Share to:

 

Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Lambang
Petahana
Tito Karnavian

sejak 23 Oktober 2019
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
Ditunjuk olehPresiden Indonesia
Pejabat perdanaR.A.A. Wiranatakoesoema V
Dibentuk19 Agustus 1945; 79 tahun lalu (1945-08-19)

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia adalah kepala yang memimpin Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Jabatan Menteri Dalam Negeri ini hampir tidak pernah berganti nama, kecuali pada Kabinet Persatuan Nasional. Pada kabinet tersebut, nomenklatur otonomi daerah ditambahkan, sehingga bernama Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah.

Menteri Dalam Negeri

No Foto Nama[1] Partai Kabinet Dari Sampai Ket.
1 Wiranatakoesoema V
(1888–1965)
Independen Presidentil 19 Agustus 1945 14 November 1945
2 Sutan Sjahrir
(1909–1966)
Sosialis Sjahrir I 14 November 1945 28 Februari 1946 [A]
3 Sudarsono
(1911–1976)
Sosialis Sjahrir II 12 Maret 1946 2 Oktober 1946
4 Mohammad Roem
(1908–1983)
Masyumi Sjahrir III 2 Oktober 1946 26 Juni 1947
5 Wondoamiseno
(1891–1952)
PSII Amir Syarifuddin I 3 Juli 1947 11 November 1947
(4) Mohammad Roem
(1898–1974)
Masyumi Amir Syarifuddin II 11 November 1947 23 Januari 1948
6 Soekiman Wirjosandjojo
(1898–1974)
Masyumi Hatta I 29 Januari 1948 4 Agustus 1948
Teuku Muhammad Hasan
(1906–1997)
Independen Darurat 19 Desember 1948 31 Maret 1949
Soekiman Wirjosandjojo
(1898–1974)
Masyumi 31 Maret 1949 13 Juli 1949
7 Wongsonegoro
(1897–1978)
PIR Hatta II 4 Agustus 1949 20 Desember 1949
Anak Agung Gede Agung
(1921–1999)
Independen RIS 20 Desember 1949 6 September 1950
8 Soesanto Tirtoprodjo
(1900–1969)
PNI Susanto 20 Desember 1949 21 Januari 1950 [B]
Halim 21 Januari 1950 6 September 1950
9 Assaat
(1904–1976)
Independen Natsir 6 September 1950 3 April 1951
10 Iskaq Tjokroadisurjo
(1896–1984)
PNI Sukiman Suwirjo 27 April 1951 3 April 1952
(4) Mohammad Roem
(1908–1983)
Masyumi Wilopo 3 April 1952 30 Juli 1953
11 Hazairin
(1906–1975)
PIR Ali Sastroamidjojo I 30 Juli 1953 23 Oktober 1954 [a]
Zainul Arifin Pohan
(ad-interim)
(1909–1963)
NU 23 Oktober 1954 19 November 1954 [b]
12 R. Sunarjo
(1908–1996)
NU 19 November 1954 24 Juli 1955 [c]
Burhanuddin Harahap 12 Agustus 1955 19 Januari 1956
Soeroso
(ad-interim)
(1893–1981)
Parindra 19 Januari 1956 24 Maret 1956
(12) R. Sunarjo
(1908–1996)
NU Ali Sastroamidjojo II 24 Maret 1956 14 Maret 1957
13 Sanusi Hardjadinata
(1914–1995)
PNI Karya 9 April 1957 10 Juli 1959
14 Ipik Gandamana
(1906–1972)
Independen Kerja I 10 Juli 1959 18 Februari 1960
Kerja II 18 Februari 1960 6 Maret 1962
Kerja III 6 Maret 1962 13 November 1963
Kerja IV
13 November 1963 27 Agustus 1964
15 Soemarno Sosroatmodjo
(1911–1991)
ABRI Dwikora I 27 Agustus 1964 22 Februari 1966 [C]
Dwikora II 22 Februari 1966 18 Maret 1966 [D]
16 Basuki Rahmat
(1921–1969)
ABRI 18 Maret 1966 28 Maret 1966
Dwikora III 28 Maret 1966 25 Juli 1966 [E]
Ampera I 28 Juli 1966 14 Oktober 1967
Ampera II 14 Oktober 1967 10 Juni 1968
Pembangunan I 10 Juni 1968 8 Januari 1969
17 Amirmachmud
(1923–1995)
