Dokumen DamaskusDokumen Damaskus (bahasa Inggris: Damascus Document; Dokumen Damaskus Kairo; Cairo Damascus Document, disingkat CD; atau juga disebut Aturan Damaskus; Damascus Rule) adalah salah satu Naskah Laut Mati yang paling menarik karena merupakan satu-satunya karya Qumran yang sudah dikenal sebelum penemuan Naskah Laut Mati yang lain. Berupa komposit teks yang disunting bersama-sama dari berbagai bagian dari sumber yang lebih besar, dan para sarjana telah berusaha untuk menempatkan berbagai bagian dalam urutan kronologis untuk menghasilkan karya aslinya yang lebih lengkap menggunakan bukti-bukti dari Gulungan Laut Mati.[1] Ada sejumlah fragmen dari scroll yang ditemukan di Kairo Geniza sebelum penemuan Qumran. Kairo Geniza berada di kamar sebelah Ben Ezra Synagogue di Old Cairo, yang secara bertahap diisi penuh dengan kertas sampai ditemukan oleh sarjana Eropa Dr Solomon Schechter pada tahun 1897. Ia menemukan lebih dari 190.000 naskah dan fragmen-fragmen yang ditulis terutama dalam bahasa ibrani dan Yahudi-Arab.[2] Fragmen-fragmen berukuran cukup besar, dan sejumlah besar cocok dengan dokumen-dokumen yang ditemukan kemudian di Qumran. Dokumen itu dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, CDa, dan CDb. Schechter memberi tarikh CDa abad ke-10 M dan CDb abad ke-11 atau ke-12 M.[3] Berbeda dengan fragmen-fragmen yang ditemukan di Qumran, dokumen-dokumen CD sebagian besar lengkap, dan karenanya sangat penting untuk merekonstruksi teks. Fragmen-fragmen yang ditemukan oleh Salomo Schechter di Ben Ezra Synagogue awalnya disebut Fragment-fragmen Zadokite (Zadokite Fragments), tapi setelah karya itu ditemukan di Qumran, nama itu berubah karena dokumen itu memuat banyak referensi ke Damaskus. Perlakuan Damaskus dalam dokumen ini memungkinkan pendapat bahwa dokumen itu tidak secara literal merujuk kepada Damaskus di Suriah, tetapi harus dipahami baik secara geografis untuk Babel atau Qumran itu sendiri. Jika berupa simbolik, maka mungkin untuk mengambil bahasa Alkitab yang ditemukan dalam Amos 5:27, "maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan jauh ke seberang Damsyik"; Damaskus adalah bagian dari Israel di bawah Raja Daud, dan Dokumen Damaskus mengungkapkan harapan pemulihan eskatologis bagi kerajaan Daud. StrukturGabungan teks CDa dan CDb berisi dua kolom tulisan. Ketika pertama ditemukan, dua kolom itu urutannya salah: kolom 15 & 16 didapati mendahului kolom 9. Fragmen teks dari Qumran ini meliputi bahan-bahan yang tidak ditemukan dalam CD. Dokumen itu terbagi menjadi dua bagian, biasa disebut Nasihat (Admonition) dan Hukum (Laws). Davies membagi Nasihat menjadi empat bagian: Sejarah, Legal, Peringatan, Suplemen (yang oleh Orang Bijak dirujuk sebagai pengajaran).[4][5] Bagian Hukum memuat Sumpah & Janji, Bermacam-macam hukum (halakhot), hukum perkemahan, dan sebuah fragmen dari kode Pidana (lebih banyak lagi ditemukan dalam fragmen-fragmen Qumran). Dokumen Damaskus dapat dibagi menjadi dua bagian yang terpisah dari pekerjaan, Nasihat dan Hukum. Nasihat terdiri dari instruksi moral, nasihat, dan peringatan yang ditujukan kepada anggota sekte, bersama-sama dengan polemik terhadap lawan-lawannya; ini berfungsi sebagai semacam pengantar untuk bagian kedua. Sementara itu, Hukum melihat pada masyarakat perjanjian baru ini yang dinyatakan kepada mereka melalui Guru Kebenaran. Selanjutnya dibahas detail dari berbagai pengaturan sosial yang sedang berlangsung pada saat itu.[3] Nasihat (Admonition)Bagian ini dibagi menjadi empat subbagian yang masing-masing memuat garis besar bagian-bagian yang berbeda dari informasi yang terutama relevan untuk masyarakat perjanjian baru.
