kerub (Yehezkiel 10:20). Kerub merupakan malaikat yang memanifestasikan kekudusan dan kemuliaan Allah kepada umat manusia (bandingkan 1 Tawarikh 28:18; Mazmur 18:11). Mereka dapat mendampingi Allah pada saat-saat penghukuman atau pemberkatan; mereka menjaga Taman Eden setelah kejatuhan manusia (Kejadian 3 terutama Kejadian 3:22–24), dan kerub terdapat pada tutup pendamaian dari tabut perjanjian (Keluaran 25, terutama Keluaran 25:18–22). Dalam penglihatan Yehezkiel para kerub sedang menyatakan kemuliaan dan kekudusan Allah kepada para buangan.[4] Ayat 10
Wajah seorang laki-laki, seekor singa, seekor lembu, dan seekor rajawali mewakili ciptaan Allah yang hidup (bandingkan Wahyu 4:7). Di langit baru dan bumi baru seluruh ciptaan Allah, setelah tertebus sepenuhnya dari kutukan dosa, akan menunjukkan kemuliaan-Nya.[4] Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luar
|