ABRI 28 Januari 1969 23 Maret 1973
Pembangunan II
28 Maret 1973 23 Maret 1978
Golkar Pembangunan III 29 Maret 1978 1 Oktober 1982
Soedharmono
(1927–2006)
Golkar 1 Oktober 1982 11 Maret 1983
18 Soepardjo Rustam
(1926–1993)
Golkar Pembangunan IV 19 Maret 1983 11 Maret 1988
19 Rudini
(1929–2006)
Golkar Pembangunan V 21 Maret 1988 11 Maret 1993
20 Yogie Suardi Memet
(1929–2007)
Golkar Pembangunan VI 17 Maret 1993 11 Maret 1998
21 R. Hartono
(l. 1941)
Golkar Pembangunan VII 14 Maret 1998 21 Mei 1998
22 Syarwan Hamid
(1943–2021)
Golkar Reformasi Pembangunan 23 Mei 1998 27 September 1999
Jenderal TNI
Feisal Tanjung
(ad-interim)
(1939–2013)
Golkar 1 Oktober 1999 20 Oktober 1999
23 Soerjadi Soedirdja
(1938–2021)
Independen Persatuan Nasional 29 Oktober 1999 23 Juli 2001 [F]
24 Hari Sabarno
(1944–2019)
TNI Gotong Royong 10 Agustus 2001 20 Oktober 2004 [G]
25 Mohammad Ma'ruf
(1942–2017)
Independen Indonesia Bersatu 21 Oktober 2004 2 Maret 2007
Widodo Adi Sutjipto
(ad-interim)
(l. 1944)
Independen 2 Maret 2007 29 Agustus 2007
26 Mardiyanto
(l. 1947)
PDIP 29 Agustus 2007 20 Oktober 2009
27 Gamawan Fauzi
(l. 1957)
Independen Indonesia Bersatu II 22 Oktober 2009 20 Oktober 2014
28 Tjahjo Kumolo
(1957–2022)
PDIP Kerja 27 Oktober 2014 20 Oktober 2019
29 Tito Karnavian
(l. 1964)
Independen Indonesia Maju 23 Oktober 2019 20 Oktober 2024
Merah Putih 21 Oktober 2024 petahana
Catatan
Keterangan 1
  1. ^ Merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri
  2. ^ Merangkap sebagai Pejabat Sementara Perdana Menteri
  3. ^ Berada di bawah Menteri Koordinator Kompartimen Hukum & Dalam Negeri
  4. ^ Merangkap sebagai Gubernur DKI Jakarta
  5. ^ Berada di bawah Wakil Perdana Menteri Urusan Sosial dan Politik
  6. ^ Berganti nama pada 23 Agustus 2000 menjadi Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
  7. ^ Kembali menjadi Menteri Dalam Negeri
Keterangan 2
  1. ^ Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 211 tahun 1954 tertanggal 25 Oktober 1954, Hazairin meletakkan jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri
  2. ^ Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 211 tahun 1954 tertanggal 25 Oktober 1954, Zainul Arifin di samping menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri merangkap jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri
  3. ^ Terhitung mulai tanggal 19 November 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 227 tahun 1954 tertanggal 18 November 1954, R. Sunarjo diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dan sehubungan dengan hal tersebut, Zainul Arifin dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri ad-interim

Mantan Menteri Dalam Negeri yang masih hidup

Hingga 2024, mantan Menteri Dalam Negeri yang masih hidup, yakni:

Referensi

  1. ^ "Mantan Menteri Dalam Negeri". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 15 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-12. Diakses tanggal 22 November 2019. 
  2. ^ Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54. Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina. 

Lihat pula

Kembali kehalaman sebelumnya