A. Nasihat/Admonition (1-8 + 19-20)
Hukum (Laws)Dua belas bagian pertama dari Hukum dalam Dokumen Damaskus ini ditemukan di Qumran, sementara yang lain adalah dari Kairo Geniza.
B. Hukum/Laws (15-16 + 9-14)
CD dan Aturan MasyarakatDokumen berisi rujukan menonjol kepada sosok samar yang disebut Guru Kebenaran (Teacher of Righteousness), yang dalam beberapa gulungan Qumran lain diperlakukan sebagai sosok dari masa lalu mereka, dan yang lain memperlakukannya sebagai tokoh masa itu, dan lain-lain sebagai sosok di masa depan. (Beberapa gulungan lainnya di mana ia juga disebutkan adalah Naskah Komentari Kitab Habakuk (berkali-kali), Mikha Pesher (sekali), Mazmur Pesher dan juga 4Q172.) Dokumen ini memberikan beberapa wawasan ke periode keberadaan-nya dengan memperkenalkan dia telah muncul 390 tahun setelah kejatuhan Yerusalem yang pertama: "Dan Allah mengamati perbuatan mereka, bahwa mereka mencari Dia dengan segenap hati, dan Ia mengangkat bagi mereka Guru Kebenaran untuk membimbing mereka di jalan hati-Nya." Berdasarkan referensi tersebut, sejumlah sejarawan memperkirakan Guru itu muncul sekitar tahun 150 SM. Sebagian sarjana juga percaya bahwa ia adalah seorang imam berdasarkan variasi lain dalam teks yang juga dianggap merujuk kepadanya. Ini termasuk: "guru", "guru unik" dan "penafsir hukum".[7] Guru Kebenaran tidak disebut sama sekali dalam Aturan Komunitas (Aturan Masyarakat), dokumen lain yang ditemukan di antara gulungan Qumran. Bagi beberapa sarjana, ini menunjukkan bahwa ada dua karya yang berbeda dari dua kelompok Bait Suci Kedua. Namun, sebagian sarjana berfokus pada tingkat tinggi kesamaan terminologi dan putusan hukum antara Damaskus Dokumen dan Aturan Komunitas, termasuk istilah-istilah seperti anak-anak terang, dan kode pidana mereka dan kemungkinan bahwa fragmen 4Q265 adalah edisi hibrida (gabungan) kedua dokumen itu. Mereka melihat fakta bahwa Dokumen Damaskus menggambarkan kelompok di mana Dokumen itu dibuat tidak punya pemimpin selama 20 tahun sebelum Guru Kebenaran itu datang menyampaikan aturannya atas kelompok untuk menjelaskan bahwa karya-karya itu adalah dari kelompok yang sama dalam situasi yang berbeda. Dalam pendekatan mayoritas sarjana ini, hubungan tekstual antara Damaskus Dokumen dan Aturan Komunitas ini tidak benar-benar terselesaikan, meskipun ada kesepakatan umum bahwa mereka memiliki sejumlah koneksi hasil evolusi. Beberapa sarjana menduga bahwa Aturan Komunitas adalah teks asli yang kemudian diubah menjadi Dokumen Damaskus, yang lain menganggap bahwa Dokumen Damaskus itu disunting untuk menjadi Aturan Komunitas, kelompok ketiga berpendapat bahwa Aturan Komunitas itu dibuat sebagai sebuah utopia yang ideal bukannya sebagai pengganti Dokumen Damaskus, dan yang lain-lain masih percaya Aturan Komunitas dan Dokumen Damaskus ditulis untuk berbagai jenis komunitas, yang satu tertutup dan yang lain terbuka. Referensi
Pustaka
Pranala luar |