Mardiyanto
Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Mardiyanto (lahir 21 November 1947) adalah politisi dan mantan jenderal Indonesia. Ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah mulai tahun 1998, dan terpilih kembali sebagai calon dari partai PDI-P pada tahun 2003.[1] Ia menjabat Menteri Dalam Negeri hingga tahun 2009 digantikan oleh Gamawan Fauzi.[2] Riwayat hidupPendidikanIa mengawali pendidikan di SD Kintelan Yogyakarta. Setelah lulus pada tahun 1958, ia melanjutkan pendidikan di SMP BOPKRI IV Yogyakrta dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan lulus pada tahun 1965. 5 tahun kemudian, dia lulus dari Akademi Militer Akabri Darat Magelang.[3] Karir MiliterLulus dari Akademi Militer Nasional pada tahun 1970, tahun 1993-1995 Mardiyanto adalah pemimpin Departemen Taktik di Akademi Militer. Pada tahun 1997 hingga 1998 ia menjabat sebagai Panglima Kodam IV/Diponegoro. Gubernur Jawa TengahIa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah pada periode 1998–2003 dan kemudian terpilih lagi untuk periode 2003–2008 di tengah kontroversi pemilihan yang saat itu masih dilakukan oleh legislatif antara dirinya yang mendapatkan restu partai (PDI Perjuangan) dan Ketua DPRD Jawa Tengah saat itu, Mardijo.[4] Pada tahun 2002 hingga 2005 ia juga adalah Komisaris Utama Bank BPD Jateng. Pada masa kepemimpinannya, Masjid Agung Jawa Tengah berhasil dibangun dan diresmikan pada tahun 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia termasuk salah satu pejabat yang diperiksa oleh KPK terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran yang menjerat menteri dalam negeri Hari Sabarno.[5] Menteri Dalam NegeriPada tanggal 28 Agustus 2007, Mardiyanto ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Dalam Negeri, menggantikan Mohammad Ma'ruf. Dengan ini Mardiyanto mirip dengan salah seorang pendahulunya, Soepardjo Roestam yang sebelum menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri juga merupakan Gubernur Jawa Tengah.[6][7][8] Galeri
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Mardiyanto.
|