Kereta api Menoreh
Kereta api Menoreh merupakan layanan kereta api penumpang kelas ekonomi yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Semarang Tawang–Pasar Senen melalui lintas utara Jawa. Asal UsulNama "Menoreh" diambil dari salah satu pegunungan yang terletak di sebagian Kabupaten Magelang dan Purworejo, Jawa Tengah dan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta yaitu Pegunungan Menoreh. PengoperasianKereta api Menoreh pertama kali beroperasi pada 21 September 2012 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Jakarta dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Semarang, dan 19 Agustus 2014 untuk menggantikan layanan Kereta api Fajar Utama Semarang dari Semarang dan Kereta api Senja Utama Semarang dari Jakarta.[1][2] Pada grafik perjalanan kereta api tahun 2015, kereta api ini sempat melayani sebanyak dua kali perjalanan pagi dan malam.[3] Namun, pengoperasian kereta api Menoreh I (jadwal pagi dari Jakarta dan jadwal malam dari Semarang) dihentikan mulai 4 Oktober 2016 karena tingkat okupansi yang rendah, sehingga rangkaian kereta yang tidak terpakai digunakan untuk pengoperasian kereta api Ambrawa Ekspres lintas Semarang Poncol–Surabaya Pasar Turi.[4] Mulai 10 Februari 2021, kereta api Menoreh berhenti di Stasiun Pegaden Baru (arah Jakarta Kota) untuk melayani penumpang. Untuk mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen, PT KAI melakukan perubahan mekanisme perjalanan beberapa kereta api. Salah satu perubahan signifikan adalah perpanjangan rute kereta api Menoreh hingga Stasiun Jakarta Kota yang mulai diterapkan pada 29 Mei 2019. Setelah perpanjangan rute tersebut, penumpang kereta api Menoreh terlalu sepi.[butuh rujukan] Akhirnya dikembalikan ke Stasiun Pasar Senen mulai 1 Juni 2023 sejak diberlakukan GAPEKA 2023. Sebagai bagian dari peningkatan layanan kereta api, kereta api Menoreh menggunakan rangkaian kereta api ekonomi new generation hasil modifikasi dengan 72 tempat duduk mulai 1 September 2024.[5] TarifTarif kereta api ini berkisar antara Rp 200.000–Rp 290.000 tergantung pada jarak tempuh, subkelas, serta watu pemesanan. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam lintas berikut :
InsidenPada 8 Maret 2014, sebuah bus pariwisata milik PO Haryanto yang mengangkut rombongan anak-anak tertabrak kereta api Menoreh saat melewati perlintasan sebidang JPL 101 yang terletak di sebelah barat Stasiun Cibitung. Insiden ini mengakibatkan lokomotif rusak, tetapi sang sopir bus berhasil kabur dan kernet diamankan.[6] Kini di perlintasan sebidang tersebut telah dibangun underpass. Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kereta api Menoreh.
|