Teori hijauTeori hijau adalah salah satu teori hubungan internasional alternatif yang mempelajari kerja sama lingkungan internasional.[1] SejarahPada tahun 1960 terdapat rekognisi pada isu dan krisis lingkungan yang terjadi akibat 'tragedy of commons' dimana sumberdaya alam yang merupalan hak kolektif, hanya dikuasai oleh sebagian orang saja yang memiliki kepentingan individu. Pada tahun 1990an, pakar hubungan internasional mulai menyadari lingkungan alam dapat menjadi bagian dari disiplin yang dapat dijelaskan mengunakan pendekatan teori. Dengan bertumbuhnya aksi manusia yang terus menunjukan bukt terus berdampak pada perubahan iklim yang merambat pada isu kemanan. Institusionalisme liberalSebagian besar literatur akademik dalam hubungan internasional melihat masalah lingkungan dari sudut pandang institusionalisme liberal yang berfokus pada rezim-rezim lingkungan internasional. Terdapat hubungan antara globalisasi dan lingkungan dan menjadi pendorong munculnya teori hijau. Namun demikian, teori hijau masih belum utuh dan pasti. Studi keamananPendekatan hijau dalam HI menantang pendekatan tradisional terhadap keamanan dalam hubungan internasional. Pendekatan ini menyertakan konsep keamanan lingkungan yang melibatkan sekuritisasi (pengamanan) ancaman lingkungan. Meski teori hijau mengutamakan non-kekerasan dan mengutuk keburukan kekuatan militer, pertahanan sipil dan unjuk rasa sering dijadikan taktik oleh pendukung teori hijau. Teknologi yang manusiawi lebih diutamakan sekalipun digunakan untuk keperluan militer. Para teoriwan hijau mementingkan perencanaan keamanan yang lebih strategis dengan membiarkan hukum alam berjalan sendiri. Lihat pulaReferensiBacaan lanjutan
|