Kereta api Manahan
Kereta api Manahan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia melayani relasi Solo Balapan–Gambir melalui lintas selatan Jawa (via Purwokerto–Cirebon). Asal usul namaNama Manahan berasal dari nama tokoh masyarakat setempat yang bernama Ki Ageng Pamanahan, seorang sosok panutan serta merupakan kakak dari Sultan Adiwijaya. Saat ini, Manahan dijadikan sebuah nama kelurahan di kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, dimana letak Stasiun Solo Balapan berada.[1] Awal pengoperasian kereta apiKereta api Manahan merupakan penjenamaan ulang layanan kereta api Argo Lawu Fakultatif dan Argo Dwipangga Fakultatif yang telah beroperasi sejak 2016. Kereta api Manahan dioperasionalkan mulai 1 Juni 2023 dengan status fakultatif, yang berarti hanya beroperasi pada hari-hari tertentu, dengan relasi Solo Balapan–Gambir menempuh perjalanan 7 jam 8 menit. Namun oleh karena permintaan yang tinggi, kereta api Manahan beroperasi setiap hari. Pada Grafik perjalanan kereta api (GAPEKA) 2025 yang mulai berlaku 1 Februari 2025, kereta api Manahan berubah status menjadi kereta api reguler. Kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian jenis baja nirkarat generasi pertama, yang mana merupakan bekas rangkaian Kereta api Taksaka dan Kereta api Bima. Stasiun pemberhentianBerikut ini adalah stasiun kereta api dilayani oleh KA Manahan.[2]
Legenda
InsidenPada tanggal 15 Februari 2024, lokomotif pada Kereta api Manahan nomor 79A menuju Jakarta Gambir mengalami anjlokan setelah tertemper truk pasir di perlintasan tanpa sebidang di Tanjung, Brebes, Jawa Tengah; tepatnya di km 261+2 petak antara Stasiun Ketanggungan dan Ciledug sehingga menewaskan dua orang, yaitu ayah dan anak. Tidak ada korban jiwa baik dari petugas ataupun penumpang Kereta api Manahan dalam kecelakaan tersebut, namun terdapat kerusakan pada bagian depan lokomotif CC 203 (CC 203 01 07 YK) akibat temperan truk tersebut dan lalu lintas kereta api di lintas tengah Pulau Jawa koridor Cirebon-Prupuk terganggu, terutama pada jalur hilir.[3] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai kereta api Manahan.
|